√ Pengikisan Dan Sedimentasi


Versi materi oleh Dibyo S


1. Pelapukan dan Pengikisan (Erosi)

Pelapukan ialah perusakan batuan kulit bumi lantaran imbas keadaan cuaca. Hasil pelapukan yaitu terbentuknya tanah. Menurut prosesnya, pelapukan sanggup dibagi menjadi tiga, yaitu pelapukan mekanis, pelapukan kimia, dan pelapukan organis.


a. Pelapukan Mekanis

Pelapukan mekanis ialah pelapukan yang bersifat merombak batuan secara mekanik, tanpa mengubah sifat batuannya. Pelapukan ini sanggup terjadi lantaran perbedaan suhu siang malam dan beku celah.

1) Perbedaan Suhu Siang dan Malam
Pada siang hari batuan mengalami pemuaian. Pada malam hari, suhu turun sangat rendah mengakibatkan batuan menyusut dengan cepat. Hal ini akan menimbulkan batuan retak-retak dan akhirnya hancur berkeping-keping. Gejala ibarat ini terdapat di tempat gurun.

2) Perubahan Volume Pada Celah-celah Batuan
Menurut Wardiyatmoko dan Bintarto, celah-celah batuan di tempat sedang atau tempat sekitar kutub sanggup kemasukan air pada ekspresi dominan panas. Pada ekspresi dominan hirau taacuh atau malam hari, air pada celah batuan menjadi es. Karena menjadi es, volumnya bertambah besar sehingga batuan akan pecah akhir terdesak oleh es yang ada di dalam celah batuan tersebut. Peristiwa ini sanggup pula terjadi di daerah-daerah pegunungan tinggi.


b. Pelapukan Kimia

Pelapukan kimia yaitu pelapukan yang terjadi akhir insiden kimia. Misalnya air hujan yang mengandung CO2 dan oksigen, mempunyai tenaga melarutkan yang besar. Bentuk-bentuk ibarat ponor, dolina, uvala, jama, lokva, sungai bawah tanah, stalaktit, stalakmit, dan tiang kapur merupakan hasil pelapukan kimia di tempat karst. Gejala pelarutan akan lebih cepat jikalau air tersebut mengenai batuan kapur atau karst. Bentuk-bentuk itu disebut gejala-gejala karst.

1) Ponor yaitu lubang masuknya pemikiran air ke dalam tanah berupa masuknya air sungai ke dalam tanah di tempat kapur.

2) Dolina yaitu lubang di permukaan tanah kapur, yang bentuknya ibarat corong, piring, dan sumur. Dolina ini terbentuk oleh air yang meresap ke dalam melalui rekah-rekah sehingga melarutkan kapur yang dilaluinya.

3) Uvala yaitu beberapa dolina yang menjadi satu, merupakan dolina besar.

4) Jama yaitu dolina yang dinding-dindingnya tegak lurus.

5) Lokva yaitu danau di tempat karst, terjadi lantaran dasar dan dinding dolina tertutup oleh lapisan gres yang kedap sehingga air hujan yang jatuh akan terkumpul di dalamnya.

6) Sungai bawah tanah yaitu pemikiran air yang terdapat di dalam tanah yang terjadi lantaran sungai biasa mengalir melalui tempat kapur. Aliran air tersebut meresap ke dalam celah-celah kapur dan akhirnya berkumpul serta mengalir kembali ke dalam tanah di tempat kapur.

7) Stalaktit yaitu endapan kapur yang menggantung pada langitlangit gua.

8) Stalakmit yaitu endapan kapur yang terdapat di dasar gua. Jika stalaktit dan stalakmit sanggup menyatu maka akan menjadi tiang kapur.


c. Pelapukan Organis

Pelapukan organis yaitu pelapukan yang disebabkan proses organis. Misalnya akar tumbuhan sanggup menembus batuan lantaran akar mengeluarkan zat yang sanggup melarutkan batuan. Binatang-binatang menciptakan sarang dengan melubangi batuan sampai hancur. Untuk materi bangunan rumah maka insan memecah batuan. Pelapukan batuan juga sanggup disebabkan oleh daun yang membusuk di atas batuan. Pengikisan (erosi) yaitu proses terkikisnya permukaan tanah yang disebabkan oleh air, angin, dan gletser.

a. Erosi Sungai

Erosi sungai ialah erosi yang disebabkan oleh air sungai, disebut juga korosi. Kekuatan korosi tergantung dari kecepatan gerak pemikiran sungai, daya angkut air sungai, kohesi batuan pada alur sungai, dan keadaan permukaan batuan.

Erosi sungai ada dua jenis, yaitu erosi dasar dan erosi tepi.
1) Erosi Dasar
Erosi dasar ialah erosi sungai yang pengikisannya terutama pada dasar sungai. Erosi ini terjadi pada sungai muda dan menghasilkan bentuk V dan U. Sungai bentuk V mempunyai dasar yang makin dalam, sedangkan sungai bentuk U mempunyai lereng yang terjal.
2) Erosi Tepi
Erosi tepi ialah erosi yang pengikisannya terutama pada tepi sungai. Erosi ini terjadi pada sungai cendekia balig cukup akal dan sungai tua. Bentuk-bentuk yang dihasilkan oleh erosi ini ialah sebagai berikut.
a) Dataran-dataran banjir, yang terdapat di kanan dan kiri sepanjang pemikiran sungai.
b) Meander, ialah sungai yang berbelok-belok dengan arah pemikiran yang tetap. Peristiwa meander biasanya terjadi pada sungai tua. Pembentukan meander dimulai bila garis arus pindah ke tepi luar belokan; di tempat ini erosi tepi berjalan kuat. Apabila terjadi gerakan massa air yang berpengaruh lantaran banjir besar maka sanggup terjadi pemikiran sungai menerobos secara lurus, akhirnya pemikiran sungai menjadi lurus, dan meander ditinggalkan.

b. Erosi Air Laut

Erosi air maritim disebut abrasi. Abrasi ini biasanya terjadi pada pantai yang curam, misalnya: pantai selatan Jawa Barat dan Jawa Timur. Hasilhasil pengikisan air maritim contohnya gua-gua pantai, cliff, dan jembatan alam (natural bridge).

c. Erosi Angin

Angin juga sanggup mengakibatkan terkikisnya batuan. Pengikisan batuan oleh angin disebut korasi. Hasil pengikisan angin terhadap batuan, contohnya kerikil jamur di tempat gurun pasir. Di tempat pantai berpasir, angin yang bertiup cukup kencang bisa mengangkut pasir-pasir yang kering dan diendapkan di dataran sehingga terbentuk bukit-bukit pasir. Hal ini banyak terdapat di pantai sebelah selatan dan utara Pulau Jawa.

d. Erosi Gletser

Erosi oleh gletser disebut eksharasi yang banyak terdapat di kutub dan gunung tinggi bersalju. Erosi ini terjadi akhir es atau salju yang mencair dan bergerak turun melalui lembah-lembah pegunungan. Akibatnya lembah-lembah yang semula berbentuk V menjelma U.

e. Erosi Air Hujan

Permukaan lahan tanah yang gundul tanpa tumbuhan yang tumbuh di atasnya, lebih-lebih bila tanahnya tersebut miring dan gembur akan gampang sekali terjadi erosi oleh air hujan. Bentuk erosi tersebut berupa penghanyutan atau penelanjangan dari lapisan tanah cuilan atas sehingga sanggup menimbulkan peristiwa bagi daerah-daerah di bawahnya dan tanah menjadi tandus.



2. Pengendapan/Sedimentasi

Hasil erosi oleh air, angin, dan gletser, pada proses selanjutnya akan dibawa ke tempat yang lebih rendah untuk diendapkan. Adapun rujukan hasil-hasil pengendapan sebagai berikut.

a. Di muara-muara sungai terdapat endapan berupa delta, contohnya delta Sungai Cimanuk, delta Sungai Brantas, dan lain-lain. Endapan juga terjadi di lembah-lembah sungai, terutama sungai yang ada di tempat datar dan berkelok-kelok.

b. Debu yang diangkut oleh angin diendapkan di tempat-tempat lain yang berupa bukit-bukit pasir yang disebut sand dunes atau berupa bulan sabit yang disebut berkhan.

c. Air maritim di erat pantai yang datar biasanya terdapat pula endapan pasir, yang disebut gosong pasir. Gosong pasir ini sanggup tumbuh tinggi dan sanggup membentuk empangan.

d. Batuan yang diangkut oleh luncuran gletser diendapkan pada perjalanannya yang terakhir, yaitu tempat es mencair. Endapan ini berupa tanggul-tanggul yang disebut morena, contohnya yang terdapat di lereng-lereng Pegunungan Jaya Wijaya, pegunungan di Swiss, dan pegunungan di Norwegia.

Sumber http://www.ssbelajar.net/

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "√ Pengikisan Dan Sedimentasi"

Posting Komentar