Tugas Kelompok Softskill



TUGAS KELOMPOK SOFTSKILL KELAS 4EB10 MINGGU 1
Anggota:
Dila Noviyanti               (22210015)
Ericha Dian N                (22210387) 
Dewi Kencanawati         (21210903)
Ferizah Arina M            (22210742)
Yuliana Eka Putri           (28210752)


1. Untuk mahasiswa etika apa saja yang dilanggar ? tanggapan dan konsekuensinya apa ?
Jawab:
a.) Tidak mendengarkan dosen yang sedang membuktikan
- Akibatnya : Mahasiswa jadi kurang paham dan tidak mengerti perihal apa yang dibahas dalam mata kuliah tersebut.
- Konsekuensinya : Mahasiswa harus berguru kepada teman yang telah memahami bahan yang diterangkan.
b.) Melakukan demo yang anarkis
- Akibatnya : Banyak berjatuhan korban, nama baik kampus tercemar, meresahkan masyarakat, serta merusak fasilitas.
- Konsekuensinya : Mahasiswa harus terima jikalau dipanggil bahkan dikeluarkan dari kampus secara paksa.
c.) Mencontek dikala ujian
-  Akibatnya : tertangkap tangan oleh dosen pengawas.
- Konsekuensinya :  Mahasiswa harus siap menerima nilai E, dan namanya akan dimasukan kedalam isu program perkuliahan.

2. Etika yang ada pada tempat suatu daerah. Disini akan dijelaskan etika yang ada di tempat Jawa, Bali dan Sunda.
* Pada tempat Jawa :
a.  Sikap Batin yang Tepat
Dalam masyarakat Jawa terdapat sebuah pedoman moral yang oleh Magnis disebut sebagai “sikap batin yang tepat” yakni sebuah pendirian batin untuk selalu mengendalikan hawa nafsu dan egoisme (pamrih: mendahulukan kepentingan langsung di atas kepentingan umum).


b.  Tindakan yang Tepat dalam Dunia
Dari konsep mengenai “sikap batin yang tepat” muncullah sebuah pandangan dalam masyarakat Jawa bahwa insan jangan mengikat diri pada dunia akan tetapi membebaskan diri dari dunia, namun demikian bukan berarti menarik diri dari dunia. Dari satu pemahaman tersebut kemudian sampailah pada suatu ungkapan “rame ing gawe, sepi ing pamrih dan memayu hayuning bawana”. Yang dimaksud rame ing gawe yakni kewajiban untuk bekerja keras, sementara sepi ing pamrih berarti jauh dari sifat-sifat egois. Bila kedua ungkapan tersebut digabung melahirkan sebuah pengertian bahwa orang Jawa hendaknya selalu bekerja keras namun juga harus mengindari pamrih (imbalan). Kemudian memayu hayuning bawana ialah memperindah kehidupan dunia dalam keselarasan kosmos.
c. Pengertian yang Tepat
Pandangan Jawa mengenai sikap batin dan tidakan yang sempurna didasari atas pemahaman perihal tempat yang tepat. Barang siapa yang memahami tempatnya dalam masyarakat, ia juga mempunyai sikap batin yang sempurna dan dengan demikian akan bertindak tepat.

*Pada tempat Bali :
a.   Dalam perkawinan adat Bali, dipengaruhi oleh dadia atau klen dan kasta. Perkawinan yang ideal bila mana cowok dan gadis dari satu dadia atau setidaknya mempunyai kasta yang sama. Sebaiknya anak gadianya tidak menikahi cowok yang kastanya lebih rendah bila ini terjadi akan mepermalukan keluarga.
Dan dalam adat perkawinan bali ada pantangan yang tidak boleh di laga yaitu saudara perempuan seorang suami tidak boleh kawin dengan saudara pria istri bola dilanggar akan mendatangkan bencana. Dan perkawinan yang di pantang pula ialah bibi atau paman yang menikah dengan keponakan, saudara kandung atau tiri.
b.  Pada dikala hari nyepi dihentikan keluar rumah, hotel atau penginapan . Dilarang menyalakan lampu         di malam hari dan api.
c.   Larangan Saat Berkunjung ke Pura
-     Wanita yang sedang menstruasi atau habis melahirkan dihentikan masuk ke lingkungan Pura.
-     Dilarang mengenakan celana pendek. Bagi yang mengenakan celana pendek sanggup menggunakan sarung   yang biasanya disediakan di luar Pura.
-     Jangan berjalan di depan orang yang sedang sembahyang atau melaksanakan ritual agama.
-     Jangan memotret orang yang sedang bersembahyang atau pendeta yang memimpin doa dengan menggunakan flash (cahaya kilat).


d.  Etika dan Kesopanan di Bali
-     Hindari menyentuh lawan bicara dikala sedang berinteraksi.
-     Jangan buang air di sembarang tempat. Beberapa pohon di Bali dianggap sakral, biasanya ditandai dengan ikatan kain dan sesajen, dan dipercaya sebagai tempat tinggal dari makhluk dunia lain.
-     Jangan mengejek arca (patung), topeng, atau benda adat dan kesenian Bali.
-     Hormati penduduk lokal dengan berperilaku sopan dan santun.
Itulah banyak sekali pantangan, larangan, dan etika kesopanan dikala berwisata ke Bali

*Pada tempat Sunda :
a. Jika lewat di depan rumah seseorang, dan kebetulan orangnya ada di beranda rumah atau kelihatan, seseorang yang lewat harus mengucapkan “punten/permisi”.
b. Jika lewat di depan orang yang jauh lebih renta dan jaraknya dekat, contohnya dalam suatu pertemuan atau riungan, maka diharuskan untuk membungkukan tubuh dengan ajudan lebih rendah daripada tangan kiri seakan-akan ajudan sedang memungut sesuatu sambil mengucapkan “punten/permisi”.
c.   Ketika makan, tidak boleh ada bunyi dari lisan ketika mengunyah.
d. Tidak kentut di depan orang yang lebih renta atau di depan orang, apalagi seorang gadis/wanita, sangat dipantang.
e. Diharamkan memanggil yang lebih renta dengan namanya!!
f.   Jika orang renta sedang berkumpul apalagi kedatangan tamu, anak kecil tidak boleh nimbrung
j. Kalau berbicara dengan orang tua, tidak boleh memandang mata dan usahakan untuk mendengarkan dulu.

Sumber :
http://www.voucherhotel.com/travel/pantangan-saat-berkunjung-ke-bali/





Sumber http://yuliana-ekaputri.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Tugas Kelompok Softskill"

Posting Komentar