Ciri-Ciri Globalisasi Dan Contohnya
Ciri-ciri globalisasi ada banyak sekali macam. Para penulis ibarat Thomas L. Friedman dan Marthin Khor menitik beratkan pada datangnya kala konsentrasi sumber daya di korporasi multinasional. Negara mempunyai tugas yang makin kurang signifikan dalam memilih arah bangsa di banyak sekali segmen.
Baca juga Globalisasi: Definisi dan Dampaknya
Saya akan menguraikan secara singkat dan padat ihwal ciri-ciri globalisasi disertai contohnya. Beberapa inspirasi saya ambil dari fatwa Friedman dan Khor. Kita perlu mengetahui ciri-ciri globalisasi tidak hanya dalam rangka mendefinisikan apa itu globalisasi, tetapi juga mendeteksi apakah dunia ketika ini benar-benar telah memasuki kala yang dinamakan kala globalisasi.
Ciri-ciri globalisasi
Apa saja ciri-ciri globalisasi? Menurut Friedman, beberapa karakteristik utama yang bisa kita lihat antara lain sebagai berikut:
♦ Adanya transformasi dalam memaknai ruang dan waktu.
Artinya, penggunaan teknologi komunikasi telah mengkompress space dan durasi kita berinteraksi. Hal ini mengubah pula konsepsi kita mengenai ruang dan waktu. Ruang tidak lagi dibatasi oleh teritori fisik dan waktu tidak lagi ditentukan oleh jarak.
Sebagai contoh, di saku kita terdapat smartphone. Tanpanya kita gelisah seolah tak bisa berbuat apa-apa. Dalam sehari kita mengakses sosmed beberapa kali dalam rangka berinteraksi dan mengekspresikan diri. Ruang interaksi banyak dilakukan di ruang virtual dengan media online. Kita juga bisa berkomunikasi dengan siapa saja tak tergantung jarak, sejauh ada sinyal dan koneksi internet.
Baca juga: Manfaat Internet di Bidang Sosial
♦ Perekonomian bangsa-bangsa menjadi saling tergantung.
Produksi barang dan jasa di suatu negara tergantung pada proses produksi dan perakitan di negara lain. Dengan kata lain, interkoneksi dalam proses produksi membuat adanya korelasi saling ketergantungan.
Sebagai contoh, perusahaan raksasa ibarat Apple tidak bisa berproduksi tanpa proses perakitan di desa-desa di Cina. Pabrik perakitan yang berada di Cina memungkinkan terciptanya biaya produksi yang minimal sehingga laba perusahaan bisa maksimal. Pemasaran produk tersebut dilakukan di negara yang lain lagi, ibarat di Eropa Barat misalnya. Relasi ketiganya bersifat saling ketergantungan.
♦ Terdapat pertukaran inspirasi dan informasi yang cepat melalui media.
Selera konsumsi kultural kita bisa jadi dipengaruhi oleh apa yang sedang tren di negara lain. Misalnya, daerah makan favorit kita ialah daerah makan yang menyajikan sajian berbau globalisasi. Makan makanan siap saji bukan sekadar alasannya kebutuhan biologis, tapi juga dalam rangka mengekspresikan identitas bahwa kita ialah bab dari warga global.
Contoh lain yang bisa dipaparkan di sini, misalnya, selera kita terhadap kultur tertentu ibarat musik, film, fashion, destinasi travel dan seterusnya. Ide dan informasi yang tersebar luas dan gampang diakses menjadi salah satu karakteristik utama bahwa dunia telah mengglobal.
Baca juga: Dampak Positif Globalisasi
♦ Meningkatnya problem sosial yang menjadi konsen bersama.
Permasalahan yang dihadapi suatu bangsa atau negara bukan lagi permaslahan internal yang menjadi urusan internal negara saja, namun menjadi perhatian bersama warga dunia. Meningkatnya problem sosial yang menjadi konsen bersama ini bisa ditunjukkan dari adanya info yang mengglobal, bersifat mendesak dan menarik perhatian dunia.
Sebagai contoh, krisis lingkungan yang diciptakan oleh korporasi-korporasi multinasional, t3r0risme yang mengancam stabilitas politik dan ekonomi negara, krisis finansial yang terjadi disuatu negara dan berdampak di banyak negara lain. Globalisasi memungkinkan permasalahan-permasalahan tersebut menjadi konsen dan urusan bersama.
Baca juga: Dampak Negatif Globalisasi
Penjelasan dari Khor melengkapi ciri-ciri yang sudah disebutkan diatas. Menurut Khor, sedikitnya ada dua ciri utama globalisasi, yaitu:
◊ Terdapat peningkatan monopoli sumber daya oleh korporasi multinasional.
Perusahaan transnasional mempunyai jangkauan pasar yang luas melebihi tugas yang bisa dimainkan oleh negara. Fenomena ini sanggup menyebabkan dominasi perusahaan raksasa atas pemerintah suatu negara. Masyarakat menjadi semakin bergantung pada korporasi ketimbang negara.
Sebagai teladan di Indonesia, air minum banyak disuplai oleh korporasi multinasional ketimbang negara. Negara menyediakan air higienis yang bisa untuk mandi tapi tidak untuk diminum. Air layak minum disediakan oleh korporasi. Coba bayangkan bila negara bisa mengelola air dari bumi Indonesia semenjak peroses pengeboran hingga layak minum. Maka, perusahaan air minum milik abnormal akan tutup.
◊ Kebijakan publik berada dibawah bayang-bayang tubuh internasional.
Kebijakan nasional di banyak sekali sektor dari politik, sosial, budaya, hingga ekonomi tidak lagi murni dilakukan oleh pemerintah melainkan hasil dari perundingan dengan perusahaan atau lembaga-lembaga internasional. Tak jarang pemerintah lepas tangan, melaksanakan privatisasi badan-badan negara biar dikelola asing.
Sebagai contoh, perusahaan telekomunikasi dijual sahamnya dan dibeli oleh investor asing. Masyarakat yang menjadi konsumen harus membeli dari tangan abnormal sehingga uang tak berpuar di anggaran negara namun lari ke luar negeri.
Beberapa ciri di atas sepertinya menawarkan tanda-tanda bahwa kita sedang berada dalam arus tekanan globalisasi. Negara melemah seiring menguatnya kekuatan global yang dimainkan oleh aktor-aktor gres ibarat korporasi multinasional dan lembaga-lembaga internasional.
Baca juga Postmodernisme: Definisi Sosiologis
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "Ciri-Ciri Globalisasi Dan Contohnya"
Posting Komentar