√ Pengertian Seni Teater Beserta Contohnya
Teater berasal dari bahasa Yunani “theatron” atau dalam bahasa Inggris, Seeing Place yang berarti gedung atau tempat pertunjukan.
Seiring dengan perkembangannya dan dalam pengertian yang lebih luas lagi, kata teater diartikan dengan segala hal yang dipertunjukkan/dipentaskan di depan banyak orang.
Oleh lantaran itu, dalam rumusan yang sederhana teater bisa berupa pementasan, menyerupai hal nya ketoprak, wayang, ludruk, wayang wong, janger, sintren, mamanda, sulap, dagelan, akrobat, dan masih banyak lagi lainnya.
Teater juga bisa dikatakan sebagai sebuah manifestasi dari acara naluriah menyerupai hal nya, belum dewasa yang bermain perang-perangan, bermain sebagai ayah dan ibu dan lain sebagainya.
Selain itu, definisi teater juga merupakan manifestasi dalam pembentukan strata sosial kemanusiaan yang bekerjasama pribadi dengan dilema ritual.
Seperti, upacara etika ataupun upacara kenegaraan, keduanya mempunyai unsur-unsur teatrikal yang juga mempunyai makna filosofis mendalam. Berdasarkan uraian di atas, kemungkinan terjadinya ekspansi definisi wacana teater itu bisa terjadi. Namun, batasan wacana teater bisa dilihat dari aneka macam sudut pandang sebagai berikut:
Unsur-Unsur Seni Teater
1. Unsur internal Teater
Aktor
Aktor merupakan salah satu unsur yang paling penting dalam sebuah pertunjukan teater. Dan bintang film pula yang menghasilkan beberapa unsur lain, diantaranya unsur bunyi dan gerak.
Naskah
Naskah atau yang disebut juga dengan lakon dalam seni teater juga merupakan salah satu penunjang yang menyatukan aneka macam macam unsur yang ada yaitu, pentas, aktor, kostum dan sutradara.
Pentas
Pentas ialah salah satu unsur yang bisa menghadirkan unsur estetika dari sebuah pertunjukan, lantaran pentas juga merupakan unsur penunjang pertunjukkan yang di dalamnya terdapat properti, tata lampu, dan beberapa alat lain yang berkenaan dengan pentas.
Sutradara
Sutradara juga merupakan salah satu unsur yang paling sentral, lantaran sutradara ialah otak dari jalannya cerita, yang mengarahkan semua unsur dalam sebuah seni pertunjukan/pementasan. Misalkan mengarahkan para aktor, membedah naskah, membuat ide-ide wacana pentas yang akan dipakai dan lain sebagainya.
Kostum
Kostum juga merupakan salah satu unsur penunjang yang akan membuat seorang bintang film terlihat menyerupai seseorang ataupun tabiat yang sedang dimainkan.
Beberapa unsur di atas ialah unsur internal dalam sebuah pementasan teater. Atau bisa dikatakan bahwa unsur internal ialah unsur yang menyangkut wacana bagaimana keberlangsungan pementasan tersebut, lantaran unsur internal tersebut bisa dikatakan sebagai hati/jantungnya teater, jikalau tidak ada unsur internal tidak akan ada suatu pementasan.
Sedangkan unsur eksternal ialah unsur yang mengurus segala sesuatu yang berkenaan dengan segala sesuatu yang diharapkan dalam sebuah pementasan. Diantaranya adalah:
Staf Produksi
Staf produksi merupakan segala sesuatu yang menyangkut manejer tingkat produser ataupun pimpinan produksi hingga semua bab yang ada di bawahnya. Adapun kiprah masing-masing dari mereka ialah sebagai berikut:
Produser/pimpinan produksi
- Mengurus semua hal wacana produksi
- Menetapkan personal (petugas), anggaran biaya, fasilitas, jadwal kerja dan lain sebagainya.
Sutradara/derektor
- Pembawa sekaligus pengarah jalannya naskah
- Koordinator semua pelaksanaan yang menyangkut pementasan
- Mencari dan menyiapkan aktor
Selain beberapa kiprah di atas, seorang sutradara juga bertanggung jawab untuk menyiapkan make up dan juga men-setting segala sesuatu yang dipegang oleh bab desainer beserta crew.
Stage manager
- Pemimpin dan penanggung jawab panggung
- Membantu sutradara
Desainer
- Menyiapkan semua aspek visual yang menyangkut:
- Setting tempat atau suasana
- Properti atau perlengkapan pementasan
- Tata lampu/pencahayaan
- Kostum
- Perlengkapan lainnya menyerupai audio dan lain sebagainya
Crew
Crew merupakan pemegang divisi dari setiap sub yang dipegang bab desainer, diantaranya:
- Bagian pentas/tempat
- Bagian tata lampu (lighting)
- Bagian perlengkapan
- Bagian tata bunyi musik
Setelah kita tahu apa itu teater dan apa saja unsur yang ada dalam sebuah pertunjukkan seni teater, kini akan kita bahas beberapa jenis/macam teater, diantaranya:
Jenis-Jenis Seni Teater
1. Teater Boneka
Pertunjukan boneka sudah ada semenjak zaman dulu. Hal tersebut dibuktikan dengan beberapa sisa peninggalan yang banyak ditemukan di makam-makam Mesir kuno, India kuno dan juga Yunani.
Boneka sering dipakai sebagai media untuk menceritakan legenda ataupun kisah-kisah religius yang dipercaya oleh masyarakat zaman dulu. Boneka tersebut dimainkan dengan beberapa macam cara tergantung dari kenis boneka itu sendiri.
Misalkan boneka tangan, boneka ini dalam pementasannya dimainkan dengan memakai tangan, kemudian boneka tongkat, boneka ini dalam pertunjukkannya dimainkan dengan memakai tongkat yang dipegang dari bawah (seperti wayang golek khas tempat Sunda).
Ada juga Marionette atau yang disebut juga dengan boneka tali, boneka ini dalam pertunjukkanya dimainkan dengan cara menggerakkan kayu silang di mana terdapat tali yang terikat pada beberapa bab badan boneka.
2. Drama Musikal
Drama musikal merupakan salah satu jenis pertunjukan teater yang menggabungkan beberapa unsur seni, menyerupai menyanyi, menari, dan juga akting.
Drama musikal biasanya lebih mengutamakan unsur nyanyi, musik dan juga gerak ketimbang obrolan para aktor/pemainnya.
Di panggung Broadway jenis pementasan/pertunjukan semacam ini sangat terkenal dan biasanya disebut dengan pertunjukan kabaret.
Para bintang film tidak hanya dituntut untuk menghayati abjad melalui kalimat naskah yang diucapkan, tapi juga melalui lagu dan gerak tari.
Disebut dengan drama musikal lantaran memang latar belakang dari pertunjukkan ini ialah karya musik yang bercerita menyerupai hal nya dengan “The Cats” karya dari Andrew Lloyd Webber yang sangat fenomenal.
Dari karya dongeng bermusik tersebut kemudian dikombinasikan dengan alunan lagu, gerak tari dan tata pentas.
Selain kabaret, opera juga bisa digolongkan dalam bentuk drama musikal. Dalam pertunjukkan opera, obrolan para tokoh biasanya dinyanyikan dengan iringan musik orkestra dan lagu yang dinyanyikan tersebut disebut dengan seriosa.
Di sinilah letak perbedaan yang fundamental antara pertunjukkan Kabaret dan juga opera. Selain itu, jikalau dalam drama musikal kabaret, jenis lagu dan musik bisa saja bebas, sedangkan dalam opera jenis lagu dan muisknya biasanya ialah musik simponi (orkestra) dan seriosa.
Tokoh-tokoh utama dalam pertunjukkan opera menyanyi guna untuk menceritakan kisah dan juga perasaan mereka kepada penonton, namun tak jarang juga berupa paduan suara.
Opera untuk pertama kalinya dipentaskan di Italia pada awal tahun 1600-an. Opera dipentaskan di dalam sebuah gedung yang disebut dengan gedung opera. Di dalam gedung opera tersebut, para musisi dan juga tokoh pemeran duduk di area yang disebut dengan orchestra pit yang ada di bawah dan di depan panggung.
3. Teater Gerak
Teater gerak merupakan salah satu pertunjukan teater yang unsur utamanya ialah verbal wajah dan juga gerak badan para pemainnya. Penggunaan dari obrolan sendiri sangatlah dibatasi dan bahkan terkadang juga dihilangkan menyerupai dalam sebuah pertunjukan pantomim klasik.
Teater gerak ini sendiri tidak diketahui dengan niscaya kapan diciptakannya, namun verbal bebas dari para seniman teater terutama dalam hal gerak berada pada puncaknya dalam masa “commedia del’Arte” di Italia.
Dalam masa tersebut para pemain teater bisa bergerak bebas sesuka hati (untuk abjad tertentu) bahkan terkadang juga lepas dari abjad tokoh utama ataupun jalan dongeng guna untuk memancing perhatian penonton.
Dari kebebasan verbal gerak tersebut, kesannya muncul gagasan untuk mementaskan pertunjukan yang berbasis gerak.
Jenis teater gerak yang paling fenomenal dan juga terkenal yang bisa bertahan hingga ketika ini ialah pantomim. Pantomim merupakan pertunjukan yang sunyi (karena tidak memakai suara), yang memakai verbal wajah dan juga tingkah polah serta mimik para pemainnya.
Makna pesan dari sebuah lakon yang akan disampaikan, semuanya ditampilkan dalam bentuk gerak. Tokoh pantomim yang sangat terkenal ialah Etienne Decroux dan Marcel Marceau, yang berasal dari Prancis.
4. Teater Dramatik
Dramatik merupakan istilah yang dipakai untuk menyebut pertunjukan teater yang didasarkan pada dramatika lakon yang sedang dipentaskan.
Dalam pertunjukkan teater dramatik, perubahan abjad dari pemainnya secara psikologis sangat diperhatikan dan juga situasi dongeng serta latar belakang insiden pertunjukkan dibentuk dengan sedetail mungkin.
Rangkaian dongeng dalam pertunjukkan teater dramatik juga harus mengikuti alur plot dengan ketat. Mencoba menarik minat dan rasa para penonton dengan situasi dongeng yang sedang disajikan.
Menonjolkan laris dan agresi dari pemain yang kemudian melengkapinya dengan sensasi sehingga penonton menjadi tergugah dan biasanya merupakan suatu rangkaian insiden yang berkaitan dengan insiden lain hingga membentuk satu alur dongeng yang bersambung.
Karakter yang disajikan di atas panggung merupakan abjad insan yang sudah jadi, dalam artian tidak ada lagi proses yang harus dilakukan dalam pengembangan abjad tokoh secara improvisatoris (Richard Fredman, Ian Reade: 1996).
5. Teatrikalisasi Puisi
Pertunjukan teater yang satu ini dibentuk menurut hasil dari karya sastra puisi. Karya puisi yang biasanya hanya dibaca saja, kemudian dicoba untuk dipentaskan di atas panggung pementasan. Berhubung skrip dasarnya berasal dari puisi, oelh lantaran itu teatrikalisasi puisi lebih mengedepankan estetika puitis ketika di atas pentas.
Sumber https://carajuki.com
0 Response to "√ Pengertian Seni Teater Beserta Contohnya"
Posting Komentar