Sistem Ekonomi Tradisional: Pengertian Dan Contohnya


Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang
berbasis pada tradisi. Maksudnya adalah, nilai-nilai budaya yang berakar di
masa kemudian masih mendominasi acara dan kegiatan ekonomi masyarakatnya.
Sistem ekonomi ini disebut tradisional alasannya yaitu adanya tradisi yang menjadi motif
dan pola sikap masyarakat dalam berkegiatan ekonomi





Postingan ini akan secara ringkas membahas perihal sistem ekonomi tradisional. Memahami bagaimana sistem ekonomi ini bekerja sama dengan mempelajari sejarah, khususnya acara ekonomi yang dilakukan orang-orang di masa lampau. Misalnya, kita akan membicarakan bagaimana orang membeli barang kebutuhan ketika belum ada uang. Tentunya tidak hanya itu, kita akan membahas secara komprehensif meskipun dalam versi yang singkat.





Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang Sistem Ekonomi Tradisional: Pengertian dan Contohnya




Pengertian sistem ekonomi tradisional.





Definisi sederhananya sanggup diseskripsikan sebagai sistem
skonomi dasar yang berbasis tradisi. Artinya, kegiatan ekonomi berdasar pada
kebiasaan masyarakat yang berpola dari nilai-nilai kultural dan historis yang
dipercayainya.





Dalam berkegiatan ekonomi, masyarakat dengan sistem ekonomi
ini tidak berorientasi pada profit atau cari untung. Namun, lebih berdasarkan
pada upaya untuk memenuhi kebutuhan. Salah satu tipikal masyarakat yang hidup
dalam sistem ekonomi ini yaitu masyarakat subsisten, yaitu masyarakat yang dalam
berkegiatan ekonomi berorientasi untuk bertahan hidup.





Secara historis, masyarakat agraris di masa pra-industri menampilkan
sistem ekonomi ini. Orang-orang bertani untuk bertahan hidup. Sering kali hasil
taninya dipakai untuk dipertukarkan dengan produk-produk lain sesuai
kebutuhan. Harga barang tidak dikonversi menjadi angka mata uang melainkan
dikonversi menjadi kebutuhan.





Pengertian Ekonomi: Definisi Lengkap Menurut Para Ahli









Contoh sistem ekonomi tradisional





Saya akan memaparkan teladan sistem ekonomi ini melalui
narasi sederhana. Seorang petani dan seorang nelayan bertemu di pasar.
Masing-masing membawa barang hasil produksinya untuk dipertukarkan. Hasil
pertanian dan perikanan diproduksi secara sederhana. Petani bawa sayuran hijau
dan buah-buahan, nelayan bawa beberapa jenis ikan hasil tangkapannya.





Petani tersebut membutuhkan ikan alasannya yaitu istrinya lagi ngidam
ikan Kerapu. Seorang nelayan ingin anaknya menyerupai Popeye alasannya yaitu di sekolah
sering digangguin Brutus. Bayam menjadi salah satu sayuran yang ingin diperolehnya
di pasar. Mereka bertemu alasannya yaitu keduanya saling membutuhkan.





Pada akhirnya, petani tersebut menunjukkan satu karung bayam
dan mendapat satu ekor ikan yang beratnya sepuluh kilo gram. Jika kita
bayangkan dalam konteks sekarang, maka petani tersebut untung alasannya yaitu bayam
sekarung lebih murah dibanding ikan kerapu sepuluh kilo. Tapi kita sedang
membahas perihal sistem ekonomi tradisional dimana pertukaran terjadi sesuai
kebutuhan. Artinya, keduanya sama-sama untung alasannya yaitu mendapat apa yang
dibutuhkan.





Dari teladan di atas, kita sanggup mengidentifikasi beberapa
ciri sistem ekonomi ini dan apa saja kelebihan serta kekurangannya. Sampai di
sini kita sanggup mengklaim bahwa kebutuhan sebagai basis ekonomi menjadi kata
kunci dalam bekerjanya sistem ekonomi ini.





Prinsip Ekonomi dan Penerapannya









Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional





  • Alat-alat produksi masih sederhana
  • Produktivitas masih rendah
  • Tidak ada pembagian kerja
  • Aktivitas ekonomi berbasis pada kebutuhan
  • Sektor secara umum dikuasai yang digarap sebagaian besar masyarakat yaitu sektor agraris
  • Masih berlaku sistem barter
  • Masyarakat berorientasi untuk subsisten




Jika kita mengamati karakteristik di atas, maka kita akan
mendapati bahwa sistem ekonomi ini berlaku di masa lampau. Apakah ketika ini
ciri-ciri tersebut masih tampak yaitu pertanyaan yang wajar. Di beberapa
kampung mungkin saja masih ada. Namun kita sanggup memprediksi adanya perubahan
yang akan terjadi terutama ketika terjadi industrialisasi, sebagaimana yang
telah dialami oleh kota-kota besar di dunia ini.





Apa saja kelebihan dan kekurangan sistem ekonomi ini? Saya
akan memaparkan beberapa poin yang menjadi kelebihan dan kekurangannya secara
subjektif.





Kelebihan sistem ekonomi tradisional





  • Tidak ada persaingan
  • Tidak ada konflik yang timbul akhir persaingan
  • Anggota masyarakat tidak dibebani oleh kuantitas hasil produksi
  • Tidak ada persepsi untung-rugi finansial yang sanggup memicu stress




Kekurangan sistem ekonomi tradisional





  • Kuantitas hasil produksi relatif rendah
  • Pemenuhan atas kebutuhan melebihi orientasi kesejahteraan dan kekayaan
  • Tidak ada kalkulasi mengenai efisiensi dalam berkegiatan ekonomi
  • Kecil kemungkinan terjadi mobilitas sosial melalui tindakan ekonomi




Barangkali beberapa kelebihan yang disebutkan di atas
mestinya ditempatkan dalam bab kekurangan. Saya tidak akan mendebatkan itu.
Fokus pembahasan artikel ini yaitu pada klarifikasi mengenai sistem ekonomi
tradisional yang dibutuhkan sanggup menjadi pengetahuan awal bagi pembaca.





Sistem Ekonomi: Pengertian dan Contohnya



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Sistem Ekonomi Tradisional: Pengertian Dan Contohnya"

Posting Komentar