Analisis Sedimentasi Dan Alternatif Penanganannya Di Pelabuhan Selat Gres Bengkalis

ABSTRAK


Anwar Khatib, Yolly Adriati, dan Angga Endy Wahyudi


Kondisi pelabuhan Selat Baru yang terletak di muara sungai menjadikan alur pelayaran di pelabuhan selalu mengalami pendangkalan akhir angkutan sedimen. Hal ini tentu saja menjadi permasalahan yang perlu mendapat perhatian. Sehingga karakteristik sedimen dan transpor sedimen perlu dikenali dan diketahui dengan baik untuk pengembangan dan pemanfaatan wilayah pelabuhan Selat Baru yang lebih optimal. Analisis sedimentasi dilakukan dengan cara menganalisis karakteristik sedimen pada 2 titik stasiun di pelabuhan Selat Baru. Pengujian dilakukan di laboratorium, dengan parameter-parameter yang dianalisis yaitu: berat jenis sedimen, distribusi ukuran butir sedimen dan kecepatan endap sedimen. Untuk menghitung transpor sedimen banyak metode-metode yang sanggup dipakai diantaranya ialah metode Ijama, Sato. Dalam menggunakan metode tersebut dilakukan peramalan gelombang menurut data angin. Dari hasil analisis sedimentasi didapatkan bahwa ada tiga fraksi sedimen ialah pasir, lanau dan lempung dengan diameter beragam.Persentasepasir stasiun 1 ialah 75,87 % yang berada di kawasan dermaga pelabuhan, sedangkan persentase pasir stasiun 2 ialah 53,9 % tepatnya berada di ujung muara sungai. Persentase lanau stasiun 1 ialah 20,85 %, sedangkan stasiun 2 ialah 43,86 %. Persentase lempung stasiun 1 ialah 3,28 %, sedangkan stasiun 2 ialah 3,24 %. Transpor sedimen total yaitu 203,679 m3/hari dalam luasan alur pelayaran seluas 161.264,376 m2, dengan tinggi sedimen yang mengedap berkisar 0,1 cm/hari. Untuk menangani problem sedimentasi di pelabuhan Selat Baru dipilih jetty panjang sebagai alternatif penanganan masalah.


Baca File Lengkap di sini!



Sumber https://www.belajarsipil.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Analisis Sedimentasi Dan Alternatif Penanganannya Di Pelabuhan Selat Gres Bengkalis"

Posting Komentar