Kelebihan Dan Kekurangan Bangunan Tinggi (Highrise & Skyscraper Building)
Teknologi bangunan di dunia semakin canggih dan memasuki babak gres yaitu high rise building (bangunan tinggi) dan skyscraper (pencakar langit). Namun dengan perkembangan teknologi bangunan tinggi tersebut pastinya memperlihatkan laba sekaligus meninggalkan kekurangan berikut ini :
Keuntungan utama dari bangunan yang sangat tinggi adalah:
Kerugian utama bangunan tinggi meskipun sepertinya sepele tetapi sanggup menciptakan banyak perbedaan sebagai berikut :
Kenaikan biaya tanah dan undangan untuk memuaskan kebutuhan populasi besar di kota-kota telah membuka pintu untuk pembangunan gedung-gedung tinggi, umumnya dikenal sebagai bangunan bertingkat highrise atau skyscraper.
Saat ini bangunan bertingkat telah menjadi hal yang esensial dan tidak terhindarkan di kota-kota metropolitan. Bangunan dengan lebih dari lima lantai disebut bangunan bertingkat, dan sebagian besar bangunan tinggi di kota mempunyai lima hingga dua belas lantai. Namun, di kota-kota metro ibarat Kolkata, Delhi, Mumbai, Chennai, dan Hyderabad, bangunan lantai 30 hingga 45 sudah biasa berkembang.
Pondasi dan struktur harus mengatasi beban berat, angin, dan gempa bumi potensial. Pengembang perlu menyediakan transportasi vertikal dan jalan keluar darurat. Bangunan membutuhkan dukungan untuk ancaman kebakaran.
Ini semua berlaku untuk bangunan hingga sekitar 35 hingga 40 lantai, kemudian menjadi lebih rumit dan lebih mahal. Melampaui tinggi 250m (sekitar 80 lantai) biasanya bangunan justru menjadi tidak ekonomis. Banyak ruang yang harus dijangkau dengan lift, pelindung api juga harus sangat ketat.
Akibatnya, sebagian besar bangunan tinggi yang dibangun dengan skala ekonomis, lebih rendah dari 40 lantai, ada cukup banyak bangunan antara 40 hingga 80 lantai untuk skala ekslusif, dan hanya beberapa yang lebih tinggi dari 80 lantai yang biasanya sebagai ajang pamer teknologi konstruksi atau landmark negara. Sumber http://www.arsitur.com
Kelebihan dan Kekurangan Bangunan Tinggi (Highrise & Skyscraper Building) |
Keuntungan utama dari bangunan yang sangat tinggi adalah:
- Bangunan tinggi menghemat ruang dan menampung lebih banyak penghuni dibandingkan dengan bangunan yang lebih pendek. Pemanfaatan lahan difokuskan ke atas, bukan ke samping sehingga memperlihatkan penghematan yang signifikan.
- Lantai yang lebih tinggi relatif lebih lapang dan mendapatkan lebih banyak sinar matahari sehingga tidak ada persoalan ruangan lembab tanpa sinar matahari alami.
- Bangunan yang lebih tinggi ialah pilihan yang lebih baik untuk pandangan gres bangunan hijau alasannya ialah lebih terang, lapang, dan memperlihatkan lebih banyak area permukaan untuk memasang panel surya.
- Bangunan tinggi jauh lebih hemat daripada membeli tanah untuk bangunan kecil apalagi harga lahan di kota metropolitan sangat mahal dibanding harga konstruksi yang relatif stabil.
- Menghadirkan pemandangan kota yang menyenangkan apabila kita tinggal di lantai atas. Selain itu, lantai yang jauh di atas tanah memperlihatkan kebebasan dari bunyi jalanan.
- Menyediakan akomodasi terpadu ibarat sentra rekreasi umum, taman, parkir mobil, kolam renang, dll. Hal ini merupakan opsi untuk hidup di perkotaan dengan acara yang padat dan kebutuhan akan fasilitas.
- Rumah susun tinggi sengaja dibangun dengan semua keperluan di area kecil, akibatnya membersihkan dan merawatnya akan lebih mudah.
- Ruang tamu yang jauh di atas tanah akan lebih terisolasi, ideal untuk kehidupan hening tanpa gangguan.
- Ideal bagi mereka yang ingin tinggal sementara dan mereka yang mempunyai sistem kerja berpindah-pindah dan menginginkan kehidupan yang mudah
Kerugian utama bangunan tinggi meskipun sepertinya sepele tetapi sanggup menciptakan banyak perbedaan sebagai berikut :
- Pembangunan gedung yang sangat tinggi membutuhkan insinyur dan arsitek yang sangat terampil untuk merancang bangunan, sehingga meningkatkan total biaya. Lebih banyak persoalan keamanan terjadi ketika membangun perancah. Kurangnya keselamatan membunuh banyak pekerja di lokasi.
- Bangunan yang sangat tinggi menanggung kekuatan angin dan kekuatan seismik terpisah dari beban mati dan beban hidup. Hal ini sangat beresiko dan menambah peluang robohnya bangunan ketika gempa.
- Bangunan di atas ketinggian 100 lantai menghadapi persoalan osilasi, terkadang berakibat gesekan beling jendela. Osilasi yang konstan sanggup memperlihatkan perasaan mual kepada penghuni gedung.
- Fondasi bangunan yang sangat tinggi dengan tanah berada pada beban yang luar biasa dan sedikit saja kegagalan tanah atau pergeseran tanah sanggup menjadikan runtuhnya bangunan.
- Lebih banyak orang yang tinggal di kawasan kecil artinya menambah kesulitan dalam mencegah kemacetan kemudian lintas dan timbulnya sejumlah persoalan insan dan persoalan sosial.
- Karena populasi yang berlebihan, ada beban yang tidak seimbang pada layanan kota ibarat pasokan air, limbah, listrik, dll. Sulit untuk mencegah kecelakaan alasannya ialah kebakaran, peristiwa gempa bumi, dll.
- Orang-orang yang tinggal di apartemen bertingkat merasa kesepian. Mereka merasa sulit untuk mempertahankan korelasi yang berkelanjutan dengan satu sama lain, alasannya ialah kebanyakan dari mereka hanya menyewa apartemen dan banyak berpindah-pindah.
- Mereka jarang berkomunikasi dengan tetangga, sehingga rasa kepemilikan tidak ada di antara penduduk ini. Ketika mereka menghadapi persoalan dalam hidup, mereka merasa tidak berdaya dan tertekan.
- Selain itu, apartemen bertingkat tinggi biasanya di kawasan perkotaan yang padat penduduk dan orang-orang sanggup hidup dalam kondisi sempit. Tidak ada ruang yang memadai ibarat halaman belakang langsung dan taman bermain untuk mengadakan program kumpul-kumpul.
Kenaikan biaya tanah dan undangan untuk memuaskan kebutuhan populasi besar di kota-kota telah membuka pintu untuk pembangunan gedung-gedung tinggi, umumnya dikenal sebagai bangunan bertingkat highrise atau skyscraper.
Saat ini bangunan bertingkat telah menjadi hal yang esensial dan tidak terhindarkan di kota-kota metropolitan. Bangunan dengan lebih dari lima lantai disebut bangunan bertingkat, dan sebagian besar bangunan tinggi di kota mempunyai lima hingga dua belas lantai. Namun, di kota-kota metro ibarat Kolkata, Delhi, Mumbai, Chennai, dan Hyderabad, bangunan lantai 30 hingga 45 sudah biasa berkembang.
Contoh bangunan tinggi di dunia |
Pondasi dan struktur harus mengatasi beban berat, angin, dan gempa bumi potensial. Pengembang perlu menyediakan transportasi vertikal dan jalan keluar darurat. Bangunan membutuhkan dukungan untuk ancaman kebakaran.
Ini semua berlaku untuk bangunan hingga sekitar 35 hingga 40 lantai, kemudian menjadi lebih rumit dan lebih mahal. Melampaui tinggi 250m (sekitar 80 lantai) biasanya bangunan justru menjadi tidak ekonomis. Banyak ruang yang harus dijangkau dengan lift, pelindung api juga harus sangat ketat.
Akibatnya, sebagian besar bangunan tinggi yang dibangun dengan skala ekonomis, lebih rendah dari 40 lantai, ada cukup banyak bangunan antara 40 hingga 80 lantai untuk skala ekslusif, dan hanya beberapa yang lebih tinggi dari 80 lantai yang biasanya sebagai ajang pamer teknologi konstruksi atau landmark negara. Sumber http://www.arsitur.com
0 Response to "Kelebihan Dan Kekurangan Bangunan Tinggi (Highrise & Skyscraper Building)"
Posting Komentar