√ Elemen Dasar Struktur Sosial
Versi bahan oleh Bondet Wrahatnala
Pada dasarnya, struktur sosial mempunyai empat komponen atau elemen dasar, yaitu status sosial, peranan, kelompok, dan institusi.
a. Status Sosial
Masyarakat terdiri dari individu-individu di mana antara satu dengan yang lainnya saling berafiliasi secara timbal balik dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Dalam melaksanakan kekerabatan timbal balik itu, status atau kedudukan seseorang memegang peranan yang sangat penting sehubungan dengan tindakan yang harus dilakukannya. Status sosial ialah daerah seseorang secara umum dalam masyarakatnya sehubungan dengan orang-orang lain, dalam arti lingkungan pergaulannya, prestisenya, serta hak dan kewajiban-kewajibannya. Selain itu sanggup juga diartikan sebagai daerah seseorang dalam suatu contoh tertentu. Menurut Talcott Parsons, ada lima kriteria untuk memilih status sosial seseorang dalam masyarakat, yaitu kelahiran, mutu pribadi, prestasi, pemilikan atau kekayaan, dan otoritas atau kekuasaan.
1) Kelahiran
Kelahiran memilih status sosial seseorang dalam masyarakat. Orang yang dilahirkan dalam keluarga kaya menyerupai pengusaha atau bangsawan, maka secara otomatis akan menempati status yang tinggi dalam masyarakat. Sebaliknya, orang yang dilahirkan dalam keluarga tidak bisa atau miskin, maka akan menempati status yang rendah.
2) Mutu Pribadi
Mutu pribadi berafiliasi dengan kualitas yang dimiliki oleh seseorang. Pada hakikatnya hal itu berkaitan atau diadaptasi dengan norma-norma atau kebiasaankebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. Orang akan menduduki status sosial yang tinggi apabila mempunyai kriteria di antaranya ialah jujur, cerdas, pandai, bijaksana, rendah hati, taat pada perintah agama, dan lainlain. Sedangkan orang yang menempati status social rendah ialah orang-orang yang mempunyai kriteria, di antaranya suka berbohong, suka mencuri, sering atau pernah melaksanakan tindak kejahatan, dan lain-lain.
3) Prestasi
Orang yang bisa mencapai atau memeroleh sesuatu yang paling baik yang diperlukan oleh banyak orang sehabis melaksanakan usaha-usaha tertentu biasanya disebut orang yang berprestasi. Misalnya seorang siswa yang berhasil mencapai juara umum di sekolahnya. Prestasi yang dimiliki oleh seseorang memilih kedudukan atau statusnya di masyarakat. Orang yang berprestasi baik akan menempatkan seseorang pada kedudukan atau status yang tinggi, sedangkan orang yang tidak berprestasi akan menduduki status yang rendah dalam masyarakat.
4) Pemilikan atau Kekayaan
Pemilikan atau kekayaan menyampaikan banyaknya bahan yang dimiliki oleh seseorang. Orang yang mempunyai cukup banyak bahan atau disebut sebagai orang
kaya akan menduduki status yang tinggi dalam masyarakat. Sebaliknya orang yang hanya sedikit mempunyai kekayaan bahan bahkan tidak mempunyai sedikitpun akan menempati status yang rendah, bahkan keberadaanya tidak diakui dalam masyarakat.
5) Otoritas atau Kekuasaan
Kekuasaan seseorang dalam suatu masyarakat berafiliasi dengan besarnya efek orang tersebut terhadap orang-orang yang ada di sekitarnya. Orang yang mempunyai kekuasaan umumnya akan disegani, dihormati, serta apa yang dikatakan atau dilakukannya cenderung diikut oleh orang lain. Dalam masyarakat, orang yang mempunyai kekuasaan, menyerupai kepala desa menempati kedudukan atau status yang tinggi, sedangkan orang yang tidak mempunyai kekuasaan, menyerupai buruh tani akan menempati status atau kedudukan yang rendah.
b. Peranan Sosial
Setiap anggota masyarakat mempunyai peranan masing-masing sesuai status atau kedudukan sosialnya di masyarakat. Peranan menyampaikan hak dan kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan oleh seseorang sehubungan dengan status yang dimilikinya. Apabila seseorang telah melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan statusnya di masyarakat, maka sanggup dikatakan bahwa orang tersebut telah menjalankan suatu peranan. Sebagaimana halnya dalam status sosial, setiap orang juga mempunyai majemuk peranan yang berasal dari pola-pola pergaulan hidupnya. Mengingat peranan berasal dari contoh pergaulan hidupnya di masyarakat, maka peranan memilih apa yang akan diperbuatnya dan kesempatan apa yang diberikan oleh masyarakat yang ada di sekitarnya terhadap dirinya. Dengan demikian peranan mempunyai fungsi yang sangat penting alasannya mengatur sikap seseorang dalam masyarakat yang didasarkan pada norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
c. Kelompok
Kelompok ialah sejumlah orang atau individu yang mempunyai norma-norma, nilai-nilai dan keinginan yang sama, serta secara sadar dan teratur saling berinteraksi. Kelompok mempunyai tugas yang sangat penting dalam sebuah struktur sosial kemasyarakatan alasannya sebagian besar interaksi social berlangsung dalam kelompok dan dipengaruhi juga oleh unsur-unsur yang menempel dan dimiliki oleh kelompok di mana interaksi sosial ini berlangsung.Sementara itu, Anis da Rato menyampaikan bahwa yang dimaksud dengan kelompok ialah sejumlah orang, di mana satu sama lain terjalin hubungan, dan jalinan tersebut membentuk suatu struktur. Misalnya kelompok pengajian, karang taruna, dan banyak sekali perkumpulan yang ada di masyarakat.
d. Institusi
Aspek yang paling fundamental dalam sebuah struktur social ialah institusi. Institusi merupakan contoh terorganisir dari kepercayaan dan tindakan yang dipusatkan pada kebutuhan dasar sosial. Tujuan dibentuknya institusi ialah untuk memenuhi suatu kebutuhan tertentu dalam masyarakat. Misalnya dibentuknya institusi pendidikan (sekolah) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pendidikan, dibentuknya rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan perawatan kesehatan, dan lain-lain melalui insitusi ini sanggup dilihat adanya struktur dalam masyarakat.
0 Response to "√ Elemen Dasar Struktur Sosial"
Posting Komentar