Contoh Pidato Dalam Program Walimatul Tasmiyah
Walimatul Tasmiyah Atau biasa dikenal dengan istilah Aqiqah merupakan program yang bertujuan untuk memotong tali pusar sang bayi yang gres berumur kurang lebih 7 hari. Acara ini biasa juga dikenal dengan istilah puputan. Nah, sehabis sebelumnya saya menawarkan rujukan Contoh Pidato Walimatul Haml kini akan saya suguhkan kepada anda materi rujukan Contoh pidato Walimatul Tasmiyah.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
(Pilih muqoddimah pidato yang anda sukai)
Bapak-bapak,serta para permintaan sekalian yang berbahagia!
Patutlah kita semua mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT. Karena berkat rohmat, hidayat serta inayah-Nya kita semua masih bisa menunaikan tugas-tugas kehidupan baik yang bekerjasama dengan tuhan (hubungan Vertikal) maupun yang bekerjasama dengan insan (hubungan Horizontal). Sehingga dengan iringan rohmat, hidayat serta inayat Allah tersebut kita semua pada malam ini bisa memenuhi permintaan bapak Abd. Rouf yang memiliki hajat walimatul Tamsiyah, walimah dalam rangka member nama kepada anak yang kedua.
Selanjutnya kami tak lupa membaca sholawat kepada nabi yang mana dari beliaulah kita semua bisa mengetahui mana ajaran-ajaran yang benar(ajaran yang diridhoi Allah) dan mana ajaran-ajaran yang bathil (ajaran-ajaran yang dimurka Allah). Begitu juga biar keselamatan dan kesejahteraan tetap tersandang kepada keluarga Nabi Muhammad, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti ajaran-ajarannya.
Hadirin sekalian yang berbahagia!
Perkenankanlah kami berdiri dimuka para bapak-bapak sekalian ini ialah lantaran menerima kiprah dari bapak shohibul hajat bapak Abd. Rouf untuk memberikan sepatah, dua kata dalam pertemuan malam ini.
Pertama, kami atas nama keluarga dari bapak Abdul Rouf mengucapkan ribuan terima kasih atas kehadiran bapak untuk memenuhi undangannya dalam rangka walimatul tasmiyah. Sekaligus untuk menyaksikan atas santunan nama kepada anak yang gres lahir tujuh hari yang lalu. Anak tersebut diberi nama Ahmad Burhanuddin bin Abdul Rouf. Mudah-mudahan nama yang disandangnya itu membawa barokah di dalam kehidupannya, nama yang sanggup mengantarkan kebahagiaan hidup di dunia dan diakherat.
Kedua kalinya kami atas nama keluarga bapak Abdul. Rouf mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila kami sekeluarga dalam menjamu atau mendapatkan para hadirin kurang sopan, atau hidangan, daerah duduk yang kurang memuaskan lantaran memang itulah kemampuan dari bapak Abdul. Rouf
Hadirin sekalian yang berbahagia!
Memang memberikan/pemberian nama kepada seorang anak itu ialah merupakan suatu kewajiban dan hak bagi orang tua, utamanya nama yang bagus, misalkan nama-nama yang diambulkan dari al-qur’an, Abdul Rahim, Abdul Manan dan lain sebagainya atau nama yang diambulakan dari bahasa jawa yang tidak melanggar syari’at islam contohnya kartosusilo, sutejo dan lain sebagainya dalam hal ini Rosulluloh SAW bersabda sekaligus untuk menjadi pedoman bagi seluruh umatnya:
“MIN HAQQIL WAALIDI’ALAL WALADI AN YUHSINA ISMAHU WA-ADABAHU”
Artinya:
“sebagian dari kewajiban orang bau tanah kepada anaknya ialah membangun namanya dan membaguskan ahlaknya"
Berangkat dari hadist ini berarti kita selaku orang bau tanah dan belum dewasa dituntut untuk berusaha semaksimal mungkin dalam menawarkan nama yang baik kepada anaknya. Seandainya kita tidak bisa dalam menawarkan nama yang baik kepada anaknya. Seandainya kita tidak bisa dalam menawarkan nama yang baik kepada anak kita, maka sebaiknya kita tanyakan kepada atau minta nama dari orang yang lebih pandai, apakah itu kepada kyai atau guru agama, alasannya nama itu menghipnotis psikologi bagi si anak tersebut. Misalkan saja anak itu berjulukan kaslan yang artinya pemalas, secara lambat laun menginjak cukup umur anak tersebut akan menjadi pemalas, atau setidak-tidaknya terkena sifat pemalas tersebut.
Dan berangkat dari hadist tersebut di atas si orang bau tanah di tuntut untuk membaguskan ahlak atau kebijaksanaan pekertinya. Dalam hal ini si orang bau tanah lah yang harus memberi wejangan, didikan dan pengawasan yang efesien. Bagaimana mereka bergaul dan pendidikan ahlak ini para bapak sekalian, tidak hanya cukup dititipkan di sekolahan saja tapi lebih dari itu pendidikan ahlak itu ditekankan dirumah dan orang tualah satu-satunya figure dan pola tauladan bagi anak-anaknya. Kalau prilaku orang bau tanah itu sesuai dengan aturan-aturan agama, insya’allah si anak tersebut akan mengikutinya, akan berbuat baik menyerupai ayahnya, begitupun sebaliknya, jika orang bau tanah senangnya main kartu pasti anak tersebut akan gemar main kartu. Dan begitulah seterusnya.
Haadirin sekalian yang berbahagia!
Hanya itulah sambutan yang sanggup kami sampaikan pada malam ini. Sekali lagi kami atas nama keluarga mengucapkan ribuan terima kasih atas kesediaan bapak untuk hadir di majlis ini, dan mohon maaf apabila ada sesuatu yang tidak berkenan dihati para hadirin sekalian.
Dan marilah kita berdo’a kepada Allah biar anak yang gres saja diberi nama Ahmad burhanudin sebagaimana yang kita saksikan bersama kelak menjadi anak sholeh, berkhasiat bagi agama nusa dan bangsa, taat kepada Allah, kepada kedua orang tuanya, menjalin kekerabatan dengan sanak keluarga dan bisa memakmurkan bumi Allah ini dengan sebaik-baiknya dengan tidak merugikan kehidupan mahluk lainnya.
Terima kasih atas segala perhatiannya dan mohon perhatiannya danmohon maaf yang sebesar besarnya atas segala kesalahan dan kehilafannya. Dan akhirnya…………….
WABILLAAHIT TAUFIQ WALHIDAYAT WAR RIDLOO WAL INAYAT WASSALAMU’ALAIKUM WAROHMATULLOHLOOHI WABAROKAATUHU. Sumber http://pidatu.blogspot.com
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
(Pilih muqoddimah pidato yang anda sukai)
Bapak-bapak,serta para permintaan sekalian yang berbahagia!
Patutlah kita semua mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT. Karena berkat rohmat, hidayat serta inayah-Nya kita semua masih bisa menunaikan tugas-tugas kehidupan baik yang bekerjasama dengan tuhan (hubungan Vertikal) maupun yang bekerjasama dengan insan (hubungan Horizontal). Sehingga dengan iringan rohmat, hidayat serta inayat Allah tersebut kita semua pada malam ini bisa memenuhi permintaan bapak Abd. Rouf yang memiliki hajat walimatul Tamsiyah, walimah dalam rangka member nama kepada anak yang kedua.
Selanjutnya kami tak lupa membaca sholawat kepada nabi yang mana dari beliaulah kita semua bisa mengetahui mana ajaran-ajaran yang benar(ajaran yang diridhoi Allah) dan mana ajaran-ajaran yang bathil (ajaran-ajaran yang dimurka Allah). Begitu juga biar keselamatan dan kesejahteraan tetap tersandang kepada keluarga Nabi Muhammad, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti ajaran-ajarannya.
Hadirin sekalian yang berbahagia!
Perkenankanlah kami berdiri dimuka para bapak-bapak sekalian ini ialah lantaran menerima kiprah dari bapak shohibul hajat bapak Abd. Rouf untuk memberikan sepatah, dua kata dalam pertemuan malam ini.
Pertama, kami atas nama keluarga dari bapak Abdul Rouf mengucapkan ribuan terima kasih atas kehadiran bapak untuk memenuhi undangannya dalam rangka walimatul tasmiyah. Sekaligus untuk menyaksikan atas santunan nama kepada anak yang gres lahir tujuh hari yang lalu. Anak tersebut diberi nama Ahmad Burhanuddin bin Abdul Rouf. Mudah-mudahan nama yang disandangnya itu membawa barokah di dalam kehidupannya, nama yang sanggup mengantarkan kebahagiaan hidup di dunia dan diakherat.
Kedua kalinya kami atas nama keluarga bapak Abdul. Rouf mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila kami sekeluarga dalam menjamu atau mendapatkan para hadirin kurang sopan, atau hidangan, daerah duduk yang kurang memuaskan lantaran memang itulah kemampuan dari bapak Abdul. Rouf
Hadirin sekalian yang berbahagia!
Memang memberikan/pemberian nama kepada seorang anak itu ialah merupakan suatu kewajiban dan hak bagi orang tua, utamanya nama yang bagus, misalkan nama-nama yang diambulkan dari al-qur’an, Abdul Rahim, Abdul Manan dan lain sebagainya atau nama yang diambulakan dari bahasa jawa yang tidak melanggar syari’at islam contohnya kartosusilo, sutejo dan lain sebagainya dalam hal ini Rosulluloh SAW bersabda sekaligus untuk menjadi pedoman bagi seluruh umatnya:
“MIN HAQQIL WAALIDI’ALAL WALADI AN YUHSINA ISMAHU WA-ADABAHU”
Artinya:
“sebagian dari kewajiban orang bau tanah kepada anaknya ialah membangun namanya dan membaguskan ahlaknya"
Berangkat dari hadist ini berarti kita selaku orang bau tanah dan belum dewasa dituntut untuk berusaha semaksimal mungkin dalam menawarkan nama yang baik kepada anaknya. Seandainya kita tidak bisa dalam menawarkan nama yang baik kepada anaknya. Seandainya kita tidak bisa dalam menawarkan nama yang baik kepada anak kita, maka sebaiknya kita tanyakan kepada atau minta nama dari orang yang lebih pandai, apakah itu kepada kyai atau guru agama, alasannya nama itu menghipnotis psikologi bagi si anak tersebut. Misalkan saja anak itu berjulukan kaslan yang artinya pemalas, secara lambat laun menginjak cukup umur anak tersebut akan menjadi pemalas, atau setidak-tidaknya terkena sifat pemalas tersebut.
Dan berangkat dari hadist tersebut di atas si orang bau tanah di tuntut untuk membaguskan ahlak atau kebijaksanaan pekertinya. Dalam hal ini si orang bau tanah lah yang harus memberi wejangan, didikan dan pengawasan yang efesien. Bagaimana mereka bergaul dan pendidikan ahlak ini para bapak sekalian, tidak hanya cukup dititipkan di sekolahan saja tapi lebih dari itu pendidikan ahlak itu ditekankan dirumah dan orang tualah satu-satunya figure dan pola tauladan bagi anak-anaknya. Kalau prilaku orang bau tanah itu sesuai dengan aturan-aturan agama, insya’allah si anak tersebut akan mengikutinya, akan berbuat baik menyerupai ayahnya, begitupun sebaliknya, jika orang bau tanah senangnya main kartu pasti anak tersebut akan gemar main kartu. Dan begitulah seterusnya.
Haadirin sekalian yang berbahagia!
Hanya itulah sambutan yang sanggup kami sampaikan pada malam ini. Sekali lagi kami atas nama keluarga mengucapkan ribuan terima kasih atas kesediaan bapak untuk hadir di majlis ini, dan mohon maaf apabila ada sesuatu yang tidak berkenan dihati para hadirin sekalian.
Dan marilah kita berdo’a kepada Allah biar anak yang gres saja diberi nama Ahmad burhanudin sebagaimana yang kita saksikan bersama kelak menjadi anak sholeh, berkhasiat bagi agama nusa dan bangsa, taat kepada Allah, kepada kedua orang tuanya, menjalin kekerabatan dengan sanak keluarga dan bisa memakmurkan bumi Allah ini dengan sebaik-baiknya dengan tidak merugikan kehidupan mahluk lainnya.
Terima kasih atas segala perhatiannya dan mohon perhatiannya danmohon maaf yang sebesar besarnya atas segala kesalahan dan kehilafannya. Dan akhirnya…………….
WABILLAAHIT TAUFIQ WALHIDAYAT WAR RIDLOO WAL INAYAT WASSALAMU’ALAIKUM WAROHMATULLOHLOOHI WABAROKAATUHU. Sumber http://pidatu.blogspot.com
0 Response to "Contoh Pidato Dalam Program Walimatul Tasmiyah"
Posting Komentar