Kecenderungan Energi Ionisasi Atom Dalam Satu Golongan Dan Periode
.com - Sifat Periodik Unsur Energi Ionisasi. Knorma dan adat pertama mempelajari tentang muatan listrik dalam sebuah atom, telah disebutkan bahwa sebuah atom secara total yaitu netral atau tidak bermuatan. Hal itu terjadi karena jumlah partikel yang bermuatan positif (proton) dan jumlah partikel bermuatan negatif (elektron) sama besar. Meski begitu, pada beberapa kondisi, suatu atom mampu mengalami ionisasi dan membentuk ion. Ion yang terbentuk mampu berupa ion positif atau ion negatif. Knorma dan adat suatu atom kehilangan atau melepas elektron, maka akan terbentuk ion positif. Proses pelepasan elektron dari kulit terluar suatu atom memerlukan energi dan ini berhubungan dengan energi ionisasi.
Saat membahas mengenai jari-jari atom, edutafsi telah memaparkan kekerabatan antara nomor atom dan gaya tarik inti. Gaya tarik inti bergantung pada besar muatan inti dan jari-jari atom. Semakin besar muatan inti maka akan semakin besar gaya tarik inti tersebut. Akan tetapi, dalam hal ini perlu juga diperhatikan imbas jari-jari atom.
Jari-jari atom ditentukan oleh banyak kulit atom dan kulit atom berhubungan dengan konfigurasi elektron. Itu artinya berhubungan juga dengan nomor atom. Semakin besar nomor atom atau muatan inti, maka jari-jari atom semakin besar. Semakin besar jari-jari atom, maka gaya tarik inti semakin lemah alasannya yaitu kulit terluar sudah semakin jauh.
Nah, selanjutnya gaya tarik inti ini mensugesti besar energi ionisasi suatu atom. Energi ioniasi yaitu besarnya energi yang diperlukan untuk melepas satu elektron dari suatu atom netral dalam wujud gas sehingga terbentuk ion berwujud gas dengan muatan positif satu.
Pelepasan elektron kedua (dari ion positif satu) disebut energi ionisasi kedua, pelepesan elektron ketiga disebut energi ionisasi ketiga, dan begitu seterusnya. Harga energi ionisasi dipengaruhi oleh jari-jari atom dan jumlah elektron valensi atau muatan inti.
Sebagai contoh, jikalau dinyatakan dalam satuan mol, Litium memiliki energi ionisasi sebesar 520 kJ. Itu artinya, untuk melepas satu elektron dari atom litium netral dalam wujud gas diperlukan energi sebesar 520 kJ atau setara dengan 8,64 x 10-19 J per atomnya.
Karena jari-jari atom dalam satu golongan, dari atas ke bawah semakin besar, maka gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin lemah (sebab jarak kulit terluar dengan inti sudah semakin jauh). Karena gaya tarik semakin lemah, maka energi ionisasi berkurang.
Jadi, dalam satu golongan, dari atas ke bawah, energi ionisasi atom cenderung semakin kecil (perhatikan ilustrasi di atas). Gambar di atas menunjukkan kecenderungan energi ionisasi dari unsur-unsur golongan utama. Perhatikan tanda panah dan keterangannya.
Dengan demikian, jikalau kita bandingkan energi ionisasi dari unsur-unsur golongan IA (H, Li, Na, K, Rb, Cs), atom hidrogen memiliki energi ionisasi ludang kecepeh besar daripada atom Natrium. Sedangkan atom Natrium memiliki energi ionisasi ludang kecepeh kecil daripada atom Litium.
Karena gaya tarik inti dalam satu periode, dari kiri ke kanan semakin besar, maka untuk melepaskan sebuah elektron dari kulit terluar juga dibutuhkan energi yang ludang kecepeh besar. Dengan demikian, semakin ke kanan, energi ionisasi semakin besar.
Jadi, dalam satu periode, dari kiri ke kanan, energi ionisasi atom cenderung semakin besar (perhatikan gambar). Gambar di atas menunjukkan kecenderungan energi ionisasi dari unsur golongan utama yang terletak pada satu periode. Perhatikan arah anak panah dan keterangannya.
Demikianlah pembahasan singkat mengenai kecenderungan sifat energi ionisasi atom dalam satu golongan dan satu periode. Jika bahan berguru ini memberi manfaat, bantu kami membagikannya kepada teman anda melalui tombol share di bawah ini. Sumber http://duniabelajarsiswapintar39.blogspot.com
Saat membahas mengenai jari-jari atom, edutafsi telah memaparkan kekerabatan antara nomor atom dan gaya tarik inti. Gaya tarik inti bergantung pada besar muatan inti dan jari-jari atom. Semakin besar muatan inti maka akan semakin besar gaya tarik inti tersebut. Akan tetapi, dalam hal ini perlu juga diperhatikan imbas jari-jari atom.
Jari-jari atom ditentukan oleh banyak kulit atom dan kulit atom berhubungan dengan konfigurasi elektron. Itu artinya berhubungan juga dengan nomor atom. Semakin besar nomor atom atau muatan inti, maka jari-jari atom semakin besar. Semakin besar jari-jari atom, maka gaya tarik inti semakin lemah alasannya yaitu kulit terluar sudah semakin jauh.
Nah, selanjutnya gaya tarik inti ini mensugesti besar energi ionisasi suatu atom. Energi ioniasi yaitu besarnya energi yang diperlukan untuk melepas satu elektron dari suatu atom netral dalam wujud gas sehingga terbentuk ion berwujud gas dengan muatan positif satu.
Pelepasan elektron kedua (dari ion positif satu) disebut energi ionisasi kedua, pelepesan elektron ketiga disebut energi ionisasi ketiga, dan begitu seterusnya. Harga energi ionisasi dipengaruhi oleh jari-jari atom dan jumlah elektron valensi atau muatan inti.
Sebagai contoh, jikalau dinyatakan dalam satuan mol, Litium memiliki energi ionisasi sebesar 520 kJ. Itu artinya, untuk melepas satu elektron dari atom litium netral dalam wujud gas diperlukan energi sebesar 520 kJ atau setara dengan 8,64 x 10-19 J per atomnya.
A. Energi Ionisasi Pada Satu Golongan
Unsur-unsur yang berada pada satu golongan memiliki elektron valensi yang sama, tetapi memiliki jumlah kulit yang berbeda. Jumlah kulit dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin besar sehingga jari-jari atomnya semakin ke bawah juga semakin besar.Karena jari-jari atom dalam satu golongan, dari atas ke bawah semakin besar, maka gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin lemah (sebab jarak kulit terluar dengan inti sudah semakin jauh). Karena gaya tarik semakin lemah, maka energi ionisasi berkurang.
Jadi, dalam satu golongan, dari atas ke bawah, energi ionisasi atom cenderung semakin kecil (perhatikan ilustrasi di atas). Gambar di atas menunjukkan kecenderungan energi ionisasi dari unsur-unsur golongan utama. Perhatikan tanda panah dan keterangannya.
Dengan demikian, jikalau kita bandingkan energi ionisasi dari unsur-unsur golongan IA (H, Li, Na, K, Rb, Cs), atom hidrogen memiliki energi ionisasi ludang kecepeh besar daripada atom Natrium. Sedangkan atom Natrium memiliki energi ionisasi ludang kecepeh kecil daripada atom Litium.
B. Energi Ionisasi Pada Satu Periode
Unsur-unsur yang berada pada satu periode memiliki jumlah kulit yang sama, tetapi memiliki elektron valensi atau muatan inti yang berbeda. Muatan inti dalam satu periode, dari kiri ke kanan semakin besar sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin besar dan jari-jari menjadi ludang kecepeh kecil.Karena gaya tarik inti dalam satu periode, dari kiri ke kanan semakin besar, maka untuk melepaskan sebuah elektron dari kulit terluar juga dibutuhkan energi yang ludang kecepeh besar. Dengan demikian, semakin ke kanan, energi ionisasi semakin besar.
Jadi, dalam satu periode, dari kiri ke kanan, energi ionisasi atom cenderung semakin besar (perhatikan gambar). Gambar di atas menunjukkan kecenderungan energi ionisasi dari unsur golongan utama yang terletak pada satu periode. Perhatikan arah anak panah dan keterangannya.
Demikianlah pembahasan singkat mengenai kecenderungan sifat energi ionisasi atom dalam satu golongan dan satu periode. Jika bahan berguru ini memberi manfaat, bantu kami membagikannya kepada teman anda melalui tombol share di bawah ini. Sumber http://duniabelajarsiswapintar39.blogspot.com
0 Response to "Kecenderungan Energi Ionisasi Atom Dalam Satu Golongan Dan Periode"
Posting Komentar