√ Faktor Eksternal Penyebab Perubahan Sosial Budaya


Versi materi oleh D Endarto


Faktor Eksternal Penyebab Perubahan Sosial Budaya. Faktor eksternal ialah faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat itu. Faktor eksternal yang sanggup mengakibatkan terjadinya perubahan sosial budaya ialah sebagai berikut.


1) Lingkungan Alam Fisik yang Ada di Sekitar Manusia
Perubahan sanggup disebabkan oleh lingkungan fisik, menyerupai terjadinya gempa bumi, taufan, banjir besar, dan lain-lain mungkin mengakibatkan bahwa masyarakat yang mendiami daerah-daerah tersebut terpaksa harus meninggalkan tempat tinggalnya. Apabila masyarakat tersebut mendiami tempat tinggalnya yang baru, maka mereka harus beradaptasi dengan keadaan alam yang gres tersebut.

Kemungkinan hal tersebut menjadikan terjadinya perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatannya. Suatu masyarakat yang mula-mula hidup sebagai nelayan, kemudian meninggalkan tempat tinggalnya lantaran tempat tersebut dilanda tsunami, mereka kemudian menetap di suatu kawasan yang memungkinkan mereka untuk bertani. Hal ini menjadikan perubahan-perubahan dalam diri masyarakat tadi, contohnya timbul forum kemasyarakatan gres yaitu pertanian dan selanjutnya.

Kadang-kadang, sebab-sebab yang bersumber pada lingkungan alam fisik, disebabkan oleh tindakan-tindakan dari warga-warga masyarakat itu sendiri. Misalnya lantaran penggunaan tanah secara besar-besaran tanpa memperhitungkan lapisan-lapisan humus tanah tersebut. Kegiatan pertambangan yang dilakukan dengan tidak disertai dengan perhitungan yang matang seringkali mengakibatkan peristiwa pada masyarakat disekitarnya.

Sebagai tumpuan kegiatan-kegiatan penambangan dengan resiko tinggi yang dilakukan dengan pengeboran dalam, apalagi dilakukan di tengah-tengah pemukiman penduduk yang padat akan beresiko terjadinya kebocoran maupun polusi. Hal-hal tersebut sanggup menjadikan masyarakat yang bersangkutan terpaksa meninggalkan tempat tinggalnya untuk menetap di wilayah yang lain lantaran merasa tidak nyaman dan terganggu kehidupannya seharihari.


2) Peperangan
Peperangan dengan negara lain sanggup mengakibatkan terjadinya perubahan   perubahan yang sangat besar baik pada forum kemasyarakatan maupun struktur masyarakat. Negara yang menang perang biasanya akan memaksa negara yang kalah untuk tunduk dan takluk mendapatkan apa yang diinginkan oleh negara pemenang, termasuk juga mendapatkan kebudayaannya. Sebagai tumpuan negara Irak yang kalah perang menghadapi koalisi pimpinan Amerika Serikat harus mendapatkan ketentuan yang diputuskan oleh Amerika yaitu memaksakan penerapan sistem demokrasi menggantikan sistem yang telah berlaku sebelumnya.


3) Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain
Adanya efek kebudayaan masyarakat lain sanggup mengakibatkan terjadinya perubahan sosial dan budaya. Hubungan yang dilakukan secara fisik antara dua masyarakat, memiliki kecenderungan untuk menimbulkan efek timbal-balik, artinya masingmasing masyarakat mempengaruhi masyarakat lainnya, tetapi juga mendapatkan efek dari masyarakat yang lain itu. Namun apabila korelasi tersebut berjalan melalui alat-alat komunikasi massa menyerupai radio, televisi, film, majalah, dan surat kabar, maka ada kemungkinan efek itu datangnya hanya dari satu pihak saja, yaitu dari masyarakat yang secara aktif menggunakan alat-alat komunikasi tersebut, sedangkan pihak lain hanya mendapatkan efek itu dengan tidak memiliki kesempatan untuk menunjukkan efek kepada masyarakat lain yang mempengaruhinya itu.

Apabila efek tersebut diterima tidak lantaran paksaan dari pihak yang mempengaruhi, maka alhasil di dalam ilmu ekonomi dinamakan demonstration effect. Proses penerimaan efek kebudayaannya, di dalam antropologi budaya dinamakan akulturasi. Di dalam proses pertemuan kebudayaan tersebut, tidak selalu akan terjadi saling pengaruhmempengaruhi, kadangkala kedua kebudayaan tersebut yang seimbang tarafnya saling menolak. Hal itu kemungkinan disebabkan lantaran dalam masa-masa yang kemudian pernah terjadi kontradiksi fisik yang kemudian dilanjutkan dengan pertentangan-pertentangan nonfisik antara kedua masyarakat tersebut. Keadaan semacam itu dinamakan cultural m animosity.

Apabila dua kebudayaan bertemu, sedangkan salah satu kebudayaan dalam unsure unsure tertentu memiliki taraf teknologi yang lebih tinggi maka mungkin terjadi proses imitasi, mula-mula unsur-unsur tersebut ditambahkan pada kebudayaan asli, akan tetapi lambat laun unsur-unsur kebudayaan aslinya yang diubah dan diganti oleh unsure unsure kebudayaan abnormal tersebut. Misalnya, orang-orang Indonesia cukup umur ini, pada umumnya menggunakan pakaian yang bercorak Barat, oleh lantaran lebih praktis. Jarang mereka menggunakan pakaian tradisional, kecuali pada kesempatan-kesempatan tertentu contohnya pada upacaraupacara resmi menyerupai perkawinan.

Sumber http://www.ssbelajar.net/

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "√ Faktor Eksternal Penyebab Perubahan Sosial Budaya"

Posting Komentar