Fakta Menarik Wacana Startup Yang Perlu Kau Tahu

Menurut Wikipedia, startup merujuk pada perusahaan gres yang memakai media internet sebagai platform-nya. Soal berkembangnya konektivitas internet, Indonesia menjadi salah satu negara terkemuka di dunia dalam penggunaan teknologi digital. Kementerian Komunikasi dan Informasi dalam laman website-nya menyebutkan ada sekitar 93,4 juta pengguna internet dan 71 juta pengguna smartphone di Indonesia dikala ini.

Potensi besar ini menjadi modal bagi Indonesia untuk menyebarkan industri digital lokal. Salah satunya industri e-commerce yang diprediksi sanggup mencapai nilai transaksi sebesar USD 130 miliar dengan angka pertumbuhan mencapai 50%. Tak hanya berkontribusi bagi perekonomian, berkembangnya perusahaan startup lokal turut mengambarkan semakin banyaknya jumlah anak muda Indonesia yang terjun ke dunia entrepreneurship.

Namun, Yansen Kamto sebagai Chief Executive Officer Kibar menyampaikan kepada Bisnis bahwa  sampai Maret 2016, jumlah entrepreneur di Indonesia gres mencapai 1,65% dari total jumlah penduduk Indonesia. Ini artinya, meski terlihat perkembangannya, Indonesia masih punya “pekerjaan rumah” besar untuk membuat populasi startup lokal kalau ingin sasaran sebagai salah satu sentra industri digital dunia tercapai.

Bagi kau yang ingin terjun ke dunia startup, berikut beberapa fakta seputar startup di Indonesia dan luar negeri yang sanggup menambah pengetahuanmu.

1. Indonesia masuk top 5 negara dengan startup terbanyak di dunia

Infografis yang dibentuk Tech In Asia di tahun 2015 menunjukkan, Indonesia masuk sebagai negara dengan jumlah startup terbanyak di dunia, lho. Menduduki posisi ke-4 dengan 771 ribu startup di bawah Amerika (4,8 juta), India (2 juta), Inggris (845 ribu), lalu ada Brazil (584 ribu) di posisi ke-5.

2. Tahun 2015 jadi tahun kebangkitan startup Indonesia

Menurut hasil riset yang dilakukan, Daily Social menyebutkan bahwa startup Indonesia mengalami pertumbuhan pesat di tahun 2015. Ada 20 startup terpopuler yang kuat pada dikala itu ialah Berrykitchen, Bridestory, CekAja, HaloDiana, Go-Jek, IDNTimes, Kudo, Qraved, YesBoss, dan Fabelio.

3. Hanya 10% startup yang berhasil

Mengacu pada hasil studi yang dilakukan Forbes, sekitar 90% perjuangan startup gagal berkembang. Kendalanya alasannya minimnya pengalaman bisnis, lemahnya kesepakatan menyebarkan bisnis, sampai minimnya networking. Akibatnya, banyak startup bubar di tengah jalan. Hal ini sanggup terjadi karena founder tidak menemukan tim yang tepat, mengabaikan kompetisi, bukan produk yang gampang digunakan, atau kurang mendapat feedback dari konsumen.

4. Beberapa fakta startup yang menarik dari First Round

Sedangkan dari kacamata global, dikutip dari Forbes, riset yang dilakukan perusahaan venture capital First Round Capital terhadap 300 perusahaan dan 600 pendirinya menyebutkan bahwa perusahaan yang setidaknya mempunyai satu wanita cenderung mempunyai kinerja 63 persen lebih baik dibandingkan perusahaan yang semua pendirinya pria. Sebagai informasi, beberapa startup populer di Indonesia ibarat GoJek, NulisBuku, HijUp, Qerja, dan Berry Kitchen mempunyai pemimpin wanita dalam timnya.

Data riset First Round Capital juga menyebutkan bahwa startup dengan salah satu pendiri yang mempunyai pengalaman kerja di perusahaan teknologi besar, ibarat Amazon, Google, Microsoft atau Facebook, cenderung mempunyai kesempatan 160% lebih sukses dibandingkan startup lainnya.

Latar belakang pendidikan founder pun turut mempengaruhi perkembangan perusahaan. Sebuah startup yang setidaknya mempunyai satu pendiri dengan latar belakang universitas ternama dan terbaik cenderung mempunyai performa 220% lebih baik, dibandingkan startup yang tidak mempunyai salah satu founder lulusan universitas terbaik.

Dengan berkembangnya teknologi digital dan tunjangan pemerintah, iklim bisnis startup lokal terus tumbuh pesat seiring dengan ketersediaan kapital/modal, infrastruktur teknologi, sampai pasar yang siap membuka peluang tersebut. Yang jelas, Indonesia memang mempunyai potensi besar menjadi Silicon Valley-nya Asia. Hal ini mungkin saja terwujud mengingat sejumlah startup Indonesia, ibarat GoJek, Traveloka, Tokopedia, BukaLapak, HijUp sampai KasKus mencatatkan namanya sebagai perusahaan yang berhasil sejajar dengan perusahaan konvensional yang telah berdiri puluhan tahun.

Sumber https://www.acerid.com

Berlangganan Informasi Terbaru: