Recommended Setting Cloudflare Cdn Untuk Segala Website

Artikel ini yaitu kelanjutan dari artikel sebelumnya yang membahas perihal cara install CDN pada website untuk meningkatkan kecepatan website.

Jika Anda belum membacanya, Saya anjurkan untuk membacanya terlebih dahulu.

Jika Anda belum mendaftar cloudflare, Maka silahkan daftar di link berikut.

Biar gak membuang waktu, Mari pribadi kita bahas cara Setting Cloudflare CDN.

Ikuti langkah dan gambar yang disediakan secara berurutan…

Langkah pertama yaitu setting DNS (Domain Name Server).

Daftar CDN Cloudflare – 3

Saya mengambil gambar dari artikel yang sebelumnya, Untuk settingan DNS jikalau Anda tidak yakin bisa mencari informasi pada tombol santunan (help)

Cukup aktifkan DNS yang mengarah pada domain Anda.

Langkah Selanutnya, Crypto

Pada tahap ini, Jika Anda memakai akun gratis maka Anda hanya bisa melaksanakan setting SSL saja.

Anda bisa menentukan setting yang tersedia, yaitu : Flexible, Full, Strict.

Bingung pilih yang mana? Berikut penjelasannya…

Flexible :

Pada opsi ini, Visitor (pengunjung) website Anda akan di enkripsi oleh Cloudflare. Akan tetapi koneksi dari server Cloudflare ke server hosting Anda tidak di enkripsi.

Full SSL :

Sedangkan pada settingan Full Enkripsi, Maka koneksi antara visitor ke CDN dan CDN ke server Anda akan di enkripsi semuanya.

Strict SSL :

Sama dengan full SSL, Settingan ini akan menciptakan enkripsi pada semua paket data yang dikirim dan diterima. Namun dengan investigasi akta dari SSL yang Anda dipakai oleh server Anda.

Pilihan ada di tangan Anda, Jika Anda memiliki akta maka bisa memakai strict. Tapi jikalau tidak bisa memakai Full SSL.

Atau kalau tidak mau ambil pusing, pilih saja Flexible…

Langkah ketiga, Firewall

Setting Cloudflare – Firewall

Berikut klarifikasi pada settingan tahap ini.

Untuk bisa memakai fitur ini, Anda harus mengisi ip address yang ingin Anda aplikasikan rule tersebut.

Baik itu rule blacklist atau whitelist. Tapi jikalau Anda tidak mengisi ip address maka Anda bisa melewati setting pada tahap ini.

• Essentially off : Hanya menunjukkan penolakan pada visitor yang paling berbahaya


• Low : Hanya menunjukkan penolakan pada visitor yang paling mengancam


• Medium : Memberikan tantangan pada dua jenis visitor menengah dan bahaya.


• High : Memberikan tantangan pada visitor yang mengancam dalam 14 hari terakhir


• I’m Under Attack! : Hanya gunakan opsi ini jikalau website Anda terkena DDoS!!

Chalenge Passage : Adalah waktu yang diharapkan untuk visitor yang dianggap berbahaya pada poin diatas untuk bisa mengakses website Anda kembali.

Note : Direkomendasikan selama 8 jam.

Langkah Keempat, Speed

Setting Cloudflare – Speed

Mungkin ini yaitu tahapan yang paling kita cari, Yaitu meningkatkan kecepatan website :D.

Namun, Karena Kita hanya memakai akun secara gratis maka ahanya terdapat 2 opsi yang bisa kita setting, yaitu minihy serta rocket loader.

Minify :

Untuk Sementara Centang semua pilihan minify (HTML, CSS, Javascript) terlebih dahulu.

Nanti akan kita cek sesudah semua setting selesai.

Rocket Loader :

Rocket loeader masih tahap beta (percobaan) jadi tidak dijamin bisa berkhasiat bagi website Anda.

Oleh alasannya yaitu itu ada baiknya menentukan automatic, Atau bisa juga menentukan off.

Tahap Kelima, Chacing.

Setting Cloudflare – Chacing

Berikut klarifikasi pada tahap ini…

Purge cache :

Berguna untuk menghapus cache pada server CDN (Berguna jikalau Anda melaksanakan edit file)

Chacing :

Cukup gunakan mode standart. Namun jikalau Anda ingin menambahkan query string maka Anda juga harus mengedit secara manual file yang ingin Anda suplemen pada chace CDN server.

Browser cache expiration :

Tidak hanya menyimpan cache pada CDN server Tetapi CDN juga menyimpan cache pada browser yang dipakai oleh pengunjung.

Secara normal, CDN memakai waktu 4 jam.

Tidak begitu penting, Namun jikalau Anda mau menggunakannya silahkan menentukan waktu sesuai harapan Anda.

Always Online :

Jangan lupa untuk mengaktifkan opsi ini!!

Fungsinya adalah, Ketika website Anda down baik itu terkena persoalan teknis atau terjangkit DDoS, Maka CDN akan menunjukkan tampilan static file dari cache yang disimpan oleh server CDN.

Jadi seolah-olah website Anda masih bisa diakses oleh visitor secara online.

Development Mode :

Fungsinya yaitu melaksanakan bypass cache yang dimiliki oleh CDN untuk diganti oleh cache dari server hosting Anda.

Hanya aktifkan opsi ini jikalau Anda sedang melaksanakan edit pada file yang Anda aktifkan cachenya (CSS, HTML, Javascript)

[divider style=”double” top=”5″ bottom=”5″]

Sampai disini, semua settingan sudah selesai…

…Terus apa lagi? Selanjutnya yaitu melaksanakan cek pada settingan Anda.

Akses website Anda (Lebih baik dengan browser yang belum pernah susukan website Anda).

Jika Ada kerusakan atau tidak berfungsi pada fitur website Anda maka Anda harus melaksanakan setting kembali.

Berikut yang bisa Anda lakukan :

Ganti setting Cache

Mungkin lantaran plugin/template Anda sudah terlanjur banyak file CSS, Javascript, atau HTML yang tidak teratur maka coba nonaktifkan cache pada salah satu file tersebut secara bergantian.

Nonaktifkan Rocket loader

Karena tidak semua template dan plugin support fitur ini, Mungkin terjadi crash jikalau Anda mengaktifkan fitur ini.

Purge all cache

Setiap sesudah melaksanakan setting terhadap website Anda yang bekerjasama dengan CSS, HTML dan Javascript maka jangan lupa untuk melaksanakan purge all files semoga bisa pribadi teraplikasikan settingan yang terbaru.

Jika sesudah memakai CDN ternyata masih lambat SIlahkan mencoba 2 cara berikut untuk meningkatkan kecepatan website Anda :

• 10 Cara Sederhana untuk meningkatkan kecepatan website


• Optimasi htaccess untuk meningkatkan kecepatan website

Sekian artikel yang bisa saya sampaikan, Jika terdapat bab yang belum atau kurang dipahami silahkan mengisi kolom komentar dan akan saya bantu sebisa kemampuan saya.

Sumber https://bacaanku.com/

Berlangganan Informasi Terbaru: