✔ Memahami Skala Pengukuran Dalam Statistik

Memahami Skala Pengukuran Dalam Statistik

Data jenis kelamin mahasiswa tentu saja tidak sam dengan data rentang usia mahasiswa, dalam data jenis kenalin terdapat dua data yaitu pria dan wanita yang keduanya tidak mempunyai perbedaan secara tingkatan, yang artinya dalam statistik tidak memandang pria lebih tinggi derajatnya daripada wanita ataupun sebaliknya, melainkan mempunyai kedudukan yang setara, hal tersebut berbeda dengan rentang usia , krena usia 10 tahun akan berbeda dengan pelajar dengan usia 8 tahun atau pun yang lebih bau tanah 13 tahun. semua rentang usia tersebut mempunyai tingkatannya masing -masing hal tersebutlah yang merupakan ilustrasi mengenai sekala pengukuran. 
skala pengukuran sendiri di bagi menjadi 4 jenis yaitu :

1).Skala nominal.
skala nominal ini berfungsi untuk mengelompokan subjek berdasrkan kategorisasi tertentu dan ciri khas dari objek yang di amati, sekala nominal berasal dari kata name. dan merupakan sekala pengukuran yang paling sederhana. pengelempokan ini sudah di definisikan sebelumnya dan di lambangkan dengan kata-kata, huruf, simbol atau angka (sugiarto2003)
data dalam skala nominal mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

     a. hanaya bersifat membedakan, tidak sanggup di urutkan mana yang lebih tinggi dan mana yang lebih rendah.
    b. mempunyai kategorisasi yang bersifat homogen dan mutually exclusive. mutually exclusive dan exchaustive artinya ialah setiap individu, harus sanggup di kategorikan, hanya pada satu kategori saja. dan setiap kategori harus sanggup mengakomodasi seluruh data dan tidak tumpang tindih.

skala nominal juga sering di sebut sebagai frequency data atau categorical data. kita boleh memakai simbol,kode berupa angka, namun angka tersebut hanya bersifat label atau simbol (membedakan) dan tidak pertanda besaran atau tingkatan. sekala nominal yang terdiri atas dua kategori di sebut binomal. pola skala nominal adalah, agama, ras, suku, kelamin, golongan darah, bangsa, dan sebagainya.

BACA JUGA

2). Skala Ordinal.
skala ordinal mempunyai semua ciri skala nominal, namun bedanya ialah sekala ini mempunyai tingkatan kategori. angka yang di pakai hanya untuk memilih posisi dalam suatu seri yang urut, bukan nilai absolut, namun angka tersebut tidak sanggup di tambahkan, dikurangi, dikalikan maupun di bagi (bukan sebagai oprasi matematika) contohnya ialah sebagai berikut :

a. status sosial

-atas (3)
-menengah (2)
-bawah (1)

b. Prestasi akademik
- baik (3)
- sedang (2)
- kurang (1)

3. Skala Interval.
Skala ini mempunyai semua karakterisrik sekala ordinal namun bedanya ialah skala interval mempunyai satuan sekala, atau satuan pengukuran yang standar dan jarak antar kategorisasi sanggup di ketahui. skala interval tidak mempunyai titik 0 yangsesungguhnya, sehingga tidak berlaku oprasi perbandingan, akan tetapi berlaku skala penjumlahan dan pengurangan.
contoh variabel berskala interval ialah :

IPK:
- 0.00 - 1,99 (1)
- 2.00 - 2,99 (2)
- 3.00 - 4.00 (3)
atau sanggup juga dengan citra lain contohnya saja tingkat penghasilan, tingkat pengeluaran, jumlah uang saku dan sebagainya.

4). skala rasio.
pada dasarnya sekala ini sama dengan sekala interfal namun bedanya ialah sekala ini mempunyai titik 0 (nol)  yang sebenarnya. sehingga rasio atau perbandingannya sanggup di ketahui dengan jelas.contoh variable bersekala ratio ialah , usia Bakasura ialah 100 tahun sedangkan usia bima ialah 50 tahun, sehingga kita sanggup mengetahui usia bima ialah setengah dari usia bakasura. contog lainnya ialah panjang (m) berat (newton) usia (tahun) jumlah penduduk(jiwa) dsb.


Note : sumber tuisan ini ialah : buku Statatistik sosial (teory dan aplikasi jadwal spss) yang di tulis oleh Nanang martono dan di terbitkan oleh Gava media pada tahun 2010.

BACA JUGA



semoga bermanfaat

Sumber http://bakasuracendekia.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "✔ Memahami Skala Pengukuran Dalam Statistik"

Posting Komentar