Rumus Persamaan Dasar Akuntansi Dan Penjelasannya

Ketika Anda mulai mencar ilmu akuntansi, hal pertama yang harus Anda pelajari adalah: PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI. Mengapa harus persamaan dasar akuntansi? Karena persamaan dasar akuntansi ialah dasar / pondasi utama dari akuntansi itu sendiri. Dalam pembuatan laporan keuangan ataupun pembuatan jurnal akuntansi, semuanya harus mengikuti persamaan dasar akuntansi.

Omong2, Anda sudah tahu apa itu persamaan dasar akuntansi? Untuk lebih jelasnya silahkan lihat gambar dibawah. Rumus persamaan dasar akuntansi pada awalnya ialah sebagai berikut:
HARTA (ASET) = MODAL (EKUITAS) 
Pada awal mula perusahaan berdiri, pemilik akan memakai modal sendiri atau biasa disebut dengan ekuitas. Ekuitas ini nantinya akan dipakai perusahaan untuk membeli aset, dan juga dipakai sebagai kas perusahaan. Namun, seiring berjalannya waktu, perusahaan yang ingin melaksanakan ekspansi, menambah aset2nya tidak akan bisa kalau terus memakai modal sendiri. Hal tersebut dikarenakan kekuatan modal sendiri sangatlah terbatas. Oleh lantaran itu, perusahaan memakai utang (kewajiban) untuk memperluas perjuangan dan membuatkan bisnisnya. Sehingga, rumus persamaan dasar akuntasi yang berlaku sampai dikala ini adalah 
HARTA (ASET) = UTANG (KEWAJIBAN) + MODAL (EKUITAS)
Rumus persamaan dasar akuntansi, bisa dijabarkan lagi sebagai berikut:
HARTA + BEBAN = UTANG + MODAL + PENDAPATAN 
[Rekan-rekan yang ingin mencar ilmu akuntansi dan analisis laporan keuangan, rekan-rekan bisa mendapat ebook analisis laporan keuangan disini: Ebook Analisis Laporan Keuangan & Bedah Laporan Keuangan.]

Harta / aset adalah: Seluruh kekayaan yang dimiliki oleh pemilik perusahaan, baik kekayaan berwujud maupun tidak berwujud dan dipakai untuk acara operasi perusahaan yang akan memperlihatkan nilai hemat dimasa mendatang. 

Contoh aset perusahaan ialah kas, piutang, persediaan, perlengkapan, gedung, tanah, mesin, kendaraan.

Kewajiban adalah keharusan perusahaan untuk membayar kepada kreditur yang disebabkan adanya transaksi, sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati bersama. 

Contoh kewajiban ialah utang usaha, utang dagang, utang bank, dan utang dari pihak2 lainnya.

Ekuitas adalah hak kepemilikan atas harta / aset yang dimiliki perusahaan. 

Contoh ekuitas ialah agio saham, modal disetor, prive. 

Beban adalah pengorbanan berupa arus kas keluar yang terjadi lantaran adanya penyerahan, pembuatan barang atau jasa, kredit, atau acara lainnya dalam acara perusahaan untuk memperoleh pendapatan. 

Contoh beban ialah beban sewa, beban bunga, beban gaji. 

Pendapatan adalah aliran masuk dari hasil penjualan barang atau jasa, penyerahan barang atau acara lainnya dari acara operasi perusahaan. Pendapatan terjadi lantaran adanya penyerahan atau penjualan barang, aset, dan jasa dalam acara operasi perusahaan. Pendapatan juga sanggup diartikan sebagai penghasilan yang diperoleh perusahaan. 

Dalam laporan keuangan perusahaan, persamaan akuntansi ini akan dicatat dalam Neraca / laporan posisi keuangan. 

Jadi, harta bahwasanya ialah SUMBER KEKAYAAN PERUSAHAAN. Sedangkan utang dan modal ialah SUMBER PENDANAAN. Kekayaan (harta) didapatkan dari sumber pendanaan.

Kalau Anda perhatikan persamaan akuntansi, jumlah harta yang dimiliki perusahaan HARUS SAMA / BALANCE dengan jumlah utang dan kewajiban. Tahukah Anda kenapa persamaan dasar akuntansi harus balance? Di pos ini, saya akan menjelaskannya. 

Sesuai definisi, sisi harta berarti ialah KEKAYAAN yang dimiliki oleh perusahaan. Sedangkan, utang dan ekuitas ialah SUMBER PENDANAAN perusahaan. Jadi, dari mana perusahaan bisa mendapat kekayaan (harta)? Jawabannya ialah dari sumber pendanaan, bisa utang, bisa ekuitas, bisa juga kedua-duanya. 

Jika harta perusahaan lebih besar daripada maka hal ini akan mengakibatkan pertanyaan: Dari mana perusahaan mendapat harta tersebut? Dari mana perusahaan mendapat dana untuk membeli / mempunyai aset tersebut?

Sebaliknya, kalau utang dan ekuitas (sumber pendanaan) lebih besar daripada harta, maka akan timbul pertanyaan: Kemana modal perusahaan tersebut? 

Karena utang dan modal dipakai untuk mendapat aset, maka nilai keluar-masuk aset dengan sumber pendanaan harus sama. Tentu tidak masuk nalar apabila aset perusahaan lebih besar, sedangkan sumber pendanaan untuk mendapat aset tersebut lebih kecil, atau sebaliknya.

Supaya lebih paham, saya berikan pola yang lebih mudah:

Kasus aset lebih besar daripada utang + modal.

Arman mempunyai uang sebesar Rp5.000.000. Arman ingin membeli gadget sebesar Rp4.000.000. 

Modal Arman = Rp5.000.000
Aset = Rp4.000.000

Arman pulang dengan membawa gadget yang harganya Rp6.000.000. Aneh bukan? Modal Arman hanya Rp5.000.000, tetapi Arman membawa bisa membeli gadget dengan harga yang lebih mahal daripada modal yang dimiliki. Hal ini akan mengakibatkan pertanyaan: Darimana modal Rp1.000.000 (6 juta - 5 juta) yang dipakai Arman untuk membeli gadget?

Kasus aset lebih kecil daripada utang + modal

Arman mempunyai aset sebesar Rp10 juta. Sedangkan modal ekuitas dan utang yang dipakai Arman ialah sebesar Rp15 juta. Dari sini akan muncul  pertanyaan: Kemana modal perusahaan sebesar 5 juta tersebut? Asetnya kan hanya sebesar 10 juta, mengapa modal dan utang lebih besar ketimbang asetnya?

Itulah mengapa laporan posisi keuangan dalam persamaan akuntansi, antara harta vs utang + modal harus balance. 

Sumber http://bahasekonomi.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Rumus Persamaan Dasar Akuntansi Dan Penjelasannya"

Posting Komentar