Google Terima Banyak Seruan Atas Hukum “Hak Untuk Dilupakan”


Raksasa teknologi Google belum usang ini telah merilis laporan transparansi yang di dalamnya berisikan mengenai permintaan-permintaan untuk pengambilalihan data pengguna, persoalan hak cipta, sampai peniadaan hasil pencarian yang tidak relevan atau tidak memadai mengenai warga Eropa secara terpercinci. Hal ini tidak lepas dari adanya hukum “Hak Untuk Dilupakan” di negara-negara Eropa yang masih menjadi isu bagi raksasa teknologi tersebut.

Semenjak kebijakan tersebut mulai diterapkan pada bulan Mei kemudian tercatat jika perusahaan multinasional asal Amerika Serikat ini telah mendapatkan sebanyak 348.085 seruan untuk menghapus tautan dari total 1.234.092 tautan. Kurang lebih sebanyak 42 persen di antara seruan tersebut berakhir dengan penghapusan.

Sejak pertengahan tahun 2015, tercatat ini merupakan peningkatan yang cukup stabil saat dari pihak Google terakhir kali memperlihatkan pembaruan terkait dengan peniadaan tautan. Pada bulan Juli kemudian perusaan yang bergerak dibidang teknologi informasi ini melaporkan telah mendapatkan sebanyak kurang lebih sekitar 280.000 seruan akan tetap yang disetujui hanya kurang dari setengahnya.

Dari bocoran informasi mengenai kumpulan data sebelumnnya memperlihatkan jika 95% dari kasus tersebut dikategorikan sebagai seruan untuk menghapus “informasi pribadi/personal”. Ini memperlihatkan jika hanya sebagian kecil kasus saja yang berkaitan dengan hal-hal penting menyerupai yang berkaitan dengan tokoh masyarakat atau bekerjasama dengan kejahatan yang serius. Kedua kategori itu sudah menyuarakan keprihatinan soal penyensoran informasi yang relevan khususnya sesudah satu keputusan awal untuk membersihkan tautan gosip yang bekerjasama dengan tokoh-tokoh masyarakat. 

Berdasarkan laporan transparansi terbaru, dijelaskan jika seruan tersebut meliputi ke banyak sekali macam sumber dan diantaranya meliputi situs yang masih ke daftar teratas pada tahun kemudian yaitu Facebook dan Profile Engine. Secara keseluruhan beberapa sumber yang paling sering diterima oleh Google yaitu Profile Engine, Google+, YouTube dan situs jejaring sosial menyerupai Twitter dan Baddo yang kerap dikritik alasannya ialah kelonggaran mereka dalam menerapkan standar privasi dan juga spam yang sering kali menghantui penggunanya menyerupai yang dilansir dari The Verge, Jumat (27/11/15).


Sumber http://www.mastekno.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Google Terima Banyak Seruan Atas Hukum “Hak Untuk Dilupakan”"

Posting Komentar