√ Ukuran Dasar Pembentukan Stratifikasi Sosial
Versi bahan oleh Bondet Wrahatnala
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi dalam bukunya “Setangkai Bunga Sosiologi” menyatakan bahwa selama dalam masyarakat ada sesuatu yang dihargai, maka dengan sendirinya pelapisan sosial akan terjadi. Ukuran atau kriteria yang menonjol atau mayoritas sebagai dasar pembentukan stratifikasi social ialah ukuran kekayaan, kekuasaan dan wewenang, kehormatan, serta ilmu pengetahuan.
a. Ukuran kekayaan ialah kepemilikan harta benda seseorang dilihat dari jumlah dan materiil saja. Biasanya orang yang mempunyai harta dalam jumlah yang besar akan menempati posisi teratas dalam penggolongan masyarakat menurut kriteria ini.
b. Ukuran kekuasaan dan wewenang ialah kepemilikan kekuatan atau power seseorang dalam mengatur dan menguasai sumber produksi atau pemerintahan. Biasanya ukuran ini dikaitkan dengan kedudukan atau status social seseorang dalam bidang politik.
c. Ukuran kehormatan sanggup diukur dari gelar kebangsawanan atau sanggup pula diukur dari sisi kekayaan materiil. Orang yang mempunyai gelar kebangsawanan yang menyertai namanya, menyerupai raden, raden mas, atau raden ajeng akan menduduki strata teratas dalam masyarakat.
d. Ukuran ilmu pengetahuan, artinya ukuran kepemilikan seseorang atau penguasaan seseorang dalam hal ilmu pengetahuan. Kriteria ini sanggup pula disebut sebagai ukuran kepandaian dalam kualitas. Berdasarkan ukuran ini, orang yang berpendidikan tinggi, contohnya seorang sarjana akan menempati posisi teratas dalam stratifikasi sosial di masyarakat.
Secara luas, kriteria umum penentuan seseorang dalam stratifikasi sosial ialah sebagai berikut.
a. Kekayaan dalam banyak sekali bentuk yang diketahui oleh masyarakat diukur dalam kuantitas atau dinyatakan secara kualitatif.
b. Daya guna fungsional perorangan dalam hal pekerjaan.
c. Keturunan yang menawarkan reputasi keluarga, lamanya tinggal atau berdiam di suatu tempat, latar belakang rasial atau etnis, dan kebangsaan.
d. Agama yang menawarkan tingkat kesalehan seseorang dalam menjalankan aliran agamanya.
e. Ciri-ciri biologis, termasuk umur dan jenis kelamin.
Stratifikasi sosial di dalam masyarakat sanggup terjadi dengan sendirinya dalam proses perkembangan masyarakat dan sanggup pula secara sengaja ditentukan oleh masyarakat itu sendiri.
a. Stratifikasi Sosial yang Terjadi dengan Sendirinya
Beberapa ukuran yang dipakai untuk menempatkan seseorang dalam strata tertentu pada stratifikasi yang terjadi dengan sendirinya di antaranya ialah sebagai berikut.
1) Kepandaian seseorang atau kepemilikan ilmu pengetahuan.
2) Tingkat umur atau aspek senioritas.
3) Sifat keaslian.
4) Harta atau kekayaan.
5) Keturunan.
6) Adanya kontradiksi dalam masyarakat.
Contoh stratifikasi yang terjadi dengan sendirinya ialah pada masyarakat kerajaan, di mana orang yang masih keturunan raja akan menempati lapisan yang tertinggi.
b. Stratifikasi Sosial yang Sengaja Disusun untuk Mengejar Tujuan Tertentu
Stratifikasi sosial yang sengaja disusun untuk mengejar tujuan-tujuan tertentu biasanya berkaitan dengan pembagian kekuasaan dan wewenang dalam suatu organisasi formal (resmi), menyerupai birokrasi pemerintah, universitas, sekolah, partai politik, perusahaan, dan lain sebagainya.
Dalam stratifikasi sosial yang sengaja disusun terdapat banyak sekali cara untuk memilih atau menetapkan kedudukan seseorang dalam strata tertentu, antara lain sebagai berikut.
1) Upacara pelantikan atau pengangkatan.
2) Pemberian lambang atau gejala kehormatan.
3) Pemberian nama-nama jabatan atau pangkat.
4) Sistem upah atau honor menurut golongan atau pangkat.
5) Wewenang dan kekuasaan yang disertai pembatasanpembatasan dalam pelaksanaannya.
0 Response to "√ Ukuran Dasar Pembentukan Stratifikasi Sosial"
Posting Komentar