Hubungan Sosial: Pengertian Dan Bentuknya

Hubungan sosial dalam sosiologi sering kali dikonotasikan dengan interaksi sosial. Keduanya memang terkait akrab baik secara konseptual maupun praktik. Interaksi sosial boleh dikatakan sebagai bentuk paling dasar dari korelasi sosial. Sementara itu, tidak ada korelasi sosial tanpa adanya interaksi sosial.


Namun demikian, korelasi sosial dalam bahasa Inggris lebih sempurna diterjemahkan menjadi social relation ketimbang social interaction. Pembaca perlu menggarisbawahi adanya perbedaan istilah dalam terjemahan tersebut.







Sosiologis.com mengidentifikasi bahwa perbedaan antara relation dan interaction mungkin terletak pada ruang lingkup penggunaannya. Interaksi sosial lebih relevan dipakai dalam ruang lingkup komunikasi. Sedangkan kekerabatan sosial atau korelasi sosial mempunyai relevansi dalam ruang lingkup sosial secara lebih luas.


Dalam postingan ini, istilah korelasi sosial, interaksi sosial, dan kekerabatan sosial dipakai secara bergantian alasannya ialah dianggap mempunyai makna yang relatif sama. Dalam mata pelajaran sosiologi yang diajarkan semenjak SMA, pengertian ketiganya pun juga sama. Kita akan bahas mengenai korelasi sosial dimulai dari pengertian umumnya, kemudian berlanjut ke bentuk-bentuknya.


Hubungan sosial dalam sosiologi sering kali dikonotasikan dengan interaksi sosial Hubungan Sosial: Pengertian dan Bentuknya


Apa itu korelasi sosial?


Pengertian korelasi sosial sanggup dideskripsikan sebagai kekerabatan yang melibatkan interaksi antara dua orang atau lebih.


Masyarakat intinya ialah jejaring korelasi sosial antar individu yang hidup dalam sistem sosial dan menamai dirinya sebagai masyarakat. Relasi sosial yang dibangun antar individu selalu melibatkan interaksi yang saling mensugesti satu sama lain. Hubungan sosial dengan demikian melibatkan efek timbal balik antar individu.


Salah satu cara paling gampang untuk memahami definisi korelasi sosial ialah dengan mengidentifikasi bentuk-bentuknya. Secara intuitif, kita sudah mengerti bahwa korelasi sosial terdiri dari banyak sekali macam bentuk.


Sebagai contoh, coba kau berpikir perihal hubunganmu dengan bundar temanmu. Dalam berteman, tak jarang muncul konflik, tak jarang pula muncul kolaborasi untuk menuntaskan masalah. Hal itu menerangkan bahwa terdapat bentuk korelasi sosial yang berbeda. Konflik dan kolaborasi ialah dua bentuk korelasi sosial yang berbeda.


Baca juga Konflik Sosial: Contoh dan Faktor Penyebabnya






Bentuk korelasi sosial


Terdapat banyak sekali macam bentuk korelasi sosial dalam masyarakat. Di bawah ini merupakan citra besar bentuk-bentuk korelasi sosial:


Hubungan asosiatif


Kerja sama


Berdasarkan sifatnya



  • Kerja sama langsung

  • Kerja sama spontan

  • Kerja sama kontrak

  • Kerja sama tradisional


Berdasarkan pelaksanaannya



  • Gotog-royong

  • Posisi tawar

  • Kooptasi

  • Koalisi

  • Joint-venture


Akomodasi



  • Koersi

  • Kompromi

  • Arbitrasi

  • Mediasi

  • Konsiliasi

  • Toleransi

  • Stalemate

  • Ajodikasi

  • Displacement

  • Konversi


Asimilasi


Akulturasi


Hubugan disosiatif


Persaingan


Kontravensi



  • Kontravensi umum

  • Kontravensi sederhana

  • Kontravensi intensif

  • Kontravensi rahasia

  • Kontravensi taktis


Pertikaian


Konflik


Baca juga Interaksi Sosial: Pengertian dan Contohnya







Berikut ini klarifikasi masing-masing bentuk kekerabatan sosial yang sudah diringkas oleh Sosiologis.com:


Hubungan asosiatif


Hubugan asosiatif merupakan korelasi sosial yang mengarah pada terwujudnya integrasi, persatuan, dan keteraturan sosial.


Kerja sama merupakan jaringan interaksi antar individu atau kelompok yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama.


Kerja sama menurut sifatnya



  • Kerja sama langsung, yaitu kolaborasi yang dilakukan alasannya ialah perintah otoritas atau atasan.

  • Kerja sama spontan, yaitu kolaborasi yang terjadi tanpa direncanakan.

  • Kerja sama kontrak, yaitu kolaborasi yang dilakukan atas dasar kesepakatan hitam di atas putih.

  • Kerja sama tradisional, yaitu kolaborasi yang dilakukan dalam rangka menjaga nilai-nilai kultural.


Berdasarkan pelaksanaannya



  • Gotong-royong, yaitu kolaborasi dalam bentuk tolong-menolog untuk mencapai tujuan bersama.

  • Penawaran, yaitu kolaborasi dalam bentuk pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang atau jasa.

  • Kooptasi, yaitu proses penerimaan unsur-unsur gres dalam kepemimpinan sebagai upaya menghindari konflik yang bisa mengguncang organisasi.

  • Koalisi, yaitu kolaborasi antara dua atau lebih organisasi dengan tujuan yang sama.

  • Joint-venture, yaitu kolaborasi yang dilakukan oleh dua atau lebih perusahaan dalam proyek tertentu.


Akomodasi, yaitu proses membuat keseimbangan dalam interaksi sosial dengan cara meredakan kontradiksi tanpa menghancurkan pihak lawan.



  • Koersi, yaitu bentuk fasilitas yang dilakukan dengan paksaan atau dominasi satu kelompok terhadap kelompok lain.

  • Kompromi, yaitu bentuk fasilitas yang dilakukan dengan cara pengurangan kehendak atau tuntutan pihak-pihak yang bertikai.

  • Arbitrasi, yaitu bentuk fasilitas yang dilakukan dengan melibatkan kewenangan pihak ketiga alasannya ialah pihak-pihak yang bertikai tidak bisa menuntaskan masalahnya sendiri.

  • Mediasi, bentuk arbitrasi dimana pihak saat tak punya wewenang apapun atau netral.

  • Konsiliasi, yaitu bentuk fasilitas untuk mempertemukan pihak-pihak yang bertikai demi mencapai kesepakatan bersama.

  • Toleransi, yaitu bentuk fasilitas yang terjadi impulsif atau tanpa adanya persetujuan resmi dari pihak-pihak yang bersebrangan kepentingan.

  • Stalemate, yaitu bentuk fasilitas saat pihak-pihak yang berkonflik mempunyai kekuatan seimbang sehingga kontradiksi berhenti dengan sendirinya.

  • Ajodikasi, yaitu bentuk fasilitas yang penyelesaiannya dilakukan di meja hijau.

  • Displacement, yaitu bentuk fasilitas yang penyelesaian masalahnya dilakukan dengan cara mengalihkan perhatian pada objek bersama.

  • Konversi, yaitu bentuk fasilitas dimana penyelesaian konflik dilakukan dengan cara menyebabkan salah satu pihak bersedia mengalah.


Asimilasi, yaitu proses penyelarasan atau peleburan dua karakteristik budaya atau lebih menjadi satu bentuk budaya yang gres dengan meninggalkan karakteristik budaya orisinil masing-masing.


Akulturasi, yaitu proses penyelarasan atau peleburan dua karakteristik budaya atau lebih menjadi satu bentuk budaya yang gres tanpa menghilangkan karakteristik budaya orisinil masing-masing.


Baca juga: Contoh Akulturasi dalam Kehidupan Sehari-Hari






Hubugan disosiatif


Hubungan disosiatif merupakan korelasi sosial yang mengarah pada terwujudnya konflik, pertentang, dan instabilitas sosial.


Persaingan merupakan proses sosial saat banyak sekali pihak berlomba untuk memperebutkan ketersediaan sumber daya yang terbatas.


Kontravensi merupakan proses sosial dimana ada ketidakpuasan, keraguan dan penolakan dari satu pihak kepada pihak lain yang diungkapkan secara sembunyi-sembunyi.



  • Kontravensi umum, yaitu penolakan, protes, bahaya terhadap pihak lawan.

  • Kontravensi sederhana, yaitu menyangkal pernyataan di depan umum.

  • Kontravensi intensif, yaitu penyebarluasan desas-desus, penghasutan, memfitnah.

  • Kontravensi rahasia, yaitu pembocoran informasi, khianat, tindakan subversif.

  • Kontravensi taktis, yaitu provokasi, intimidasi, tindakan yang mengejutkan pihak lawan.


Pertikaian merupakan bentuk kontravensi yang dilakukan secara terbuka atau di depan umum.


Konflik merupakan upaya individu atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu dengan cara menentang pihak yang bersebrangan dengan disertai bahaya dan kekerasan.


Dari klarifikasi di atas, kita temukan banyak sekali macam bentuk korelasi atau kekerabatan sosial di masyarakat. Memahami pengertian masing-masing terminologi penting biar apa yang kita maksud dengan korelasi sosial tidak rancu.


Baca juga: Konsep Dasar Sosiologi



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Hubungan Sosial: Pengertian Dan Bentuknya"

Posting Komentar