✔ Jenis-Jenis Biomassa

Jenis-jenis biomassa adalah sebelumnya tahu dulu apa itu biomassa!

A. Biomasa Basah

Biomasa basah yang berupa kotoran ternak atau sampah rumah tangga perlu diubah terlebih dahulu melalui proses anaerobik untuk menghasilkan gas metana yang sanggup dipakai untuk menggerakkan generator listrik

Proses ini lebih dikenal dengan nama Proses Biogas. Umumnya biogas lebih banyak memakai kotoran ternak. Sedangkan sampah rumah tangga yang sebagian besar berupa bahan organik (74%) dan sisanya 26 % berupa materi yang sulit terurai, masih belum banyak dipakai untuk biogas. Sementara ini biogas lebih banyak dipakai untuk memasak sebagai pengganti tungku kayu bakar atau kompor minyak tanah. Pada skala percobaan menyerupai yang diterapkan di Bengkulu, dengan memanfaatkan kotoran 2 ekor sapi sanggup dihasilkan sejumlah biogas untuk menyalakan 2 buah lampu 45 watt selama 5 jam
( Bengkulu Kembangkan Energi Biogas, Majalah SINAR 14/06/97) Instalasi yang dibutuhkan untuk membuat biogas yaitu sebuah tangki kedap udara supaya proses anaerobik sanggup berlangsung dengan sempurna. Reaksi ini akan berlangsung bila tersedia panas yang cukup. Berkisar antara 300C - 35oC. Proses perubahan menjadi gas metana akan berlangsung sekitar 20 hari kalau materi bakunya hanya kotoran ternak dan akan berlangsung lebih usang kalau dicampur dengan sampah rumahtangga.

Reaksi ini akan menghasilkan gas metana, gas karbondioksida dan sejumlah limbah cair dan padat. Sebagian besar, kurang lebih antara 55% - 65 % , dari total biogas yang dihasilkan yaitu gas metana. Sekitar 400 m3 biogas untuk setiap ton biomasa setara dengan 240 m3 gas metana (Growing Power, 1997). Gas metana tersebut sanggup dipakai untuk menghasilkan listrik dengan dua cara yaitu, untuk menggerakkan mesin bakar internal atau untuk menggerakkan turbin gas sebagai penghasil tenaga gerak untuk generator. Selanjutnya generator tersebut yang akan menghasilkan energi listrik Motor bakar internal (MBI) yang dipakai pada prinsipnya sama dengan yang dipakai untuk MBI bensin dan solar. MBI gas ini cukup efisien untuk menghasilkan listrik hingga dengan 100 kW. Sedangkan untuk menghasilkan tenaga listrik yang lebih besar lagi sanggup dipakai turbin gas. Prinsip kerja turbin gas menyerupai dengan turbin uap. Jika pada turbin uap dipakai uap panas untuk mengerakkan baling-baling maka disini dipakai gas hasil pembakaran gas metana.

      

 
B. Biomassa Kering

Biomassa kering ini sanggup diperoleh dari materi tanaman yang berasal dari hutan atau areal pertanian. Dari hutan biasanya hanya kayu yang dianggap mempunyai nilai hemat tinggi sebagai materi baku bubur kertas, pertukangan atau kayu bakar. Peluang kayu untuk bioenergi baik selama masih di hutan maupun sehabis masuk industri cukup besar.

Pemanfaatan kayu yang ditebang untuk materi baku kertas/pertukangan hanya sekitar 50% saja. Sisanya belum dimanfaatkan bahkan terbuang begitu saja. Bahkan sehabis masuk ke dalam industri masih banyak bab kayu yang tidak terpakai. Bagian yang tersisa ini sanggup dimanfaatkan untuk bioenergi. Energi yang dipakai untuk menghasilkan listrik diperoleh dari panas yang dihasilkan dari pembakaran biomasa kering. Panas yang dihasilkan tersebut dipakai untuk memanaskan air sehingga sehabis terbentuk uap panas maka uap panas tersebut sanggup dialirkan untuk menggerakkan balingbaling dalam turbin uap. Yang harus dihindari yaitu terjadinya pembakaran yang tidak tepat alasannya yaitu dalam proses
pembakaran yang tidak tepat akan dihasilkan gas karbonmonoksida (CO) yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Selain itu jumlah panas yang dihasilkan juga berkurang. 
Berarti listrik yang akan dihasilkan juga berkurang. Sementara itu penggunaan turbin uap juga mempunyai kelemahan alasannya yaitu efisiensinya rendah. Tenaga gerak yang dihasilkan sangat terbatas alasannya yaitu lebih banyak dikeluarkan dalam bentuk panas. Untuk itu sanggup dipakai sistim kombinasi. Berupa penggabungan antara turbin gas dan turbin uap. Sistem ini mengandalkan energi panas yang terbuang dari turbin gas. Panas tersebut dipakai untuk memanaskan air. Selanjutnya uap panas yang terbentuk dipakai untuk menggerakan turbin uap. Sistem ini mempunyai efisiensi hingga 40 % (Power Plant, 1996).


Perancangan Sistem

Perhitungan sumber daya yang tersedia perlu dilakukan sebelum perancangan sistem. Ini berkaitan dengan jenis pembangkit listrik yang akan digunakan. Jika potensi yang tersedia yaitu ternak maka sanggup dipilih listrik biogas. Perhitungan volume tangki biogas dan instalasi lainnya dilakukan sehabis jumlah ternak dan kotoran yang tersedia diketahui. (Selengkapnya sanggup dibaca dalam cara menciptakan biogas, contohnya karangan Widarto dan Sudarto - Kanisius,1997). Sebagai gambaran, kotoran 2 ekor sapi membutuhkan ruang sebesar 3 m3 untuk diubah menjadi biogas. Dari sini akan dihasilkan kurang lebih 1 m3 biogas yang sanggup dipakai untuk menghasilkan listrik sekitar 450 watt jam.

Listrik yang dihasilkan dengan memakai biomasa akan berharga lebih mahal dibandingkan harga listrik PLN. Akan tetapi ini akan menguntungkan untuk daerah-daerah, alasannya yaitu kondisi geografis atau yang lain, tidak terjangkau oleh jaringan listrik PLN. Paling tidak untuk daerah, daerahyang mempunyai limbah organik, limbah tersebut sanggup dimanfaatkan menjadi sesuatu yang berguna.

Sumber http://harisok.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "✔ Jenis-Jenis Biomassa"

Posting Komentar