Jenis-Jenis, Bagian-Bagian, Cara Kerja & Sifat Kerja Otot, Lengkap!!!
Otot Dalam kehidupan sehari-hari, otot disebut juga daging. Tulang-tulang yang menyusun kerangka badan kita tertutup oleh otot. Dengan adanya kerja otot, badan sanggup digerakkan. Oleh lantaran itu, otot disebut alat gerak aktif. Nah, pada kesempatan kali ini akan mencoba menghadirkan sebuah klarifikasi lengkap mengenai Otot baik dari jenis-jenis, bagian-bagian, cara kerja, sifat kerja dan kelaian pada otot. Semoga bermanfaat. Check this out!!!
A. Jenis-Jenis Otot
Tubuh kita mempunyai tiga macam jenis otot. Otot-otot itulah yang kuat terhadap gerakan organ-organ tubuh. Tiga jenis otot tersebut yakni sebagai berikut.
1. Otot Kerangka/Otot Lurik
Otot kerangka yakni otot yang menempel pada kerangka. Bagian badan kita yang berdaging merupa-kan otot kerangka. Otot ini disebut juga otot lurik, lantaran jikalau dilihat dari samping, serabut otot ini menawarkan suatu contoh serat melintang atau bergaris. Irisan melintang otot ini menawarkan beribu-ribu serabut otot. Serabut-serabut itu tersusun dalam berkas-berkas yang sejajar, dan terikat sesamanya oleh jaringan penyambung yang dilalui oleh pembuluh darah dan saraf. Ukuran diameter otot ini 50 mikron dengan panjang 2,5 cm.
Contoh otot kerangka yakni otot bisep dan trisep, yang terletak pada lengan atas. Otot ini berbentuk silindris panjang, mempunyai inti banyak yang terletak di tepi. Cara kerja otot ini dan kontraksinya berdasarkan kehendak kita dan di bawah kesadaran kita. Gerakan otot kerangka cepat dan kuat, tetapi gampang lelah. Otot kerangka sanggup berkontraksi bila diberikan rangsangan lantaran diinervasi oleh saraf sadar atau motoris. Rangsangan tersebut bisa berupa panas, kimia, mekanis, dan elektris. Sumber energi untuk kontraksi otot yakni ATP.
Ciri-ciri otot lurik:
- Sel berinti banyak.
- Bentuknya silindris.
- Sel otot tampak lurik lantaran adanya kandungan protein otot yang berbeda, yaitu aktin dan miosin.
- Bekerja atas kesadaran atau berdasarkan perintah otak.
2. Otot Polos
Setiap serabut otot polos yakni sel tunggal, berbentuk gelendong dengan satu inti yang terletak di tengah. Sel-sel itu tersusun dalam lembaran. Jika kita lihat di bawah mikroskop cahaya, otot polos tidak menawarkan contoh lurik melintang. Permukaannya polos. Sel-selnya mengandung filamen tipis maupun tebal aktin dan miosin, dan filamen tersebut tersusun menjadi fibril kontraktil. Otot polos ini sanggup berkontraksi secara spontan, terutama dikendalikan oleh neuron motor dari sistem saraf simpatik dan parasimpatik.
Kerja otot polos jauh lebih lambat daripada otot kerangka. Otot polos memerlukan waktu 3-180 detik untuk bekontraksi. Perbedaan lain dari otot kerangka yakni kemampuannya untuk tetap berkontraksi pada banyak sekali panjang. Otot ini bekerja terus-menerus dan tidak dipengaruhi oleh kesadaran dan tidak gampang lelah. Otot polos terdapat pada organ dalam selain jantung, contohnya lambung, usus, ginjal.
Ciri-ciri otot polos:
- Berinti satu.
- Berbentuk gelendong dengan kedua ujungnya meruncing.
- Bekerja di luar kesadaran, bekerja lambat, teratur, dan tidak cepat lelah.
3. Otot Jantung
Otot jantung hanya terdapat pada organ jantung saja. Otot jantung terdiri atas serabut lurik. Miofibril otot jantung bercabang-cabang dan mitokondrianya lebih banyak daripada yang terdapat pada serabut otot kerangka. Bentuk otot jantung menyerupai gelendong dengan inti berjumlah banyak dan terletak di tepi. Cara kerja otot jantung yakni secara terus-menerus dengan ritme atau irama yang tetap, dan tidak dipengaruhi oleh kesadaran, serta tidak gampang lelah.
Ciri-ciri otot jantung:
- Berbentuk serabut lurik yang bercabangcabang, jumlah inti selnya banyak, terletak di tengah serabut.
- Bekerja di luar kesadaran atau di luar perintah otak.
B. Bagian-Bagian Otot
Otot-otot merupakan sebuah jaringan di dalam badan yang mempunyai 3 karakteristik, yaitu:
- Kontraktibilitas: kemampuan untuk memendek.
- Ekstensibilitas: kemampuan untuk memanjang.
- Elastisitas: kemampuan untuk kembali ke ukuran semula sehabis memendek atau memanjang.
Otot terdiri atas benang-benang atau serabut otot. Saat dilihat di bawah mikroskop serabut otot terlihat bergaris-garis. Masing-masing serabut terdiri dari ribuan benang-benang yang disebut miofibril. Masing-masing miofibril terdiri dari filamen protein. Ada 2 tipe filamen yaitu aktin dan miosin.
Apabila dilihat tanpa pinjaman mikroskop maka otot terdiri dari:
- Tendon: urat otot, pecahan ujung otot yang mengecil.
- Ventrikel: empal otot, pecahan tengah otot yang menggembung.
- Origo: ujung otot yang menempel pada daerah yang tidak bergerak.
- Insersio: ujung otot yang menempel pada daerah yang bergerak.
- Diskus interkalaris: pecahan khas otot jantung yang merupakan batas.
Jenis-jenis, Bagian-bagian, Cara Kerja & Sifat Kerja Otot, LENGKAP!!! |
C. Cara Kerja Otot
Tulang-tulang sanggup digerakkan lantaran adanya otot yang berkontraksi. Bagian otot yang berkontraksi bekerjsama yakni sel-sel otot. Otot berkontraksi lantaran imbas suatu rangsangan melalui saraf. Rangsangan yang datang ke sel otot akan memengaruhi suatu zat (asetilkolin) yang peka terhadap rangsangan. Asetilkolin yakni zat pemindah rangsangan yang dihasilkan pada pecahan ujung saraf. Adanya asetilkolin akan membebaskan ion kalsium yang berada di sel otot. Melalui proses tertentu, adanya ion kalsium menimbulkan protein otot, yaitu aktin dan miosin berikatan membentuk aktomiosin. Hal ini menimbulkan pemendekan sel otot sehingga terjadilah kontraksi. Setelah berkontraksi, ion kalsium masuk kembali ke dalam plasma sel, sehingga menimbulkan lepasnya pelekatan aktin dan miosin yang menimbulkan otot menjadi lemas. Keadaan ini disebut relaksasi.
Otot yang sedang berkontraksi menjadi besar, memendek, dan mengeras. Bila otot berkontraksi, maka tulang-tulang daerah otot menempel akan tertarik sehingga tulang turut bergerak. Adanya pergerakan tulang menimbulkan persendian bergerak pula. Jadi, gerak pada badan kita melibatkan kolaborasi otot, tulang, sendi, dan saraf.
D. Sifat Kerja Otot
Untuk menggerakkan tulang diharapkan keterlibatan dua otot lurik (otot rangka) atau lebih. Sifat kerja otot ada yang berlawanan ( antagonis) dan ada yang bersamaan (sinergis).
Otot Antagonis
Otot antagonis, yakni dua otot yang bekerja saling berlawanan, yaitu apabila satu otot berkontraksi maka otot yang lain relaksasi. Macam-macam gerak antagonis adalah:
- Fleksi dan EkstensiFleksi merupakan gerak otot fleksor sehingga pecahan badan menekuk, contohnya menekuknya lutut dan siku. Sedangkan, ekstensi merupakan gerakan otot ekstensor untuk meluruskan kembali pecahan badan yang telah ditekuk, contohnya meluruskan kaki atau siku.
- Abduksi dan AduksiAbduksi yakni gerakan anggota badan menjauhi sumbu tubuh, contohnya merentangkan tangan sampai sejajar dengan bahu. Sedangkan, aduksi ialah gerakan anggota badan mendekati sumbu tubuh, contohnya menegapkan tangan kembali sehabis direntangkan.
- Pronasi dan SupinasiPronasi yakni gerakan memutar telapak tangan dan jari untuk menelungkup. Sedangkan, supinasi yakni memutar telapak tangan dan jari untuk menengadah.
- Depresi dan ElevasiElevasi merupakan gerak mengangkat, sedangkan depresi merupakan gerak menurunkan. Contohnya gerak membuka dan menutup mulut.
- Inversi dan eversiInversi merupakan gerak memiringkan (membuka) telapak kaki ke arah dalam tubuh, sedangkan eversi merupakan gerak memiringkan (membuka) telapak kaki ke arah luar.
Otot Sinergis
Otot sinergis, yakni dua otot yang bekerja bersamaan, yaitu sama-sama berkontraksi atau sama-sama relaksasi. Contoh: otot-otot pronator yang terdapat pada lengan bawah. Otot pronator ada dua, yaitu otot pronator teres dan otot pronator kuadratus. Kedua otot tersebut bekerja sama menggerakkan telapak tangan menelungkup dan menengadah.
E. Kelainan Pada Otot
Otot pun sanggup mengalami kelainan. Beberapa kelainan yang terjadi pada otot yakni sebagai berikut.
- TetanusKondisi otot yang mengalami kejang terus menerus. Penyebab penyakit ini lantaran abses basil Clostridium tetani. Ketika terjadi luka, basil ini bisa masuk melewati luka yang terbuka tersebut.
- KramOtot berada dalam keadaan kejang. Keadaan ini antara lain disebabkan lantaran terlalu lamanya kegiatan otot secara terus menerus.
- Hipertropi ototSuatu keadaan otot yang lebih besar dan lebih kuat. Hal ini disebabkan lantaran otot sering dilatih bekerja dan berolahraga. Hipertrofi otot ini sering dimiliki oleh atlet binaragawan.
- Atrofi ototKeadaan otot yang lebih kecil dan lemah kontraksinya. Kelainan ini disebabkan lantaran abses virus polio. Pemulihannya dengan pemberian latihan otot, pemberian stimulant listrik, atau dipijat dengan teknik tertentu.
- Stiff (kaku leher)Keadaan meradangnya otot trapesius. Hal ini disebabkan lantaran gerak hentakan secara tiba-tiba sehingga otot menjadi tertarik secara tiba-tiba. Selain itu, stress yang berat akan menciptakan kejang otot leher dan punggung. Rasa sakit itu akan hilang jikalau stress sudah hilang
- Hernia abdominalKondisi usus melorot ke bawah, disebabkan oleh sobeknya dinding otot perut.
- FibriosisPembentukan jaringan ikat fibrosa. Sel-sel otot skelet ataupun alat jantung yang mati lantaran suatu lantaran akan diganti oleh jaringan ikat lantaran sel-sel otot ini tidak bisa beregenerasi, sehingga otot-otot ini akan melemah.
- Distrofi ototDistrofi otot merupakan penyakit kronis pada otot semenjak anak-anak, diperkirakan merupakan penyakit genetis (bawaan).
Semoga klarifikasi di atas ihwal Jenis dan Cara Kerja Otot bisa menambah pengetahuan sahabat sekalian dan tentunya bisa bermanfaat. Apabila ada kesalahan baik berupa penulisan maupun pembahasan, mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. Jangan lupa like dan share juga ya sobat. Terima kasih... ZONA SISWA | Ikut Mencerdaskan Bangsa
Ayo kirimkan karya sahabat berupa puisi, gosip unik, cerpen, cerbung, dan lainnya di Mading . Dan jadikan karya sahabat dibaca oleh ribuan orang setiap harinya. Buruan, kirim yang banyak!!!
0 Response to "Jenis-Jenis, Bagian-Bagian, Cara Kerja & Sifat Kerja Otot, Lengkap!!!"
Posting Komentar