Sistem Ekskresi Insan (Alat Dan Ganguan Sistem Ekskresi)

Sistem Ekskresi Manusia Di dalam badan makhluk hidup terjadi proses-proses biologis berupa pembongkaran dan penyusunan (metabolisme). Metabolisme akan menghasilkan zat yang berkhasiat bagi badan dan zat-zat sisa yang tidak digunakan tubuh. Sisa hasil metabolisme dikeluarkan melalui alat-alat pengeluaran. Apabila sisa hasil metabolisme tersebut tidak dikeluarkan maka sanggup mengakibatkan badan keracunan. Zat-zat sisa yang dikeluarkan badan antara lain karbon dioksida (CO2), amonia (NH4), dan air (H2O). Proses pengeluaran sisa metabolisme yang tidak berkhasiat tersebut disebut ekskresi. Nah, pada kesempatan kali ini akan mencoba mengahadrikan klarifikasi lengkap mengenai Sistem Ekskresi Manusia. Semoga bermanfaat. Check this out!!!

Ekskresi berarti pengeluaran zat buangan atau zat sisa hasil metabolisme yang berlangsung dalam badan organisme (makhluk hidup). Zat sisa metabolisme dikeluarkan dari badan oleh alat ekskresi. Zat sisa metabolisme ialah hasil pembongkaran zat makanan yang bermolekul kompleks. Zat sisa ini sudah tidak berkhasiat lagi bagi tubuh. Sisa metabolisme antara lain, CO2, H2O, NH3, zat warna empedu, dan asam urat.

  1. Karbon dioksida dan air merupakan sisa oksidasi atau sisa pembakaran zat makanan yang berasal dari karbohidrat, lemak, dan protein. Kedua senyawa tersebut tidak berbahaya bila kadarnya tidak berlebihan. Walaupun CO2 berupa zat sisa namun sebagian masih sanggup digunakan sebagai penjaga kestabilan pH dalam darah. Demikian juga H2O sanggup digunakan untuk banyak sekali kebutuhan, contohnya sebagai pelarut.
  2. Amonia (NH3), hasil pembongkaran/pemecahan protein, merupakan zat yang beracun bagi sel. Oleh lantaran itu, zat ini harus dikeluarkan dari tubuh. Namun demikian, kalau untuk sementara disimpan dalam badan zat tersebut akan dirombak menjadi zat yang kurang beracun, yaitu dalam bentuk urea.
  3. Zat warna empedu ialah sisa hasil perombakan sel darah merah yang dilakukan oleh hati dan disimpan pada kantung empedu. Zat inilah yang akan dioksidasi jadi urobilinogen yang berkhasiat memberi warna pada tinja dan urine.
  4. Asam urat merupakan sisa metabolisme yang mengandung nitrogen (sama dengan amonia). Asam urat mempunyai daya racun lebih rendah dibandingkan amonia, lantaran daya larutnya di dalam air rendah.
 Di dalam badan makhluk hidup terjadi proses Sistem Ekskresi Manusia (Alat dan Ganguan Sistem Ekskresi)


A. Alat Sistem Ekskresi Manusia

Tugas pokok alat ekskresi ialah membuang sisa metabolisme walaupun alat pengeluarannya berbeda-beda. Sistem ekskresi pada insan dan vertebrata lainnya melibatkan organ paru-paru, kulit, ginjal, dan hati. Namun yang terpenting dari keempat organ tersebut ialah ginjal.

1. Ginjal

Ginjal merupakan organ ekskresi yang utama pada manusia. Organ ini berperan penting dalam mempertahankan homeostasis cairan badan dengan cara mengatur volume cairan, keseimbangan osmotik, asam basa, ekskresi sisa metabolisme, dan pengaturan hormonal dan metabolisme. Ginjal mempunyai bentuk menyerupai kacang merah, berjumlah dua buah, terletak di dalam rongga perut pecahan dorsal di kedua sisi tulang belakang.

Letak ginjal kiri lebih atas dibandingkan letak ginjal kanan 20 - 25%, darah dipompa jantung setiap menit melalui ginjal. Ginjal mempunyai bagian-bagian, menyerupai korteks (bagian luar), medula (tengah) dan paling dalam pelvis. Pada korteks dan medula terdiri atas ± 1 juta nefron. Nefron ialah satuan struktural dan fungsional ginjal. Selama 24 jam ginjal sanggup menyaring 170 liter darah. Darah hingga ke ginjal melalui arteri renal dan keluar melalui vena renal.

Dalam badan kita, ginjal berfungsi sebagai berikut.
  • Menyaring/Membersihkan Darah. Bagian ginjal yang menjalankan fungsi ini ialah nefron. Tanpa ginjal, maka seseorang akan mati alasannya ialah tubuhnya diracuni oleh kotoran yang dihasilkan tubuhnya sendiri.
  • Mengatur Volume Darah. Darah sanggup mengatur jumlah cairan yang terlarut dalam darah sehingga volume dipertahankan untuk selalu seimbang di dalam tubuh. Tanpa kontrol dari ginjal ini, maka kemungkinan terburuk dalam badan akan terjadi, yaitu badan menjadi kering lantaran kekurangan cairan badan atau badan karam lantaran kebanjiran akhir cairan dalam badan menumpuk tak terbuang.
  • Mendaur Ulang Air, Mineral, Glukosa, dan Gizi. Ginjal akan mempertahankan zat-zat penting yang ikut masuk ke dalam nefron bersama cairan darah, kemudian mengembalikannya ke peredaran darah. Tapi ginjal tidak menyerap kembali zat-zat ini kalau jumlahnya berlebih dalam darah.
  • Mengatur Keseimbangan Kandungan Kimia Darah. Ginjal juga mengatur kadar kalium dalam darah. Apabila kadar kalium dalam darah berkurang, maka ginjal akan menyerap kembali kalium tersebut. Sebaliknya, kalau jumlah kalium berlebih ginjal akan membuangnya. Zat lain yang perlu dijaga keseimbangannya ialah urea yang merupakan limbah pencernaan protein, lantaran urea yang berlebih sanggup menjadikan keracunan yang disebut penyakit uremia.
  • Menjaga Darah semoga Tidak Terlalu Asam. Ginjal berperan dalam menjaga pH darah semoga tidak terlalu asam.
  • Penghasil Hormon. Hormon yang dihasilkan ialah hormon eritroprotein yang berfungsi untuk merangsang peningkatan laju pembentukan sel darah merah oleh sumsum tulang.

2. Paru-paru

Karbon dioksida dan air sebagai hasil sisa metabolisme karbohidrat dan lemak, harus dikeluarkan dari sel-sel badan melalui pembuluh darah, ke organ pernapasan yaitu paru-paru. Proses pengeluaran CO2 dan H2O dari sel-sel tubuh/jaringan ke paru-paru ini melalui suatu proses berantai yang cukup kompleks yang disebut pertukaran klorida (Chloride shift). Pertukaran klorida ini melibatkan tugas sel darah merah, dan plasma darah. Jadi, bahan yang diekskresikan dari paru-paru ialah sisa metabolisme CO2 dan uap air. Pembahasan perihal paru-paru secara lebih detail sanggup dipelajari pada sistem pernapasan.

3. Hati

Hati disebut juga sebagai alat ekskresi di sam ping berfungsi sebagai kelenjar dalam sistem pencernaan. (Lihat: Sistem Pencernaan Manusia) Hati menjadi pecahan dari sistem ekskresi lantaran menghasilkan empedu. Hati juga berfungsi merombak hemoglobin menjadi bilirubin dan biliverdin, sehabis mengalami oksidasi akan menjelma urobilin yang memberi warna kekuningan pada feses. Demikian juga kreatinin hasil pemecahan protein, pembuangannya diatur oleh hati kemudian diangkut oleh darah ke ginjal.

4. Kulit

Kulit berfungsi sebagai organ ekskresi lantaran mengandung kelenjar keringat (glandula sudorifera) yang mengeluarkan 5% hingga 10% dari seluruh sisa metabolisme. Pusat pengatur suhu pada susunan saraf sentra akan mengatur acara kelenjar keringat dalam mengeluarkan keringat. Keringat mengandung air, larutan garam, dan urea. Pengeluaran keringat yang berlebihan bagi pekerja berat menimbulkan hilangnya garam-garam mineral sehingga sanggup mengakibatkan kejang otot dan pingsan. Kulit selain berfungsi mengekskresikan keringat, juga berfungsi sebagai pelindung terhadap kerusakan fisik, penyinaran, serangan kuman, penguapan, sebagai organ peserta rangsang (reseptor), serta pengatur suhu tubuh. Kulit terdiri atas dua pecahan utama yaitu: epidermis dan dermis.

B. Gangguan Sistem EKskresi Manusia

Berikut ini ialah beberapa gangguan atau penyakit yang sering terjadi saat sistem ekskresi tidak berjanalan dengan baik. Beberapa gangguan atau penyakit tersebut ialah sebagai berikut:

  1. Nefritis
    Nefritis merupakan keadaan dimana nefron mengalami peradangan yang disebabkan benjol basil Streptococcus. Nefritis mengakibatkan protein tidak sanggup disaring sehingga urin yang dikeluarkan akan mengandung protein.

  2. Diabetes insipidus
    Diabetes insipidus merupakan penyakit yang ditandai dengan urin yang dikeluarkan banyak, lantaran kekurangan ADH. Hal ini mengakibatkan dehidrasi, rasa haus terus menerus, dan tekanan darah rendah.

  3. Diabetes melitus
    Penderita penyakit diabetes melitus akan mengeluarkan urin yang mengandung glukosa. Hal ini disebabkan lantaran kekurangan hormon insulin yang mempunyai fungsi mengatur kadar gula darah. Penderita akan selalu merasa haus.

  4. Albuminuria
    Albuminuria merupakan suatu keadaan dimana urin yang dikeluarkan mengandung protein dan albumin. Hal ini disebabkan lantaran sel-sel pada ginjal mengalami infeksi.

  5. Poliuria
    Poliuria merupakan kondisi dimana urin yang diproduksi berlebihan. Hal ini terjadi lantaran adanya gangguan proses reabsorpsi di tubulus proksinal. 

  6. Oligouria
    Oligouria ialah suatu keadaan dimana produksi urin menurun atau urin tidak diproduksi (anuria). Hal ini terjadi lantaran adanya kerusakan pada ginjal.

  7. Hematuria
    Hematuria ialah suatu keadaan dimana urin yang diproduksi mengandung sel-sel darah merah.

  8. Batu Ginjal
    Kelainan yang disebabkan adanya endapan garam kalsium di dalam pelvis renalis, tubulus, atau vesika urinaria sehingga urin susah keluar dan timbul rasa nyeri. Hal ini disebabkan lantaran kurangnya konsumsi air.

  9. Uremia
    Uremia ialah keadaan dimana urin terbawa ke anutan darah. Hal ini disebabkan lantaran adanya kebocoran pada susukan di nefron.

  10. Hepatitis
    Hepatitis suatu penyakit dimana hati mengalami peradangan yang disebabkan lantaran benjol virus. Jenis hepatitis ada tiga macam, yaitu hepatitis A, B, C.
Terima kasih sudah berkenan membaca artikel tersebut di atas perihal Sistem Ekskresi Manusia, semoga sanggup menambah wawasan teman sekalian dan tentunya bermanfaat. Apabila ada kesalahan baik berupa penulisan maupun pembahasan, mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. Jangan lupa like dan share juga ya sobat. ZONA SISWA | Ikut Mencerdaskan Bangsa

Ayo kirimkan karya teman berupa puisi, isu unik, cerpen, cerbung, dan lainnya di Mading . Dan jadikan karya teman dibaca oleh ribuan orang setiap harinya. Buruan, kirim yang banyak!!!

Sumber http://www.zonasiswa.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Sistem Ekskresi Insan (Alat Dan Ganguan Sistem Ekskresi)"

Posting Komentar