Transparent Bandwidth Management
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh,
Sumber http://mikrotikindo.blogspot.com
Beberapa hari yang kemudian ada mitra nan jauh disana, bertanya kepada kami. bro, sanggup ga’ sih menciptakan Router MikroTik menjalankan atau memanage sebuah queue tersendiri/terpisah dengan router Gateway/Core, maksudnya Router GW/Core akan terpisah dengan router yang menjalankan Queue Simple/Tree. Yah dengan santainya, Kami jawab yah Bisa donkk
Oleh alasannya yaitu itu pada kesempatan kali ini kami akan meng-share Bagaimana sih menciptakan atau memisahkan Router Gateway/Core dengan Router yang bertindak sebagai Shaper, maksudnya Gimana sih ko’ rancuu 😊
Jika rekan-rekan kurang memahami mungkin dengan melihat Topologynya akan sangat membantu. Check it out!
Topology diatas hanya salah satu pola topology sederhana saja lantaran kami mendapati di sebuah ISP mempunyai topology yang aga' berbeda, Dimana Router yang bertindak sebagai Transparent Bandwidth Managementnya terletak di depan Router GW/Core.
logis sih, lantaran pada router core ISP tidak memakai NAT 😁
Ngapain sih, harus memakai Transparent Bandwidth Management segala bukannya Router GW/Core sudah mencukupi untuk memanage.
Statement itu ga' salah sih jikalau anda mempunyai Router high class atau anda hanya mempunyai sedikit client dan Router Core anda tidak menjalankan routing BGP, yah konsep ini ga' perlu lantaran hanya akan menambah cost.
Statement itu ga' salah sih jikalau anda mempunyai Router high class atau anda hanya mempunyai sedikit client dan Router Core anda tidak menjalankan routing BGP, yah konsep ini ga' perlu lantaran hanya akan menambah cost.
Pada dikala sebuah Router menjalankan queue, memory dan CPU-lah yang akan berkerja keras.
Hands practice on the Core Router!
- Pada Router Core mempunyai config yang standart atau yang biasa kami lakukan jikalau ingin menghubungkan Mikrotik Router ke Internet sebagai Gateway.
- Disini kami memakai ether1 sebagai interface UPLINK ke Internet & ether2 sebagai interface LAN.
- Tidak lupa juga settings DNS, NAT, DHCP server untuk LAN, dan Default route.
Hands practice on the Bandwidth Management Router!
- Membuat interface bridge & Assign interface ether1-2 ke dalam bridge.
- Untuk memjadikan router ini sebagai transparent bandwidth management harus mengaktifkan “use-ip-firewall”, Jika tidak di aktifkan router ini tidak sanggup melaksanakan shaper.
- Selanjutnya, menciptakan Queuenya sanggup memakai Simple atau Tree, namun disini kami memakai Simple queue sebagai contoh.
- Hasil testing sebagia berikut.
- Sekian dan Terimakasih. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699)
0 Response to "Transparent Bandwidth Management"
Posting Komentar