Tahukah Anda? Yang Melihat Bukanlah Mata Tapi Otak!

 Saya cukup yakin siapapun Anda yang membaca postingan ini pastilah pernah melihat iklan s Tahukah Anda? Yang Melihat Bukanlah Mata Tapi Otak!
Tahukah Anda? Yang Melihat Bukanlah Mata Tapi Otak!

Saya cukup yakin siapapun Anda yang membaca postingan ini pastilah pernah melihat iklan setidaknya sekali dalam seumur hidup baik di media elektronik / cetak. Sales maupun marketing akan mempertimbangkan banyak sekali aspek sebelum menerbitkannya sebagai media promosi, satu poin yang paling penting yakni memperlihatkan sentuhan visualisasi "eyecatchers" semoga menarik untuk dilihat.

Berbicara terkait melihat kita sebagai insan sangat mengandalkan indra penglihatan yaitu mata. Penting kemudian bagi kita untuk menjaga salah satu organ ini alasannya yakni melaluinyalah kita bisa mengenali objek jauh lebih detail. Kita tidak akan pernah mencicipi pemandangan indah tanpa pertolongan mata.

Namun demikian, bagaimana sesungguhnya mata bekerja, apakah ia punya sebuah chip khusus layaknya lensa pada kamera smartphone atau kamera DSLR yang umum dipakai oleh fotografer?

Tentu saja! Mata kita mempunyai sebuah (chip) prosesor yang tidak lain yakni otak. Nanti kita bahas bagaimana alur apa yang telah dicapture oleh mata bisa hingga ke otak untuk diproses.

 Saya cukup yakin siapapun Anda yang membaca postingan ini pastilah pernah melihat iklan s Tahukah Anda? Yang Melihat Bukanlah Mata Tapi Otak!
Anatomi Mata

Secara anatomi di dalam bola mata ada beberapa jaringan sehingga ia bisa berfungsi sebagaimana mestinya mulai dari pembuluh darah di bab belakang, ada juga lensa menyerupai halnya kamera pada umumnya (hanya saja berbeda cara kerja), terdapat juga beberapa otot bertugas untuk menggerakkan bola mata dan menggerakkan lensa semoga bisa berakomodasi, dan yang utama mata kita mempunyai sebuah jaringan saraf yang disebut saraf optikus.

 Saya cukup yakin siapapun Anda yang membaca postingan ini pastilah pernah melihat iklan s Tahukah Anda? Yang Melihat Bukanlah Mata Tapi Otak!
Saraf Optikus

Karena kita mempunyai dua buah bola mata sudah barang tentu ada 2 saraf optikus yaitu saraf optikus kiri untuk mata kiri dan saraf optikus kanan untuk mata kanan.

Dan inilah sekilas alur cara kerja bola mata. Begitu ada sebuah objek yang kemudian menerima pantulan sinar selanjutnya masuk ke mata pertama di bab kornea (area bening yang ada pada bola mata bab depan), kemudian cahaya dari objek tersebut melewati pupil menuju ke lensa mata. Gambaran cahaya berakhir dalam bentuk titik di bab retina (titik paling belakang pada bab dalam bola mata).

Dari retina gambaran cahaya objek yang ditangkap oleh mata selanjutnya diteruskan ke bab saraf optikus kemudian secara simultan dibawa ke saraf sentra yaitu otak (chip prosesor yang tadi kita bicarakan). Nah... Di sinilah kemudian objek dipersepsikan, otak bekerja "menerjemahkan" barulah memilih apa sesungguhnya objek tersebut.

Sebagai pola kasus, ketika sebuah jam dinding menerima cahaya kemudian cahaya beserta gambaran objek (jam dinding) masuk ke dalam bola mata hingga dengan proses menyerupai di atas tadi beserta refraksi yang selanjutnya menuju ke saraf optikus dan berakhir di otak secara otomatis otak akan mengenali bahwa itu yakni jam dinding beserta detailnya (ukuran, bentuk, warna, dll). Dengan syarat benda atau objek telah kita kenali sebelumnya, kalau tidak otak akan kebingungan atau mencoba mencari tahu, objek apa ini?

Contoh lainnya untuk objek yang tidak atau sulit dikenali, ketika mata kita menangkap objek berupa asap di malam hari begitu "data" tersebut disampaikan ke otak bisa saja dipersepsikan sebagai hantu, apalagi ketika kita terus berusaha mengaitkan sesuatu yang tidak kita ketahui dengan niscaya sebagai hal yang bersifat gaib. Mungkin Anda atau saya pernah mengalaminya.

Intinya, dalam proses melihat mata harus mendapatkan pantulan sinar dari sebuah objek dengan kata lain sinar menjadi kunci dari proses melihat. Tanpa adanya sinar siapa bisa melihat dalam gelap? Jika lingkungan tidak cukup cahaya pupil mata melebar kemudian bila terlalu terang/silau maka pupil mengecil. Tidak jauh berberda dengan kamera smartphone biasanya aperture f/ 1.5 atau bukaan lensa yang lebih lebar akan dipakai disaat minim cahaya.

Baca juga: Tanda Dan Gejala Kencing Manis [Diabetes Mellitus]

Ini hanyalah bahasan singkat terkait bagaimana kita harus memahami mata sebagai organ penglihatan yang bukanlah bertugas untuk melihat. Tugas mata yakni menangkap sinar dari sebuah objek kemudian otak yang "melihat". Atau kalau tidak ingin terdengar kaku bahwa dalam proses melihat tidak hanya mata namun ada keterlibatan otak.


Sumber http://www.emingko.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Tahukah Anda? Yang Melihat Bukanlah Mata Tapi Otak!"

Posting Komentar