Prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
Setiap perusahaan harus menerapkan adanya prinsip Good Corporate Governance (GCG) / tata kelola perusahaan. Apa itu GCG? Bagaimana prinsip2 GCG dan implementasinya? Pada pos ini saya akan membahasnya secara tuntas.
Good Corporate Governance (GCG) adalah suatu mekanisma yang mengatur pengelolaan internal perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan, sehingga sanggup memperlihatkan nilai perusahaan jangka panjang, baik untuk stakeholders maupun shareholders. GCG mengarahkan perusahaan untuk lebih peduli terhadap internal perusahaan. Dan terlebih lagi kepada publik (dengan segala pengungkapannya).
Setiap perusahaan publik (go public) harus menerapkan GCG. Menerapkan GCG harus menurut pada 5 prinsip utama yang biasa disingkat dengan TARIF. Berikut ialah 5 prinsip asaz GCG / tata kelola perusahaan:
1. Transparency (keterbukaan informasi)
Keterbukaan isu berarti perusahaan dituntut untuk terus menyediakan isu yang akurat, material, relevan, gampang diakses dan sempurna waktu bagi seluruh para pemangku kepentingan.
Contoh implementasi transparansi: Pengungkapan kinerja dan prospek keuangan kepada publik, mengungkapkan seluruh isu perusahaan selama beberapa tahun terakhir melalui website perusahaan, pengungkapan remunerasi, pengungkapan struktur kepemilikan, pengungkapan laporan keuangan secara sempurna waktu baik di media cetak maupun elektronik.
2. Accountability (akuntabilitas)
Akuntabilitas berkaitan dengan kejelasan struktur organisasi, fungsi setiap divisi, sistem dan pertanggungjawaban internal perusahaan. Prinsip akuntabilitas yang diaplikasikan dengan baik akan menghasilkan kejelasan fungsi, hak, kewajiban, wewenang serta tanggung jawab antara pemegang saham, dewan komisaris dan dewan direksi.
Contoh implementasi akuntabilitas: Pengungkapan kejelasan struktur organisasi di laporan keuangan beserta jabatan dan job desc yang terang setiap divisi, pembentukan audit internal dan penunjukkan auditor eksternal, melaporkan secara rinci anggaran tahunan da penilaian bersama kinerja keuangan perusahaan.
3. Responsibility (pertanggungjawaban)
Pertanggung tanggapan merupakan bentuk kepatuhan perusahaan terhadap peraturan yang berlaku, antara lain: Kesehatan dan keselamatan kerja, kepedulian terhadap lingkungan (contoh: sistem pembuangan limbah yang baik), kontribusi konsumen, produk ramah lingkungan, memelihara lingkungan bisnis, kontribusi terhadap masyarakat dan lain2.
Prinsip GCG ini akan menyadarkan perusahaan disamping melaksanakan aktivitas operasional, perusahaan juga mempunyai kewajiban untuk memuaskan para pemangku kepentingan maupun pemegang saham.
Contoh implementasi pertanggungjawaban: Melakukan progam2 corporate social responsibility (CSR), menerapkan produk2 ramah lingkungan dan daur ulang yang baik, menerapkan 5R dan K3 secara berkesinambungan.
4. Independency (kemandirian)
Kemandirian bertujuan biar setiap perusahaan sanggup dikelola secara profesional tanpa adanya benturan kepentingan, tekanan, dan intervensi dari pihak manapun yang bertentangan dengan peraturan yang berlaku.
Contoh impelementasi kemandirian: Baik Dewan Komisaris dan Dewan Direksi mempunyai pendapat yang independen dalam setiap keputusan, yang juga menerima saran dari konsultan independen, hukum, serta komite2 yang menunjang kelancaran tugasnya.
5. Fairness (Kewajaran dan kesetaraan)
Prinsip kesetaraan dan kewajaran mengharuskan adanya perlakukan yang adil dalam memenuhi hak para pemangku kepentingan sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Fairness merupakan faktor pendorong yang memonitor dan memperlihatkan jaminan perlakuan yang adil di antara aneka macam kepentingan dalam perusahaan. Adanya fairness dapat mencegah duduk perkara keganenan diantara perusahaan dan para pemangku kepentingan. Baca juga: Penjelasan Teori Keagenan dan Konflik Keagenan.
Contoh implementasi fairness: Perusahaan selalu menjaga kekerabatan karyawan dan memperhatikan semua hak karyawan dengan setara, tidak ada diskriminasi terhadap suku, agama, ras untuk kesempatan berkarir di perusahaan, memperlihatkan perlakuan yang setara kepada publik, otoritas pasar modal, maupun stakeholders.
Sumber http://bahasekonomi.blogspot.com
Good Corporate Governance (GCG) adalah suatu mekanisma yang mengatur pengelolaan internal perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan, sehingga sanggup memperlihatkan nilai perusahaan jangka panjang, baik untuk stakeholders maupun shareholders. GCG mengarahkan perusahaan untuk lebih peduli terhadap internal perusahaan. Dan terlebih lagi kepada publik (dengan segala pengungkapannya).
Setiap perusahaan publik (go public) harus menerapkan GCG. Menerapkan GCG harus menurut pada 5 prinsip utama yang biasa disingkat dengan TARIF. Berikut ialah 5 prinsip asaz GCG / tata kelola perusahaan:
1. Transparency (keterbukaan informasi)
Keterbukaan isu berarti perusahaan dituntut untuk terus menyediakan isu yang akurat, material, relevan, gampang diakses dan sempurna waktu bagi seluruh para pemangku kepentingan.
Contoh implementasi transparansi: Pengungkapan kinerja dan prospek keuangan kepada publik, mengungkapkan seluruh isu perusahaan selama beberapa tahun terakhir melalui website perusahaan, pengungkapan remunerasi, pengungkapan struktur kepemilikan, pengungkapan laporan keuangan secara sempurna waktu baik di media cetak maupun elektronik.
2. Accountability (akuntabilitas)
Akuntabilitas berkaitan dengan kejelasan struktur organisasi, fungsi setiap divisi, sistem dan pertanggungjawaban internal perusahaan. Prinsip akuntabilitas yang diaplikasikan dengan baik akan menghasilkan kejelasan fungsi, hak, kewajiban, wewenang serta tanggung jawab antara pemegang saham, dewan komisaris dan dewan direksi.
Contoh implementasi akuntabilitas: Pengungkapan kejelasan struktur organisasi di laporan keuangan beserta jabatan dan job desc yang terang setiap divisi, pembentukan audit internal dan penunjukkan auditor eksternal, melaporkan secara rinci anggaran tahunan da penilaian bersama kinerja keuangan perusahaan.
3. Responsibility (pertanggungjawaban)
Pertanggung tanggapan merupakan bentuk kepatuhan perusahaan terhadap peraturan yang berlaku, antara lain: Kesehatan dan keselamatan kerja, kepedulian terhadap lingkungan (contoh: sistem pembuangan limbah yang baik), kontribusi konsumen, produk ramah lingkungan, memelihara lingkungan bisnis, kontribusi terhadap masyarakat dan lain2.
Prinsip GCG ini akan menyadarkan perusahaan disamping melaksanakan aktivitas operasional, perusahaan juga mempunyai kewajiban untuk memuaskan para pemangku kepentingan maupun pemegang saham.
Contoh implementasi pertanggungjawaban: Melakukan progam2 corporate social responsibility (CSR), menerapkan produk2 ramah lingkungan dan daur ulang yang baik, menerapkan 5R dan K3 secara berkesinambungan.
4. Independency (kemandirian)
Kemandirian bertujuan biar setiap perusahaan sanggup dikelola secara profesional tanpa adanya benturan kepentingan, tekanan, dan intervensi dari pihak manapun yang bertentangan dengan peraturan yang berlaku.
Contoh impelementasi kemandirian: Baik Dewan Komisaris dan Dewan Direksi mempunyai pendapat yang independen dalam setiap keputusan, yang juga menerima saran dari konsultan independen, hukum, serta komite2 yang menunjang kelancaran tugasnya.
5. Fairness (Kewajaran dan kesetaraan)
Prinsip kesetaraan dan kewajaran mengharuskan adanya perlakukan yang adil dalam memenuhi hak para pemangku kepentingan sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Fairness merupakan faktor pendorong yang memonitor dan memperlihatkan jaminan perlakuan yang adil di antara aneka macam kepentingan dalam perusahaan. Adanya fairness dapat mencegah duduk perkara keganenan diantara perusahaan dan para pemangku kepentingan. Baca juga: Penjelasan Teori Keagenan dan Konflik Keagenan.
Contoh implementasi fairness: Perusahaan selalu menjaga kekerabatan karyawan dan memperhatikan semua hak karyawan dengan setara, tidak ada diskriminasi terhadap suku, agama, ras untuk kesempatan berkarir di perusahaan, memperlihatkan perlakuan yang setara kepada publik, otoritas pasar modal, maupun stakeholders.
0 Response to "Prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik"
Posting Komentar