√ Ubah Helm Bekas Jadi Helm Berkelas, Oki Sukses Jadi Pengusaha Muda!
Awalnya Oki hanya iseng membeli helm bekas dikala berjalan-jalan ke salah satu pasar barang bekas di Kota Solo. Tak disangka dari kejadian itu, kini ia sukses menyebarkan bisnis helm klasik. Bahkan merk Trooper miliknya masuk merk yang diperhitungkan di Indonesia.
Kejadian tiga tahun kemudian itu, mengubah paradigma Oki Nandhiwardhana perihal menyebarkan bisnis. Bungsu dari tiga bersaudara ini memang dilahirkan di keluarga pebisnis. Seluruh keluarganya merupakan pebisnis sepatu tersohor di Kota Solo. Darah itu mengalir kepadanya, bahkan dengan idenya, salah satu pabrik sepatu keluarga yang sudah tidak beroperasi, ia sulap menjadi workshop Trooper.
Awalnya, Oki hanya coba-coba mereproduksi helm yang ia beli di pasar loak. Ia mencar ilmu secara autodidak. Bekal ilmu desain dari dingklik kuliah membantu Oki dalam menawarkan sentuhan seni dan estetika pada pengaman kepala itu. Akhirnya, ia berani memasarkannya pelan-pelan.
“Jadi awalnya saya punya beberapa teladan helm vintage. Saya pikir besok kan gak ada lagi produksi kayak gini jadi saya repro pakai fiber. Dari situ saya ngarang-ngarang sendiri bentuknya. Kita ubah sedikit karakternya udah berbeda, dari situ udah kelihatan Troopernya juga,” ujar Oki dikala ditemui di showroom di Kompleks Ruko Muara Market, Jl. Lumban Tobing, Setabelan, Banjarsari, Solo.
Lama kelamaan, mendesain helm menjadi kegemaran dan passion Oki. Berbagai helm vintage ia buat, mulai dari helm untuk pehobi kendaraan vespa sampai Harley Davidson. Tergantung jenis motornya, helm tersebut mempunyai karakteristiknya masing-masing.
Menurutnya, media helm cukup menarik, alasannya ialah mendesain media lingkaran sangat berbeda dengan media datar. Apalagi seluruh pengerjaan helm vintage tersebut dilakukan secara manual. Selain manual drawing, Oki dan timnya juga mencar ilmu menciptakan helm dari nol.
Pengerjaan handmade juga lebih disenangi anak muda pehobi motor custom yang menjadi target pasar Trooper. Karena handmade, mereka sanggup memesan helm dengan selera dan gaya mereka. Menurut Oki, helm bagi pehobi motor custom bukan hanya sekedar pelindung kepala, melainkan visualisasi identitas mereka.
data-ad-client="ca-pub-6037247388376359"
data-ad-slot="5485024081"
data-ad-format="link">
“Jadi helm udah kayak piranti yang wajib lah untuk rider. Dan itu beliau juga kayak mengkomunikasikan pribadinya juga lewat kendaraannya lewat helmnya juga.Mungkin itu juga kenapa kita bisa survive sampe sekarang. Intinya sih berkarya lewat media helm,” jawab laki-laki 28 tahun ini.
Menjamah Komunitas
Kebanyakan pasar helm Trooper tiba dari Jakarta, Jawa Barat, bahkan Bali. Selain kencang via media sosial, ada cara unik yang dilakukan Oki untuk memasarkan produknya. Ia mengenalkan merk image Trooper dari satu komunitas ke komunitas lain.
Pribadi yang humble membantu Oki berbaur dengan anggota komunitas-komunitas motor custom. Dari hubungan tersebut, kadang ia dibantu endorsmen oleh teman-temannya. Meski hanya dari ekspresi ke mulut, pemasaran tersebut ternyata cukup efektif untuk mengangkat merk image Trooper.
“Kalau untuk motor motor ibarat itu mereka lebih ke komunitas ya. Makara misal katakanlah endors atau kita kasih ke temen yang emang beliau berpengaruh di salah satu komunitas itu ngaruh juga. Makara dari ekspresi ke mulut, ini loh helmnya keren,” lanjut Oki.
Brand image lewat media umum tak boleh dikesampingkan, berdasarkan Oki. Karena dari feedback medsos, pelanggan jadi tahu ibarat apa kualitas Trooper. Selain itu, Oki juga sering mengikuti pameran-pameran dan satu yang keren, ia juga berkolaborasi dengan seniman pop muda lainnya, ibarat di pengerjaan lukisan maupun item lain.
“Kami juga beberapa kali kolaborasi, jadi yang pegang marketing jadi banyak. Dan salah satu helm kerja sama itu yang paling mahal, soalnya kita gabungin seniman, gabungin merk lain juga, istilahnya gak ecek ecek juga sih,” katanya.
Helm vintage Trooper dibandrol harga kisaran 650 ribu sampai 1,5 juta rupiah per helm. Kini perkembangan Trooper melesat kencang dengan sebulan bisa melayani pesanan 40 sampai 50 helm vintage.
Ini Handmade, Maklum Kalau Lama
Selain custom dari pelanggan, Oki juga menyediakan helm vintage dengan desain beliau sendiri. Referensi biasanya ia cari dari luar negeri, kemudian dibahas dengan rekan tim. Baru sesudah itu mereka mulai menciptakan cetakan helm dari fiber dan materi pelentur, Oki menyebutnya roofing.
Baru sesudah itu masuk proses pengecatan yang dilakukan dengan cat semprot. Terakhir finishing interior dengan menambahkan busa dan menyesuaikannya dengan ukuran helm. Proses tersebut ternyata memakan waktu tidak sebentar yaitu tiga sampai empat minggu.
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-6037247388376359"
data-ad-slot="7037953167">
“Prosesnya emang gak cepet gak gampang. Kita di sini lebih menekankan ke pasar kita menjual proses juga. Makara untuk pemesanan juga agak lama, soalnya kan ini full handmade semua. Bikin helm itu gak simpel juga, pada dasarnya gitu,” kata Oki.
Ditanya soal next project, sambil tersenyum Oki mengaku ingin melebarkan sayap ke bisnis apparel ibarat T-shirt dan jaket sebagai perlengkapan bermotor. Seiring perkembangan bisnis Oki, mungkin saja kelak beliau bisa melebarkan sayap bisnisnya menuju bisnis motor custom, atau bahkan pembuatan motor. Tak ada yang tak mungkin bukan?
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "√ Ubah Helm Bekas Jadi Helm Berkelas, Oki Sukses Jadi Pengusaha Muda!"
Posting Komentar