Perbandingan Lantai Kayu Vs Bambu

Lantai kayu memperlihatkan kesan alami dan tahan lama, tetapi relatif mahal. Lantai bambu lebih murah dan semakin terkenal ketika ini. Sementara itu, lantai kayu sanggup bertahan sampai 75 - 100 tahun, lantai bambu mempunyai umur 10 - 25 tahun. Kedua jenis lantai ini rentan terhadap kelengkungan dari kelembaban di lingkungan. Berikut perbedaan Lantai Kayu vs Lantai Bambu.

Lantai kayu memperlihatkan kesan alami dan tahan usang Perbandingan Lantai Kayu vs Bambu
Perbandingan Lantai Kayu vs Bambu

Komposisi Lantai Kayu vs Bambu

Lantai kayu terbuat dari kayu keras alami dari kayu yang dipanen di daerah hutan. Harganya tergantung pada pohonnya. Misalnya, kayu paling mahal berasal dari kayu mahoni, wenge, dan jati. Kayu keras paling lembut yang dipakai di lantai ialah pinus, dan harganya cukup murah.

Pilihan lain untuk area yang rentan terhadap kelembaban sanggup dibentuk rekayasa kayu keras. Ini terdiri dari lapisan kayu keras di atas kayu lapis atau papan serat, yang memungkinkan untuk beberapa perluasan dan kontraksi untuk menghadirkan material yang lebih tahan lembab.

Lantai bambu sanggup dibentuk dari banyak spesies bambu yang berbeda dengan sifat yang berbeda pula, tetapi jenis bambu Moso ialah pilihan berkualitas tinggi yang paling terkenal di dunia. Dipanen pada kepadatan puncaknya pada usia 5-6 tahun, lebih keras daripada kayu maple dan ek.

Bahan lantai bambu rekayasa lebih tahan usang daripada bambu alami, tetapi terlalu banyak diproses dari kondisi aslinya, dikuliti, direbus, dipotong, direkatkan dan ditekan. Bambu yang berwarna lebih terang lebih keras daripada bambu yang lebih gelap, alasannya proses karbonisasi yang dipakai untuk menggelapkan kayu membuatnya lebih lunak.

Keuntungan Lantai Kayu vs Bambu

Lantai kayu sanggup bertahan selama beberapa generasi bila dirawat dengan baik. Tergantung pada kayu dan perawatannya, lantainya sanggup sangat tahan terhadap kerusakan dan sanggup diperbaiki. Lantai kayu juga dicari oleh pembeli rumah dan sanggup meningkatkan nilai jual kembali dari rumah yang dilengkapinya.

Lantai bambu yang berkualitas baik sanggup bersaing dengan lantai kayu yang mahal dalam hal daya tahan dan penampilan. Teknik pemrosesan modern memungkinkan semua jenis warna dan tekstur. Dalam hal membandingkan kekerasan antara bambu dan lantai kayu, bambu ialah pilihan yang lebih murah. Karena merupakan rumput, bambu mempunyai kinerja yang sedikit lebih baik daripada kayu dalam hal menangkal kelembaban dan pertumbuhan jamur.

Kekurangan Lantai Kayu vs Bambu

Lantai kayu relatif lebih mahal daripada bambu. Sebagai materi alami, kayu keras rentan terhadap noda, pelengkungan, dan perubahan warna dari paparan sinar matahari dan air, serta perubahan substansial dalam suhu dan tingkat kelembaban. Ini menimbulkan kayu tidak cocok untuk pemasangan di kamar mandi dan beberapa belahan dapur.

Salah satu opsi bahwa bambu yang lebih murah cenderung lunak dan gampang rusak, sehingga produk simpulan yang lebih berkualitas sepertinya menjadi satu-satunya pilihan yang tahan lama. Produk lantai bambu yang lebih keras dirawat dengan formaldehida dan zat pengikat beracun lainnya. Pemilik rumah ada yang telah melaporkan kecenderungan bambu mulai kehilangan sebagian warnanya di daerah yang mendapatkan sinar matahari terus-menerus. Lantai bambu sanggup melengkung dari waktu ke waktu di lingkungan yang lembab.

Instalasi Lantai Kayu vs Bambu

Meskipun lantai kayu atau bambu sanggup dipasang sebagai proyek sendiri, keduanya paling baik dilakukan oleh kontraktor profesional kecuali dilakukan oleh pengguna yang berpengalaman. Lantai kayu dan bambu sering membutuhkan langkah-langkah termasuk menempatkan, memaku, stapel, memotong ganjal tiang, dan mengisi lubang dengan dempul kayu.

Penggantian dan Pemeliharaan Lantai Kayu vs Bambu

Perawatan lantai kayu relatif gampang dan termasuk menghilangkan pasir dari permukaan dengan menyapu dan menyeka dengan kain lembab. Kebanyakan lantai kayu yang aus dan rusak sanggup diperbaiki, tetapi bila kerusakan cukup parah sehingga perlu diganti, papan kayu yang rusak sanggup ditarik ke atas dan diganti dengan material kayu yang cocok.

Pel berair harus dihindari ketika membersihkan lantai bambu. Pel kering dan sapu kaku sudah cukup untuk membersihkan lantai ini secara umum. Bahan pembersih yang kondusif untuk dipakai di lantai kayu keras dan juga sanggup dipakai pada bambu. Lantai bambu yang aus atau tergores sanggup diampelas dan difinish kembali, daripada melaksanakan penggantian ulang.

Pertimbangan Lingkungan

Kayu keras sangat ramah lingkungan alasannya merupakan sumber daya alam. Ini sanggup didaur ulang dan terbarukan dan paling baik dibeli dari produsen yang bertanggung jawab terhadap lingkungan untuk menghindari panen dan penebangan berlebihan.

Penggunaan lantai bambu sebagian dikaitkan dengan dipasarkan sebagai produk ramah lingkungan. Hal ini tentu sangat terbarukan dalam arti bahwa hanya diharapkan 3-5 tahun untuk tumbuhan bambu sanggup matang, berbeda dengan kayu yang memerlukan 70 atau 80 tahun. Tanaman bambu yang dipangkas sanggup tumbuh kembali.

Dari perbandingan di atas, sanggup disimpulkan bahwa perbandingan lantai kayu dan bambu menyerupai yang dijelaskan pada tabel di bawah ini :

Pembanding Lantai Bambu Solid Lantai Kayu Solid
Daya tahan 10-25 tahun, tergantung pada sifat bambu dan materi tambahan. 30-50 tahun bila dirawat dengan baik dan muncul kembali sesuai kebutuhan. Tergantung pada sejumlah faktor, menyerupai apakah lantai itu selesai, jenis kayu yang digunakan, ruangan apa itu, dan seberapa baik dipelihara. Tidak sanggup diinstal di ruang bawah tanah. Lantai kayu keras yang telah selesai dan dirawat dengan baik sanggup bertahan selama beberapa dekade.
Material Bahan Kebanyakan bambu sekarang diproses dengan adesif Kayu; kayu dari pohon yang dipanen, sebagian besar angiospermae
Harga Rp 300.000 - Rp 700.000 per meter persegi Secara umum, semakin sulit kayu keras, semakin mahal harganya, tetapi juga semakin tahan lama. Termasuk biaya tenaga kerja untuk pemasangan, sebagian besar lantai kayu berharga antara Rp 500.000 sampai Rp 2.000.000 per meter persegi.
Sumber Alami, tetapi dengan perekat kimia Alami
Pemasangan Nail-down (paku) atau interlocking Dulu sangat sulit untuk menginstal; kesalahan sanggup menciptakan frustrasi dan mahal. Saat ini, sebagian besar lantai kayu dipotong menjadi papan tipis dan papan alur yang gampang dipasang.
Anti Lembab Tahan air, tetapi lebih rentan terhadap lengkungan dari kelembaban lingkungan. Rentan terhadap penetrasi kelembaban, perubahan warna, atau lengkungan. Kayu keras yang direkayasa merupakan alternatif yang lebih tahan air.
Pemulihan Dapat dengan gampang dipulihkan Dapat dengan gampang dikembalikan ke kondisi menyerupai baru.
Rentan terhadap kerusakan Ya Rawan tergores dan rusak oleh kelembaban
Produk Lantai Lantai bambu ialah jenis lantai yang dibentuk dari tumbuhan bambu. Mayoritas produk lantai bambu ketika ini berasal dari Cina dan belahan lain di Asia. Bambu Moso ialah spesies yang paling umum dipakai untuk lantai. Lantai kayu ialah setiap produk yang dibentuk dari kayu yang dirancang untuk dipakai sebagai lantai struktural atau estetika. Lantai kayu solid terbuat dari papan yang digiling dari sepotong kayu.
Water proof Tidak Tidak
Nilai jual kembali Baik Luar biasa


Demikianlah mengenai perbandingan Lantai Kayu vs Bambu. Jadi, dalam menentukan material alami untuk lantai mungkin Anda sanggup mempertimbangkan dua material di atas, khususnya untuk diterapkan pada bangunan bernuansa alami menyerupai Villa atau Resort. Semoga sanggup bermanfaat dan membuka wawasan.

Referensi :

  • https://en.wikipedia.org/wiki/Bamboo_floor
  • https://en.wikipedia.org/wiki/Hardwood_flooring
  • http://www.choices4you.org/bamboo-floors.php
  • https://www.diffen.com/difference/Bamboo_Floor_vs_Hardwood_Floor

Sumber http://www.arsitur.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Perbandingan Lantai Kayu Vs Bambu"

Posting Komentar