Raja Lima Nusa Penida Yang Tak Kalah Indah Dari Raja Ampat

Raja Lima Nusa Penida yang Tak Kalah Indah dari Raja Ampat – Raja Lima berlokasi di satu area yang sama dengan Pulau Seribu. Yang membedakan hanyalah penamaan spot yang memang berbeda lokasinya, meski berdekatan.

Sebelum kau tiba di Raja Lima, kau harus melalui Pulau Seribu terlebih dahulu. Bedanya hanya satu yakni di spot Raja Lima terdapat patung sedangkan di Pulau Seribu tidak ada sama sekali.

Demi mencapai lokasi ini, kau harus trekking melewati jalanan yang curam dan berbatu-batu. Bagi kau yang tidak biasa trekking, kamu harus tetap semangat berjalan alasannya yakni di final perjalanan trekking kau akan disuguhkan pemandangan yang luar biasa indah.

Oh ya, salah satu temanku juga ada yang pingsan setelah melaksanakan trekking ke Pulau Seribu dan Raja Lima, lho. Padahal beliau pernah naik gunung!

Memang ketika kami trekking ke sini, cuaca sangat terik sekali dan kami juga belum makan siang. Makara memang tubuh sedikit lemas alasannya yakni perut yang kosong. Sedangkan untuk sanggup melalui dua spot ini kau harus dalam kondisi fit dan bertenaga.

Meski begitu, kami semua tetap semangat melanjutkan perjalanan alasannya yakni kami tahu usaha kami bersusah payah melaksanakan trekking akan terbayar lunas dengan pemandangan yang luar biasa indah nantinya.

Menikmati Keindahan Raja Lima dan Patung Bali di Nusa Penida

Raja Lima Nusa Penida yang Tak Kalah Indah dari Raja Ampat Raja Lima Nusa Penida yang Tak Kalah Indah dari Raja Ampat — Berfoto bersama patung di spot Raja Lima

Setelah menaiki anak tangga menuju Raja Lima, kami harus mengantri sebentar alasannya yakni ada rombongan lain yang sudah terlebih dahulu tiba di sini. Tanpa menunggu terlalu usang sekarang giliran kami untuk berfoto.

Seperti yang saya jelaskan bahwa objek yang akan kau foto yakni sama ibarat di Pulau Seribu, yakni bebatuan yang membentuk ibarat pulau-pulau kecil, namun bedanya kau sanggup mengambil foto dengan angle yang berbeda.

Keindahan pulau-pulau itu sangat terperinci terlihat alasannya yakni spot ini berada di bukit yang tinggi. Karena itulah butuh usaha untuk sanggup hingga ke tempat ini dan tentu saja kami tidak ingin menyia-nyiakan itu.

Terik matahari begitu menggigit dan kami pun sudah kelelahan dan kelaparan. Akhirnya kami memutuskan untuk segera kembali ke gubug untuk beristirahat dan makan.

Temanku yang tidak terbiasa trekking pun merasa kapok dan tidak ingin lagi ke tempat ibarat ini, jangan ditiru! 😀 . Kami pun berjalan perlahan tapi niscaya menaiki anak tangga di siang bolong dalam kondisi perut kosong, dan jalan yang sempit. Kebayang, kan?

Karena memang saya yang paling terbiasa trekking dari ketiga temanku maka saya yang mencapai gubug duluan. Kemudian disusul satu per satu oleh temanku.

Aku sarankan memang jika kau tidak berpengaruh mending kau berjalan pelan-pelan saja daripada memaksakan diri tapi berakhir pingsan ibarat temanku yang lain.

Sesampainya di gubug kami semua merasa lemas dan pribadi memesan makan siang. Namun, kau jangan membayangkan masakan di sekitar sini mempunyai banyak pilihan menu.

Warung area Pulau Serbu dan Raja Lima hanyalah warung sederhana yang menjual nasi goreng, mie kuah, dan mie goreng. Mie-mie itu juga hanyalah mie instan. Tapi alasannya yakni lapar, semuanya pun jadi terasa lezat 😀

Angin begitu kencang menerpa gubug ini dan dalam kondisi keringatan dan baju yang basah, saya pun memutuskan untuk pergi ke parkiran untuk mengganti pakaian dengan pakaian yang lebih nyaman.

Jangan salah, untuk sanggup menjangkau parkiran kau juga harus berjalan naik-naikan. Dan ketiga temanku menunggu di gubug sambil menitip sesuatu padaku untuk dibawakan.

Setibanya di gubug setelah mengganti bajuku, pesanan masakan kami pun datang. Kami pun lahap memakannya alasannya yakni memang waktu sudah menyampaikan jam makan siang apalagi energi sudah banyak terkuras alasannya yakni trekking. Satu porsi nasi goreng tidak cukup bagi kami.

Akhirnya saya dan salah satu temanku memesan mie goreng untuk sharing dan es teh manis. Biaya makan di warung ini sekitar Rp 30.000 per orang bersama dengan minumannya.

Memang, makan di tempat-tempat ibarat ini tergolong mahal untuk ukuran mie instan dan nasi goreng tapi kau tidak punya pilihan lain alasannya yakni warung sangat jarang ada di sini. Apalagi ini tempat wisata “perawan” 😀

Setelah kenyang dan selesai beristirahat, temanku sempat terpikir untuk tidak melanjutkan perjalanan ke Atuh Beach, destinasi kami selanjutnya, dan ingin pribadi saja ke Pelabuhan Toyapakeh. Namun, saya meyakinkan mereka untuk melanjutkan perjalanan mumpung kita sudah ada di sini.

Ditambah lagi tour guide yang menemani kami menyampaikan tidak akan menemani ke Atuh Beach alasannya yakni trekking yang lebih jauh lagi hampir 1,5 kali lebih jauh dari trekking di sini dan tidak ada tali pegangan untuk sanggup mencapai pantainya!

Namun bedanya, anak tangga sudah disemen dengan baik. Bli itu menyampaikan bahwa bagi orang yang mempunyai riwayat sakit jantung dan takut ketinggian maka lebih baik untuk tidak ke Atuh Beach.

Setelah beristiraht sambil menikmati pemandangan indah Pulau Seribu dari dalam gubug, temanku pun berubah pikiran.

Mungkin alasannya yakni beliau sudah menerima istirahat yang cukup dan perut yang kenyang, sehingga energi untuk berpetualang sudah ada. Tak berlama-lama lagi, kami pun melanjutkan perjalanan ke Atuh Beach yang jaraknya tidak jauh lagi dari sini.

Kelebihan dan Kekurangan Raja Lima, Nusa Penida

Kelebihan Raja Lima:

Spot indah dengan adanya patung untuk melihat keindahan pulau

Terdapat toilet

Terdapat warung dan gubug tempat beristirahat

Signal provider telekomunikasi cukup kuat

Suasana higienis dan menyejukkan

Kekurangan Raja Lima:

Potensi pariwisata yang masih perlu dikembangkan

Trekking yang sulit dan terjal

Perjalananku Mengelilingi Nusa Penida Bagian Timur – Hari Kedua

(Note: klik dot/pinpoint pada peta di atas untuk melihat detil masing-masing lokasi)

Bukit Teletubbies → Pulau Seribu → Raja Lima → Atuh Beach

Raja Lima Nusa Penida Yang Tak Kalah Indah Dari Raja Ampat

Menikmati Keindahan Raja Lima dan Patung Bali di Nusa Penida

Kelebihan dan Kekurangan Raja Lima, Nusa Penida

Kelebihan Raja Lima:

Kekurangan Raja Lima:

Perjalananku Mengelilingi Nusa Penida Bagian Timur – Hari Kedua

Baca Juga Catatan Perjalananku Lainnya:

0 Response to "Raja Lima Nusa Penida Yang Tak Kalah Indah Dari Raja Ampat"

Posting Komentar