Penelitian Biopori Untuk Memilih Laju Resap Air Menurut Variasi Umur Dan Jenis Sampah
BelajarSipil.com – Banjir atau limpasan yang terlalu besar pada permukaan mengakibatkan berbagai kerugian bagi penduduk yang bermukim disekitarnya. Permasalahan limpasan yang besar ini tentunya tidak terjadi begitu saja. Ada lantaran yang mengakibatkan suatu limpasan meningkat dan lebih besar dari biasanya.
Katersediaan lahan yang ada untuk meresapkan air hujan di wilayah pada penduduk mulai berkurang. Inilah yang mendasari beberapa orang meneliti perihal Biopori. Biopori sanggup dijadikan sebuah solusi murah untuk mengatasi banjir atau limpasan yang besar tempat pemukiman atau non-pemukiman. Bipori sanggup meresapkan air yang mengalir melalui lubang-lubang yang telah di buat di dasar drainase atau kebum warga. Dengan mengisi lubang tersebut dengan sampah organik, air kemudian menyebar sebagai proses infiltrasi. Dengan semakin banyaknya lubang biopori, muka air tanah diperlukan sanggup naik dan mencukupi kebutuhan warga.
Artikel ini memperkenalkan teknologi biopori yang sanggup mengurangi limpasan air hujan (run-off) dengan meresapkan lebih banyak volume air hujan ke dalam tanah, dengan membentuk liang/pori-pori dalam tanah melalui aktifitas proses degradasi sampah organik oleh mikroorganisme dan organisme dalam tanah, sehingga sanggup meminimalkan kemungkinan terjadinya banjir.
Penelitian yang digarao oleh R.T. Sibarani dan Didik Bambang S ini bertujuan untuk memilih laju resap air pada lubang biopori menurut variasi umur dan jenis sampah. Penelitian dilakukan dalam skala lapangan yakni di tempat Medokan Semampir dan Rungkut Kidul. Variabel yag dipakai ialah variasi umur dan jenis sampah, mencakup sampah daun, sampah kulit buah dan sampah sayuran. Sedangkan umur sampah selama 7, 14, dan 21 hari. Dimensi lubang biopori dibentuk dengan kedalaman 80 cm, dan diameter 15 cm.
Pada penelitian ini didapatkan jenis sampah kulit buah dengan umur sampah 14 hari lebih besar dalam meresapkan limpasan dengan laju resap air sebesar 1,463 x 10-4 L/ dtk/ cm2 di tempat Medokan Semampir, dan umur sampah 7 hari dengan laju resap 0,224 x 10-4 L/ dtk/ cm2 untuk sampah kulit buah di tempat Rungut Kidul, dengan karakteristik dan level air tanah dalam hal ini sangat kuat besar atas hasil kinerja biopori.
Baca file lengkap: Penelitian Biopori Untuk Menentukan Laju Resap Air Berdasarkan Variasi Umur Dan Jenis Sampah.pdf
Sumber https://www.belajarsipil.com
0 Response to "Penelitian Biopori Untuk Memilih Laju Resap Air Menurut Variasi Umur Dan Jenis Sampah"
Posting Komentar