Teori Pendidikan

Teori pendidikan mendeskripsikan perihal cara atau model klarifikasi dalam proses pembelajaran atau pedagogi. Sebagai sebuah frase, teori pendidikan tidak mempunyai model yang tunggal. Konsesuensinya, mendefinisikan apa itu teori pendidikan tidaklah mudah. Frase ini lebih relevan dilihat sebagai konsep general yang terdiri dari beberapa teori yang lebih spesifik.


Sebagai contoh, kita bisa menyebutkan bahwa teori konstuktivisme, behaviorisme, intelegensia, dan sebagainya sebagai jenis dari teori-teori pendidikan, khususnya kalau diimplementasikan dalam konteks pedagogi. Dalam studi ilmu pendidikan, teori pendidikan juga terdiri dari beberapa varian. Tidak ada teori pendidikan yang berlaku universal.


Baca juga: Pengertian Pendidikan Secara Umum dan Menurut Para Ahli







Gambaran umum yang biasanya dipaparkan saat mempelajari teori pendidikan yaitu perihal metode yang juga meliputi epistemologi dari proses belajar-mengajar. Secara mudah sangat banyak model pembelajaran yang bisa diterapkan. Namun demikian, anggapan umum yang telah menjadi akad tetap sama, yaitu bahwa pendidikan tidak bisa diperoleh secara instant atau tiba-tiba. Oleh alasannya yaitu itulah ada yang namanya proses belajar.


Pertanyaan yang kemudian muncul yaitu mengapa untuk mempelajari perihal pendidikan, kita memerlukan teori? Salah satu alasan yang terkenal yaitu pendidikan merupakan istilah umum yang maknanya luas. Istilah ini juga mempunyai arti yang kompleks sehigga untuk memahaminya harus dikonstekstualisasikan secara spesifik.


Untuk memahami kompleksitas terminologi tersebut, serta penggunaannya dalam konteks yang spesifik, maka diperlukanlah teori. Teori merupakan alat bantu untuk menjelaskan fenomena yang kompleks menyerupai pendidikan.


Baca juga: Fungsi dan Tujuan Pendidikan







Sebagai contoh, kita ingin mengetahui bagaimana seorang anak menjadi langsung yang gampang minder dan aib bertanya. Pertanyaan yang kita ejekan yaitu bagaimana proses pendidikan yang diperoleh. Untuk membantu menjawab pertanyaan tersebut, teori beahviorisme diterapkan dalam analisis. Teori ini menjelaskan perihal respons terhadap sikap yang diterima anak dalam proses interaksi. Anak cenderung aib bertanya apabila saat bertanya selalu ditertawakan oleh teman-temannya, misalnya.


Untuk memahami lebih lanjut perihal teori pendidikan, kita akan bahas beberapa teori dalam bidang pendidikan yang pernah diulas oleh para pakar pedagogik seperti: Lev Vygotsky, Jean Piaget, B. F. Skinner, Jerome Bruner, dan Benjamin Bloom.


Teori pendidikan mendeskripsikan perihal cara atau model klarifikasi dalam proses pembelaja Teori Pendidikan


Beberapa teori dalam pendidikan yang dimaksud diantaranya, scaffolding, konstruktivisme, behaviorisme, kurikulum spiral, dan taksonomi. Kesemua teori tersebut mempunyai perkiraan yang sama antara satu sama lain, yaitu bahwa pendidikan dimaksudkan untuk membuat perubahan dalam performa dan potensi manusia. Perubahan tersebut juga bisa dipahami sebagai hasil dari pendidikan.


Namun, meskipun perkiraan dasarnya sama, pada secara implementatif, teori-teori tersebut mempunyai perbedaan yang cukup fundamental.


Baca juga Jurnal Internasional Pendidikan: Daftar Top 100







Teori scaffolding mendeskripsikan perihal pentingnya tunjangan dari luar diri seseorang dalam proses pendidikan. Perubahan tunjangan kepada seseorang akan memilih perubahan kemampuan dan skill anak didik.


Teori konstruktivisme menyampaikan bahwa pendidikan merupakan sebuah praktik, dilakukan dengan cara melaksanakan (learning by doing), dan bukan dengan ceramah atau kuliah saja.


Teori behaviorisme menyebutkan bahwa respons berupa penghargaan, sanjungan, apresiasi, dan sebagainya akan meningkatkan suatu sikap untuk diulang kembali oleh pemain film yang melakukan. Sebaliknya, respons yang negatif akan mempengaruhi seorang pemain film untuk mengurungkan niatnya melaksanakan sesuatu. Dengan demikian, pendidikan terjadi dalam sebuah proses interaksi.


Teori kurikulum spiral beranggapan bahwa dalam proses pendidikan, seorang anak sanggup merespons suatu topik tertentu pada level umur tertentu. Seiring bertambahnya umur, topik yang direspons sanggup dikembangkan dengan sendirinya.


Teori taksonomi beranggapan bahwa proses pendidikan dimulai dengan suatu pengetahuan yang sederhana dan tumbuh menjadi pengetahuan yang kompleks sering memasuki masa evaluasi. Pada masa penilaian ini, anak didik telah mempunyai kemampuan untuk merefleksikan apa yang diajarkan padanya.


Baca juga: Teori-Teori Sosiologi







Pada umumnya, pembahasan teori-teori aplikatif dalam bidang pendidikan berada pada tataran ”bagaimana caranya” saja. Tak jarang sisi filosofis dan sosiologisnya tak disentuh sama sekali. Dalam sosiologi pendidikan, teori edukasi cenderung dibahas lebih kritis. Beberapa sosiolog menyerupai Pierre Bourdieu dan Paulo Freire mempunyai konsen pada warta pendidikan.


Bourdieu dalam membahas pendidikan, tak sekadar mendiskusikan bagaimana suatu nilai disosialisasikan, melainkan juga hingga pada bagaimana suatu budaya atau kultur diproduksi dan direproduksi. Paulo Freire mengkritik sistem pendidikan kontemporer yang eksploitatif dan cenderung mematikan sisi kreatif individu untuk berpikir kritis.


Baca juga Sosiologi Pendidikan: Definisi dan Teorinya



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Teori Pendidikan"

Posting Komentar