Seni Rupa Klasik Di Indonesia
Seni rupa klasik Indonesia
Bentuk-Bentuk Karya Seni Rupa Klasik Seni rupa klasik yakni seni rupa yang diciptakan oleh masyarakat sesuai kebudayaan tempat tertentu yang sifatnya turun temurun dan tidak mengalami perubahan dari masa-kemasa Karya seni rupa klasik dibedakan menjadi 2 gaya ,yaitu ; 1.Gaya primitif Ciri-cirinya ; # Untuk upacara ritual dogma # Terkesan misteri # Merupakan makna/lambang # Ekspressif penuh perasaan # Bentuknya kurang sempurna,berkesan dilebih-lebihkan 2.Gaya Klasik Ciri-ciri ; # Melambangkan kejayaan suatu kerajaan # Segala sesuatu digambarkan tepat # Gambaran,/cenderung glamour dan menarik.
1. Seni rupa arsitektur
Arsitektur adalah seni yang dilakukan oleh setiap individual untuk berimajinasikan diri mereka dan ilmudalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur meliputi merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaituperencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan,desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut. pola dari seni tersebut:
candi prambanan
candi Borobudur
2. Bangunan sacral
Bangunan sacral yakni bangunan yang dipercaya dan dianut oleh masyarakat setempat untuk peribadahan dan dipercaya mempunyai hal yang magis. Contoh bangunan nya:
3. Seni patung
seni patung merupakan hasil mulut jiwa manusia, dengan menciptakan bentuk visual melalui media tiga dimensi yang bertujuan keindahan. Bentuk seni patung mempunyai banyak sekali ukuran, dari yang kecil untuk hiasan di atas meja, hingga yang besar. Bentuk terakhir ini kemudian dikenal sebagai monumen.
Jenis Karya Seni Patung
· Berdasarkan Bentuk
Berdasarkan bentuknya, karya seni patung dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu Figuratif dan Nonfiguratif.
Figuratif merupakan bentuk patung yang dibuat dengan memalsukan bentuk secara alamiah, Misalnya : manusia, binatang atau tumbuhan. Bentuk karya ini dibuat secara utuh sesuia dengan keasliannya.
Nonfiguratif merupakan karya seni rupa patung yang dibuat tidak ibarat bentuk figuratif, yaitu dibuat diluar bentuk aslinya. Bentuk ini biasanya menampilkan garis-garis melintang atau memanjang, lubang, lekukan, benda dll.
· Berdasarkan Jenis
Berdasarkan jenisnya, karya seni patung dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu Zonde BOsse dan Relief
Zonde Bosse merupakan bentuk patung yang berdiri sendiri dan terlepas di kanan-kirinya. Patung ini tidak melekat pada salah satu sisinya.
Relief merupakan bentuk patung yang melekat pada permukaan dinding. Relief tersebut biasanya menggambarkan adegan dari sebuah cerita. Contohnya ibarat candi shiwa dan candi brahma yang berada dikomplek candi prambanan yang berisi rangkaian kisah ramayana. Relief dibagi menjadi tiga macam yaitu:
Relief yang menampilkan bentuk-bentuk yang timbul kurang dari setengah nya, disebut baserelief.
Relief yang menampilkan bentuk persis setengah dari bentuknya, disebut demirelief.
Relief yang menampilkan bentuk yang sama dengan bentuknya, disebut hautrelief.
· Berdasarkan Fungsinya
Berdasarkan fungsinya karya seni patung dibagi menjadi 6 jenis, yaitu
Patung Religi
Patung Religi dibuat dengan tujuan sebagai saran beribadah dan bermakna religius bagi sebagian umat beragama.
Patung Monumen
Patung Monumen dibuat untuk memperingati atau mengenang insiden dan insiden yang bersejarah atau jasa seorang satria di masa lampau
Patung Arsitektur
Patung Arsitektur dibuat untuk menunjang dalam konstruksi bangunan dan bernilai estetika atau keindahan
Patung Dekorasi
Patung Dekorasi dibuat dengan tujuan untuk menghias bangunan atau lingkungan taman, baik taman rumah maupun taman bermain
Patung Seni
Patung Seni dibuat bertujuan sebagai karya seni murni untuk estetika yang hanya dinikmati keindahan bentuknya
Patung Kerajinan
Patung Kerajinan biasanya dibuat untuk dijual, patung jenis ini dibuat oleh para pengrajin.
· Berdasarkan Corak
Berdasarkan coraknya, jikalau dilihat dari perwujudannya ragam seni patung modern sanggup dibedakan menjadi 3 corak :
Corak Imitatif (realis / representatif)
Tiruan dari bentuk alam (makhluk hidup). Perwujudan patung corak ini menurut fisio plastik atau bentuk fisik baik anatomi, proporsi, maupun gerak.
Corak Deformatif
Bentuknya telah banyak berubah dari tiruan alam, diubah menjadi bentuk gres menurut imajinasi pematung.
Corak Non Figuratif (abstrak)
Secara umum sudah banyak meninggalkan bentuk – bentuk alam untuk perwujudannya. Corak abnormal dipengaruhi oleh ajaran konstruksi. Patung dipandang sebagai bentuk konstruksi, yaitu besi, plat, kawat, kayu, plastik, dll.
· Bahan Seni Patung
Bahan lunak
Material yang digunakan empuk dan gampang dibentuk. Misalnya tanah liat, plastisin dan sabun.
Bahan sedang
Material yang tidak lunak dan tidak keras. Misalnya kayu waru, kayu sengon, kayu randu dan kayu mahoni.
Bahan keras
Material sanggup berupa kayu atau watu – batuan. Contohnya kayu jati, kayu ulin, watu granit, watu andesit dan watu marmer.
Selain materi – materi diatas, dalam menciptakan patung kita juga sanggup menciptakan patung dari semen, pasir, kuningan, perunggu, emas, dll.
4. Seni kerajinan
kerajinan yakni karya seni yang dihasilkan oleh manusia. kerajinan sanggup berbentuk kerajinan tangan (buatan manusia, secara satu per satu) atau kerajinan yang dihasilkan dari mesin pabrik, dan lain lain.
Contoh pola seni ini:
5. Bahan perunggu
Perunggu merupakan adonan antara
1. Tembaga (Cu) 88 %
2. Timah (Sn) 12 %
3. Logam lainnya yg sanggup ditambahakan yaitu : mangan (Mn), aluminium (Al), fosfor (P), atau silikon (Si)
Dalam penggunaannya perunggu banyak digunakan dalam banyak sekali perlengkapan kebutuhan insan krn sifatnya yang tahan terhadap koros
1. Tembaga (Cu) 88 %
2. Timah (Sn) 12 %
3. Logam lainnya yg sanggup ditambahakan yaitu : mangan (Mn), aluminium (Al), fosfor (P), atau silikon (Si)
Dalam penggunaannya perunggu banyak digunakan dalam banyak sekali perlengkapan kebutuhan insan krn sifatnya yang tahan terhadap koros
6. Bahan logam mulia
logam mulia yakni logam yang tahan terhadap korosi maupun oksidasi. Beberapa pola logam yang mulia secara kimia (unsur-unsur yang disetujui hampir seluruh kimiawan) diantaranya rutenium (Ru), rodium (Rh), paladium (Pd), perak (Ag), osmium (Os), iridium (Ir), platina (Pt), dan emas (Au).[1]
Daftar yang lebih inklusif memasukkan salah satu atau lebih dari raksa (Hg),[2][3][4] renium (Re)[5] atau tembaga (Cu) sebagai bab dari logam mulia. Namun, titanium (Ti), niobium (Nb), dan tantalum (Ta) tidak termasuk sebagai logam mulia meskipun mereka sangat tahan terhadap korosi.
Umumnya logam-logam mulia mempunyai harga yang tinggi, alasannya sifatnya yang langka dan tahan korosi. Logam mulia sangat sukar bereaksi dengan asam. Sekalipun begitu, sebagian logam mulia (misalnya emas) sanggup dilarutkan dalam akua regia, yaitu adonan pekat dari asam nitrat dan asam klorida. Semua logam mulia merupakan anggota dari logam transisi.
Logam mulia biasa digunakan sebagai embel-embel dan mata uang (emas, perak), materi tahan karat (stainless) ibarat lapisan perak, ataupun katalis (misalnya platina).
7. Bangunan profane
Seni Profan yakni subuah seni yang lahirnya dari usaha rasa bakti insan untuk dipersembahkan kehadapan yang kuasa yang maha esa sebagai upacara keagamaan atau tidak atau untuk media hiburan atau komersil.
Seni Profan dalam Kehidupan Masyarakat Saat Ini. Pada kehidupan ketika ini seni profan dan seni sakral berbeda. Karena untuk menjelaskan hal ini memerlukan tinjauan estetika. Estetika yang digunakan “Seni Profan” tentu saja berbeda dari estetika “Seni Sakral”.
Contoh seni profane:
0 Response to "Seni Rupa Klasik Di Indonesia"
Posting Komentar