✔ Review : Are You Ready For Philip Island Drama's? (Yamaha)


Wah... gak kerasa udah mau motogp seri Australia. Sudah siap buat drama di Sirkuit Philip Island? Well menyerupai motogp seri jepang aku yakin di sini akan terjadi drama lagi. Yah sekalipun tidak se-drama di motegi tapi cukup menarik untuk ditunggu. Kenapa aku yakin akan ada drama lagi? Karena masih ada Rossi dan Lorenzo. 

Kenapa memang kalo masih ada Rossi dan Lorenzo? Bukannya mereka sudah mustahil jadi juara dunia? Yahh.. bener sih mereka ngga mungkin jadi juara dunia tapi mereka juga punya gengsi buat jadi runner up. Kenapa? Karena mereka berdasarkan aku sama-sama punya kepentingan untuk mengambarkan sebetulnya siapa yang layak dipertahankan oleh Yamaha. Loh kenapa sama Yamaha? Karena suka atau tidak suka, mau cermat atau tidak cermat dari perjalanan selama ini Rossi dan Lorenzo ialah salah dua dari pembalap lainnya yang 'jatuh hati' dengan Yamaha. 

Loh bukannya sebelumnya Rossi pernah membalap sama Aprilia? Bahkan pernah sama Honda dan pernah pengen pensiun sama Ducati. Tapi pada hasilnya Rossi ngga bisa move on dari Yamaha. Maksudnya? Rossi merindukan sosok huruf M1 yang beliau berdiri sejak beliau gres pertama kali masuk ke Yamaha. Ahh.. ngawur aja kau kang, masa M1 yang berdiri motor Rossi? Kan masih ada Lorenzo juga disana yang ikut membuatkan M1... Pada hasilnya kita akan ingat bahwa YZR-M1 pernah menerima julukan sebagai motor yang sangat ramah pada semua pembalap. Bukan motor yang niscaya bisa mengakibatkan juara ya menyerupai apa yang pernah dikatakan 'Bos' Honda ketika Rossi masih bersama Honda. 

YZR-M1 populer sebagai motor yang mempunyai handling terbaik di balap motogp. Sekalipun dari kecepatan M1 masih sering di bawah Ducati dan Honda namun M1 bisa mengimbangi motor-motor cepat tersebut di sirkuit yang mempunyai banyak tikungan. Padahal ketika Rossi pertama kali masuk ke Yamaha beliau sempat menyampaikan M1 sebagai motor 'terliar' yang pernah beliau kendarai. Artinya M1 juga pernah mengalami 'masa' sebagai motor yang fokus pada kecepatan. Namun berikutnya bersama dengan Rossi, Yamaha pun mempunya visi yang gres dalam membuatkan motor. IMHO bagi Rossi membalap bukan melulu harus selalu cepat tapi bagaimana bisa 'menari-nari' bersama motor yang beliau kendarai. Lincah, gampang dikendarai namun juga mempunyai akselerasi yang cepat. Tak usang kemudian Lorenzo masuk ke Yamaha dan input darinya pun semakin mengukuhkan YZR-M1 sebagai motor yang mungkin semua pembalap tak butuh waktu usang untuk bisa mengikuti keadaan dengan huruf M1. 

Butuh bukti? Honda dengan mesin V4-nya memang berhasil mengukuhkan diri sebagai motor yang berkarakter powerfull. Cepat namun seringkali tak semua pembalap bisa cepat mengikuti keadaan dengan RCV. Yah tak perlu jauh lah... Karena beberapa waktu kemudian pun Pedrosa sempat 'nyeletuk' jikalau motor yang ketika ini dikembangkan oleh Honda sudah tidak cocok lagi dengan gaya membalapnya dan hanya Marquez yang bisa menguasainya dengan baik. Pun demikian dengan Ducati. Dengan mesin konfigurasi mesin L yang menyerupai dengan huruf mesin Honda juga mempunyai huruf yang bertenaga namun kesulitan dalam handling. Oleh alasannya itu dulu hanya seorang Casey Stoner yang bisa mengatasi Ducati. Rossi pun gagal total alasannya huruf Ducati yang jauh berbeda dari M1. Ibarat kata 'anak yang sulit diatur' Rossi pun kesulitan mengatasi huruf motor Ducati. Hingga hasilnya mulai trend kemarin Ducati membuatkan winglet untuk mengatasi duduk masalah handling Desmosedici. 

Oleh alasannya itu berdasarkan aku dari 3 seri yang tersisa akan menjadi ajang pembuktian antara Rossi dan Lorenzo. Siapakah sebetulnya yang layak dipertahankan oleh Yamaha? Siapakah yang sebetulnya paling berjasa membuatkan M1? Jika Lorenzo berhasil maka beliau boleh pergi dari Yamaha ke pelukan Ducati dengan kepala tegak. Disana sudah menunggu Stoner yang siap membantu Lorenzo untuk bisa mengatasi 'keliaran' dari Desmosedici. Tentunya Lorenzo akan sangat bergantung pada Stoner alasannya trend depan winglet sudah tidak boleh oleh FIM dan Dorna. Jika Rossi yang berhasil maka beliau akan menjadi salah seorang 'Legenda' Yamaha sama menyerupai 'King Kenny'. Seorang yang bersama YZR-M1 berhasil berubah menjadi menjadi seorang 'Legenda Hidup' dan 'Penyihir Hidup'. Kenapa penyihir hidup? Karena suka atau tidak suka ketika Rossi membalap untuk merebut podium seolah menyihir mata semua orang untuk terus memperhatikan gaya membalapnya. 

Well.. masih 2 hari menjelang motogp di Philip Island mari kita tunggu saja kejutan disana. 

Ciaoo... stay safe on the road and keep the brotherhood!!


Sumber http://kebospeed.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "✔ Review : Are You Ready For Philip Island Drama's? (Yamaha)"

Posting Komentar