√ Inilah Pengertian Dan Unsur Karya Seni Rupa 2 Dimensi

Bicara mengenai seni rupa tentulah sangat luas. Seni rupa sendiri kalau ditinjau dari segi fungsinya terbagi atas seni rupa terapan dan juga seni rupa murni. Sedangkan kalau ditinjau dari segi bentuknya, seni rupa terbagi atas seni rupa 2 dimensi dan seni rupa 3 dimensi.

Seni rupa 2 dimensi merupakan hasil karya seni rupa yang dibatasi oleh dua sisi saja, yaitu sisi lebar dan panjang. Sehingga, hasil dari karya seni ini hanya bisa dinikmati dari satu sisi saja. Contohnya adalah:

1. Seni Lukis/Gambar

pelukisbatam.wordpress.com

Lukisan merupakan sebuah hasil karya seni yang di mana dalam penciptaannya membutuhkan keahlian khusus serta imajinasi tingkat tinggi untuk menghasilkan sebuah karya seni yang nantinya akan dinikmati oleh banyak orang.

Artikel terkait: Perbedaan Antara Menggambar dan Melukis

2. Seni Grafis

yomaseptiantika.blogspot.com

Seni grafis merupakan cabang seni rupa yang dalam penciptaanya membutuhkan alat bantu. Salah satu pola dari cabang seni ini ialah fotografi, di mana kita membutuhkan kamera untuk menghasilkan sebuah karya yang nantinya akan dinikmati oleh semua orang.

Tak cukup hingga di sini saja, seni rupa 2 dimensi juga membutuhkan teknik-teknik khusus dalam penciptaannya.

Seperti yang telah disinggungkan di atas, bekerjsama kita membutuhkan keahlian khusus kalau ingin menghasilkan karya yang bisa mensugesti setiap mata yang meilhatnya.

Berikut beberapa teknik yang sering dipakai untuk menciptakan karya seni rupa 2 dimensi.

Artikel terkait: Teknik Membuat Patung Dari Kayu

1. Teknik Plakat

Teknik plakat ini sering dipakai untuk melukis. Teknik ini biasanya memakai cat poster, cat minyak akrelik yang digoreskan dengan tebal, sehingga akan menghasilkan warna yang pekat dan padat.

2. Teknik Transparan

Teknik yang sering dipakai saat menggambar/melukis ini biasanya memakai cat air, namun hanya sekedar digoreskan saja, sehingga akan menghasilkan tekstur transparan.

3. Teknik Kolase

Teknik kolase ialah teknik melukis dengan cara memotong kertas yang kemudian ditempelkan pada sebuah objek tertentu sehingga membentuk sebuah lukisan. Hasil karya ini biasanya sering disebut dengan mozaik.

4. Teknik 3M (Melipat, Menggunting, Merekatkan)

Teknik ini merupakan teknik manipulasi lembaran kertas yang dirangkai dengan sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah bentuk 3 dimensi.

Setelah kita paham, apa saja pola dari seni rupa 2 dimensi serta teknik-teknik yang dipakai untuk menghasilkan karya tersebut. Sekarang mari kita mengenali apa saja unsur-unsur yang terdapat pada seni rupa 2 dimensi tersebut.

Unsur-unsur seni rupa 2 dimensi (selengkapnya baca disini)

1. Bintik atau Titik

Tiki merupakan unsur dasar dari seni rupa yang paling kecil. Semua bentuk dan wujud yang dihasilkan berasal dari titik. Namun, titik juga bisa menjadi sentra perhatian sendiri kalau berkumpul atau mempunyai warna yang berbeda dari yang lainnya.

2. Garis

Garis merupakan ukiran yang dibentuk untuk memperlihatkan suatu batas dari sebuah ruang, warna, bidang, tekstur dan lain sebagainya.

Garis mempunyai dimensi memanjang dan juga arah tertentu serta banyak sekali macam sifat menyerupai panjang, pendek, tebal, tipis, vertikal, horizontal, melengkung, lurus, bergelombang, miring, patah-patah dan masih banyak lagi yang lainnya.

Kesan lain dari garis adalah, bisa memperlihatkan kesan gerak, simbol, wangsit dan juga kode-kode tertentu yang ingin disampaikan oleh pembuatnya.

3. Bidang

Bidang merupakan unsur dalam seni rupa yang terbentuk dari banyak sekali macam garis. bidang juga mempunyai dimensi panjang, lebar, serta tinggi atau dengan kata lain, bidang lebih bersifat pipih sedangkan bentuk mempunyai isi atau volume.

Dilihat dari bentuknya, bidang ataupun bentuk dibagi menjadi beberapa macam, yaitu bidang biomorfosis (organis), bidang geometris, bidang tidak beraturan dan bidang bersudut.

Bidang ini bisa terbentuk kalau ada dua ujung garis yang saling bertemu ataupun berpotongan, tapi bisa juga lantaran sapuan gradasi warna yang dibatasi oleh kontur bidang dua dimensi yang mempunyai ukuran bidang dasar seperti, segiempat, segitiga, trapesium, oval, lingkaran dan lain sebagainya.

4. Bentuk

Bentuk kalau berdasarkan bahasa ialah berdiri (shape) ataupu bentuk plastis (form). Bangun ialah bentuk representasi benda yang polos, menyerupai yang dilihat oleh mata yang hanya sekedar menyebut bentuknya yang bulat, lonjong, kotak, ajaib dan lain sebagainya.

Sedangkan palstis ialah representasi dari bentuk benda yang terasa dan terlihat, lantaran adanya unsur nilai (value) dari beda tersebut, menyerupai meja, kursi, lemari dan lain sebagainya. Dengan kata lain, representasi bentuk benda tersebut merupakan benda yang tak sekedar mempunyai bentuk saja, namun juga peranan dari benda tersebut.

5. Tekstur

Tekstur ialah sifat permukaan suatu benda. Kesan yang diberikan juga berbeda-beda, ada yang kasar, halus, kusam, licin, mengkilap dan lain sebagainya.

Kesan-kesan tersebut bisa dirasakan melalui rabaan, penglihatan dan lain sebagainya. Oleh alasannya ialah itu, tekstur dibagi menjadi dua jenis sama tapi beda.

Yang pertama adlah tekstur nyata, di mana sifat permukaan yang memperlihatkan kesan yang sebenarnya antara rabaan dan penglihatan. Dan yang kedua ialah tekstur maya yang di mana kesan yang dihasilkan antara penglihatan dan rabaan tidak sama.

6. Warna

Teori warna yang berdasar pada cahaya bisa kita ihat melalui tujuh spektrum warna yang dijelaskan dalam pelajaran fisika yang berdasarkan pada warna pelangi.

Secara teori, warna bisa kita pelajari melalui dua pendekatan yang di antaranya ialah melalui pigmen warna (goethe) atau butiran halus yang terdapat pada warna. Beberapa istilah yang ada dalam teori ini (pigmen) adalah.

a. Warna primer

Yaitu warna dasar/pokok yang tidak dihasilkan dari percampuran warna lainnya. Warna primer ini terdiri Merah, Kuning dan Biru.

b. Warna sekunder

Yaitu warna yang dihasilkan dari percampuran antara dua warna atau lebih. Warna Sekunder terdiri dari Ungu, Oranye, hijau dan lain-lain.

c. Warna tersier

Warna tersier ialah warna yang dihasilkan dari percampuran antara dua warna sekunder atau lebih.

d. Warna analogus

Warna analodus ialah gugusan warna yang letaknya bersebelahan dalam lingkaran warna. Seperti gugusan warna Ungu ke Merah, Hijau ke Kuning dan lain sebagainya.

e. Warna komplementer

Warna komplementer ialah warna kontras yang ketaknya berseberangan dalam lingkaran warna. Seperti warna Merah dengan Hijau, Kuning dengan Ungu dan lain sebagainya.

7. Gelap Terang

Dalam sebuah karya seni rupa 2 dimensi, warna gelap terang bisa berfungsi menjadi beberapa hal, diantaranya: memperlihatkan kesan 3 dimensi, memperlihatkan kesan ruang atau kedalaman, serta membedakan sisi gelap dan terang suatu kawasan atau benda yang dilukis atau digambar.

8. Ruang (kedalaman)

Ruang dalam sebuah karya seni 3 dimensi, ruang bisa kita rasakan eksklusif menyerupai halnya kita berada dalam sebuah ruangan rumah, kelas, gedung dan lain sebagainya.

Sedangkan, untuk karya seni rupa 2 dimensi, ruang lebih mengacu pada luas bidang gambar tersebut. Unsur rang (kedalaman) yang ada dalam karya seni rupa 2 dimensi bersifat semu (maya) lantaran hanya dihasilkan dari kesan yang disampaikan melalui penggambaran bentuk serta gradasi warna yang diberikan.

Untuk lebih memahami lagi ihwal seni rupa 2 dimensi, berikut ada beberapa tokoh seni rupa 2 dimensi yang cukup tekenal, diantaranya adalah.

1.Raden Saleh Sjarif Boestaman

Raden Saleh Sjarif Boestaman ini ialah seniman orisinil Indonesia yang lahir di Semarang (1807) dan meninggal dunia di Bogor (1880).

2. Vincent van Gogh

Vincent van Gogh (30 Maret 1853-29 Juli 1890) merupakan seorang seniman lukis pasca-impresionis Belanda yang sangat terkenal. Dan tak jarang lukisannya masuk ke rumah lelang dan tentunya dengan harga yang sangat fantastis.

Artikel terkait: 25 Lukisan Termahal di Dunia Sepanjang Sejarah

Demikian, sedikit pembagian terstruktur mengenai ihwal seni rupa 2 dimensi. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua.

Sumber https://carajuki.com

Berlangganan Informasi Terbaru: