√ Dokter Bagus 27 Tahun Ini Lakoni Bisnis Anyaman Beromzet Rp 100 Juta
Dokter Ayu yang sekaligus berprofesi sebagai pebisnis kerajinan anyaman di Bali.
Menjadi dokter, tidak lantas memupus jiwa wirausaha seseorang. Lihat saja apa yang dilakukan dokter muda Komang Ayu Kristiana Dewi Komalasari (27), yang gigih berbisnis kerajinan anyaman dan bisa menangguk omzet rata-rata Rp 100 juta per bulan.
Mengibarkan bendera perjuangan berlabel ‘Decocraft Bali’ semenjak dua tahun lalu, perempuan yang dipanggil Ayu ini mengaku memang semenjak kecil mempunyai ketertarikan khusus terhadap barang kerajinan. Dan rasa tertarik ini tidak pernah pupus, meski Ayu kemudian melanjutkan kuliah di Fakultas Kedokteran-Universitas Udayana.
Tepat sesudah lulus, Ayu pun mengambil langkah untuk menerjuni perjuangan kerajinan anyaman dengan merangkul sejumlah perajin sebagai mitra. Produk anyaman yang menjadi unggulan ialah clutch, kipas, nampan, tempat tisu, tas selempang, dan lainnya.
“Tapi profesi sebagai dokter tetap saja jalani. Kalau sore saya bekerja sebagai dokter. Di luar kesibukan sebagai dokter, saya masih bisa menjalankan bisnis kerajinan anyaman. Toh produk sudah dikerjakan perajin, jadi di rumah tinggal pengerjaan tahap akhir. Misalnya menawarkan aksesoris tambahan atau motif penghias biar produk terlihat menawan,” ujar Ayu dengan antusias.
Pilih Sosial Media Sebagai Lapak Dagang Anyaman
Tas anyaman berbahan baku pandan ini terlihat glamor dan bergaya
Pengenalan produk anyaman ke konsumen, dilakukan dokter elok ini dengan mengandalkan sosial media atau dengan sistem penjualan online. Baru setahun belakangan saja, Ayu aktif mengikuti pameran. Akan tetapi, sektor penjualan online tetap mempunyai bantuan terbesar dalam perolehan omzet bisnis kerajinan anyaman tersebut.
Baca Juga Artikel Ini :
Dari Hobi Menempel Tisu, Ria Hasilkan Uang Dari Kerajinan Decoupage
style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-6037247388376359"
data-ad-slot="5485024081"
data-ad-format="link">
“Diawal-awal merintis usaha, omzet rata-rata yang saya sanggup sekitar Rp 20 juta atau Rp 30 juta per bulan. Sekarang makin bervariasi produk yang dijual Decocraft, pemesanan pun makin meningkat, kini rata-rata omzet per bulan mencapai Rp 100 juta,” ujar pengusaha elok dari Bali ini.
Konsumen produk anyaman ini tiba dari banyak sekali kawasan di seluruh Indonesia. Konsumen dari wilayah Bali, cenderung menyukai produk dengan warna mencolok dan motif hiasan yang ramai. Lain halnya dengan pembeli dari Jakarta, yang lebih suka tampilan yang lebih soft.
“Kalau untuk luar negeri, produk anyaman ini pernah dipesan pembeli dari Singapura, Malaysia dan konsumen Arab Saudi. Namun pembeli dari dalam negeri sendiri sudah banyak kok. Padahal harga produk saya ada yang bilang tidak murah, tapi memang saya mengutamakan kualitas,” ujarnya.
Produk Decocraft sendiri dijual Ayu dengan harga bervariasi. Ada yang termurah Rp 15 ribu/ pieces berupa kipas tangan, hingga termahal mencapai Rp 375 ribu untuk produk tas yang terbuat dari rotan. Selain memakai materi baku rotan, produk anyaman ini memakai mendong, daun lontar, bambu, pandan dan lainnya.
Meski Pernah Ketipu, Ayu Tak Kapok Jualan Lewat Online
Decocraft Bali kantongi omzet Rp 100 juta sebulan
Sampai kini, Ayu mengaku tidak kesulitan untuk mendapat materi baku pembuatan produk anyaman, mengingat bahannya yang berlimpah di banyak sekali daerah. Khusus untuk bambu, banyak didapatkan di wilayah Bangli.
“Meski produk ini berbahan baku dari alam, tapi tidak ada hambatan untuk mendapatkannya. Justru hambatan atau cobaan yang pernah saya alami, saat salah seorang pelanggan tiba-tiba menghilang dan tidak membayar barang yang saya kirimkan,” ucap Ayu mengenang masa saat mengalami insiden tertipu.
Menurut dia, penipuan itu dilakukan salah seorang pelanggan baiknya yang sudah biasa memesan. Suatu hari, pelanggan ini memesan dan menyampaikan akan dibayar jika barang sudah sampai. Ketika Ayu telah mengirimkan barangnya, tiba-tiba pelanggan itu menghilang begitu saja tanpa melaksanakan pembayaran. Beruntung kerugian yang ditanggung Ayu, tidak hingga menciptakan usahanya runtuh. Meski demikian, insiden ini tidak hingga mengakibatkan trauma di benak Ayu.
“Sekarang lebih hati-hati saja jadinya. Biar insiden itu tidak terulang lagi. Dan syukur, semua order dan pembayarannya kini lebih lancar,” kata Ayu.
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-6037247388376359"
data-ad-slot="7037953167">
Kedepannya, Ayu memimpikan suatu hari nanti mempunyai sentra buah tangan terpadu yang khusus menjual barang kerajinan anyaman, sebagai alternatif berbelanja bagi wisatawan. Ayu merencanakan, paling tidak dalam lima tahun dirinya berharap mimpinya untuk membesarkan bisnis kerajinan anyaman tersebut sanggup terwujud.
Tim Liputan BisnisUKM
(/Vivi)
Kontributor BisnisUKM.com Wilayah Bali
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "√ Dokter Bagus 27 Tahun Ini Lakoni Bisnis Anyaman Beromzet Rp 100 Juta"
Posting Komentar