Kriminologi Digital: Review Film Searching

Film Searching merupakan film bergenre thriller, menceritakan wacana kisah penyelidikan masalah hilangnya seorang anak wanita berumur 16 tahun di San Jose, California. Apa yang menciptakan Istimewa dari film ini yaitu kontekstualisasinya ke dalam kurun digital. Tampakan luar film ini menceritakan wacana fenomena sosial media dan internet. Namun bahu-membahu bukan itu substansi alur ceritanya.


Baca juga: Pengertian Media Sosial







Bagi penggemar dongeng detektif, Searching yaitu film yang sangat layak tonton. David Kim yaitu seorang ayah yang kehilangan anaknya, Margot. Seorang detektif swasta berjulukan Rosemary Vick membantu mencarinya. Proses penyelidikan dilakukan oleh keduanya secara terpisah. Namun Kim lebih banyak menyelusuri jejak digital anaknya sampai pada balasannya menemukan siapa bahu-membahu pelakunya.


Film Searching merupakan film bergenre thriller Kriminologi Digital: Review Film Searching


Dari awal film ini, penonton digiring untuk berpikir wacana kemungkinan-kemungkinan terjadinya masalah kriminal akhir perkembangan media sosial. Penculikan yang diawali oleh perkenalan lewat media sosial, pelecehan secual diikuti pembunuhan merupakan kemungkinan terbesar dari apa yang dialami Margot. Benar-benar menegangkan dan melampaui asumsi wacana penyebab utamanya yang bahu-membahu yaitu kegagalan parenting.


David Kim dan Margot semakin berjarak sehabis ibunya meninggal akhir lymphoma. Sebelumnya, mereka yaitu keluarga yang bahagia, suka merekam setiap aktivitasnya di rumah menyerupai dikala memasak dan makan-makan. File rekamannya disimpan dalam folder dengan sangat rapi di komputer. Dua tahun berlalu, ibu Margot meninggal.


Baca juga Drama Mikro Seleb: Review Film Youtubers







Kim yaitu sosok ayah yang sibuk di depan laptop dan tak sanggup beraktivitas dan kerja tanpa koneksi internet. Margot tampak menyerupai seorang anak yang kesepian sehingga lebih nyaman berteman dengan orang abnormal di internet. Lewat aplikasi chatting dan video blogging YouCast, Margot banyak menghabiskan waktu dan menerima sahabat dekat. Begitu pula cara ia berkomunikasi dengan ayahnya.


Sinematografi film ini sangat canggih. Penonton menyerupai saya serasa dibawa masuk ke dalam penelusuran masalah penculikan lewat internet. Ayah Margot menerima laptop anaknya tertinggal di meja. Setelah memperoleh kanal ke email Margot, Kim mulai secara teliti dan tentu saja panik menelusuri setiap detail jejak digital anaknya, mulai dari Twitter, Facebook, Instagram, YouTube dan seterusnya.


Kim mewaspadai orang-orang di sekitar Margot, termasuk teman-temannya di kampus dan saudara Kim sendiri. Pada akhirnya, Margot ditemukan dalam kondisi hidup. Pelaku kriminalnya tak gampang diduga di awal film. Menurut saya kalo kau belum pernah menonton film ini, mengikuti ceritanya sambil menebak siapa pelakunya akan menawarkan sensasi yang menarik.


Baca juga Retorika Untuk Milea: Review Film Dilan 1990







Di tengah kekhawatiran orang renta terhadap perkembangan teknologi digital, memberi pemahaman wacana dunia online kepada anak jauh lebih penting ketimbang memahami urusan teknis memakai media online itu sendiri. Anak perlu disadarkan wacana implikasi penggunaan media digital. Namun lagi-lagi, tantangan ini yaitu tantangan jaman. Helikopter parenting tetap bukan merupakan opsi yang bagus.


Lalu bagaimana untuk mencegah apa yang sanggup dialami Margot pada belum dewasa kita? Artikel ini bukan wacana parenting, tapi review film Searching. Gap antar generasi harus sanggup dijembatani semenjak di rumah. Di sinilah, orang renta yang mendidik anaknya sesuai jamannya diperlukan. Faktanya, Kim yaitu seorang ayah yang melek teknologi, tapi tetap saja kecolongan, sehingga terang bahwa tau teknologi saja tidaklah cukup.


Baca juga Di Bawah Naungan Feminisme: Review Film Kartini







Film Searching yaitu film yang manis untuk kuliah kriminologi, lebih tepatnya kriminologi digital. Strategi meng-kepo lewat jejak digital sudah banyak dilakukan pada penyelidikan kasus-kasus kriminal dikala ini. Tidak ada yang gres sebenarnya, tapi keterlibatan Kim-lah yang mebedakannya. Penonton film ini akan gampang menduga siapa pelakunya jikalau memagang teguh clue yang sudah saya sebutkan: kegagalan parenting.


Baca juga Moral Versus Uang: Review Film Crazy Rich Asians



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Kriminologi Digital: Review Film Searching"

Posting Komentar