Penyusutan Aktiva Tetap Garis Lurus (Straight Line Method)

Di pos sebelumnya yang sudah saya bahas mengenai penyusutan aset tetap garis lurus, anda sanggup baca-baca lagi artikel saya disini: Penjelasan dan Contoh Soal Penyusutan Metode Garis Lurus, saya sudah membahas lengkap ihwal klarifikasi dan metode perhitungan, serta teladan soal garis lurus. 

Nah, di pos ini saya akan menawarkan variasi teladan soal untuk menghitung penyusutan dengan memakai metode garis lurus. Berikut yaitu teladan soal penyusutan aktiva tetap metode garis lurus: 

PT A membeli aset tetap pada tanggal 3 Agustus 2010 dengan harga perolehan (harga beli) sebesar Rp500.000.000. Masa manfaat aset tetap yaitu 5 tahun. Nilai residu aset sebesar Rp50.000.000. Hitunglah nilai penyusutan dan akumulasi penyusutan setiap tahunnya.

Jawaban: 

Maka, kita sanggup dapatkan perhitungan beban penyusutan dan akumulasi penyusutan setiap tahun selama 5 tahun (masa manfaat) menyerupai perhitungan tabel dibawah ini. 


Anda mungkin bertanya-tanya, kenapa beban penyusutan di tahun 2010 jumlahnya Rp37.500.000 dan tahun 2015 sebesar Rp52.500.000. Dari mana perhitungannya? 

Angka 37.500.000 pada tahun 2010 didapatkan dari perhitungan: [(500.000.000 - 50.000.000) / 5 tahun] x 5 / 12 = Rp37.500.000. 

Hal ini alasannya yaitu perusahaan membeli mesin pada tanggal 3 Agustus 2010, sehingga itu artinya tahun 2010 perusahaan memperoleh mesin tidak satu tahun penuh, maka dari itu, perhitungan biaya penyusutanya harus dihitung menurut ketika perusahaan memperoleh mesin tersebut. 

Angka 5 didapatkan dari sisa bulan di tahun 2010: Agustus - September - Oktober - November - Desember. Sedangkan 12 yaitu jumlah bulan dalam satu tahun. Maka dari itu, penyusutan mesin tahun 2010 harus dikalikan 5/12. 

Sedangkan untuk tahun 2011-2014 beban penyusutannya yaitu Rp90.000.000 didapatkan dari perhitungan erikut: [(500.000.000 - 50.000.000) / 5 tahun] x 12 / 12 = Rp90.000.000. 

Karena tahun 2011-2014 perusahaan mempunyai mesinnya secara penuh dalam satu tahun, sehingga penyusutannya dihitung juga secara penuh, maka perhitungan bulannya yaitu 12 / 12. 

Nah, pada tahun 2015 beban penyusutan sebesar Rp52.500.000 didapatkan dari perhitungan:  [(500.000.000 - 50.000.000) / 5 tahun] x 7 / 12 = Rp52.500.000. Kenapa 7 / 12? Karena pada tahun 2010, perusahaan membeli mesin pada 3 Agustus 2010, sehingga penyusutan tahun 2010 dihitung hanya 5 bulan terhitung semenjak perusahaan membeli aset tetapnya (tahun 2010, aset tetap hanya dipakai selama 5 bulan). 

Maka pada tahun 2015, kita harus menghitung sisa kurun manfaat aset tetap tersebut, yaitu mulai Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli. Totalnya yaitu 7 bulan (tahun 2015 mesin hanya dipakai 7 bulan alasannya yaitu sudah habis kurun keuntungannya sebanyak 5 tahun).

Berikut jurnal penyusutan pada tahun 2010:

Beban Penyusutan Aset Tetap (Debit)                      Rp37.500.000
   Akumulasi Penyusutan Aset Tetap (Kredit)               Rp37.500.000

Demikian juga, jurnal penyusutan harus anda catat untuk tahun 2011 hingga dengan tahun 2015. Itulah teladan soal penyusutan aset tetap garis lurus (straight line method). 

Sumber http://bahasekonomi.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Penyusutan Aktiva Tetap Garis Lurus (Straight Line Method)"

Posting Komentar