✔ Cara Kerja Telepon
Telepon merupakan alat komunikasi yang dipakai untuk memberikan pesan bunyi (terutama pesan yang berbentuk percakapan). Kebanyakan telepon beroperasi dengan memakai transmisi sinyal listrik dalam jaringan telepon sehingga memungkinkan pengguna telepon untuk berkomunikasi dengan pengguna lainnya.
Telepon Seluler atau yang sering disebut Hand Phone atau HP merupakan paduan perpaduan antara Teknologi Telepon dengan Teknologi Radio. Tetapi dalam perkembangannya Teknologi Komputer juga masuk dengan mulus pada telepon seluler ini.
Sebelum adanya teknologi seluler, setiap orang yang membutuhkan komunikasi bergerak harus memasang Telepon radio di dalam mobilnya. Untuk melayani telepon radio ini, setiap kota didirikan sebuah menara sentral, yang cukup besar biar bisa menjangkau jarak yang cukup jauh, mungkin sekitar 70 km. Menara sentral ini masih mempunyai kanal yang sangat terbatas. Tidak lebih dari 50 saluran, artinya menara sentral tidak akan bisa melayani lebih dari jumlah kanal yang dimilikinya pada dikala yang bersamaan, yang mana keadaan menyerupai ini akan menciptakan kemampuan untuk melayani telepon radio juga sangat terbatas. Dengan telepon radio / telepon kendaraan beroda empat ini berarti kita juga harus mempunyai pesawat transmisi yang berpengaruh yang cukup bisa untuk mengirim sinyal pada jarak yang cukup jauh.
Teknologi seluler membagi sebuiah kota menjadi sel-sel kecil dengan luas wilayah tertentu. Sistem ini memungkinkan frekuensi yang luas dipakai berkali-kali di seantero kota, sehingga memungkinkan jutaan orang sanggup memakai telepon sel-sel yang disebut sebagai “Seluler” itu secara bersamaan. Setiap sel mempunyai sebuah Base Transmission Station ( BTS ), yang terdiri dari sebuah menara dan sebuah bangunan berisi perlengkapan pemancaran dan penerimaan sinyal telepon. BTS inilah yang akan melayani setiap panggilan telepon selular, mendapatkan sinyal, mengolah, dan kemudian menghubungkan ke nomor yang dituju.
Karena dalam satu kota atau wilayah terdapat banyak BTS, maka ponsel akan dilayani oleh BTS yang ada di sekitar Ponsel kita, terutama yang paling dekat. Pelayanan ini akan berpindah secara otomatis, manakala telepon kita sedang bergerak dari wilayah layanan BTS yang satu ke wilayah layanan BTS yang lain.
Prinsip dasar telepon
Ketika gagang telepon diangkat, posisi telepon disebut off hook. Lalu sirkuit terbagi menjadi dua jalur di mana bab positifnya akan berfungsi sebagai Tip yang memperlihatkan angka nol sedangkan pada bab negatif akan berfungsi sebagai Ring yang memperlihatkan angka -48V DC. Kedua jalur ini yang nantinya akan memproses pesan dari sender untuk hingga ke receiver. Agar sanggup menghasilkan bunyi pada telepon, sinyal electrik ditransmisikan melalui kabel telepon yang kemudian diubah menjadi sinyal yang sanggup didengar oleh telepon receiver. Untuk teknologi analog, transmisi sinyal analog yang dikirimkan dari central office (CO) akan diubah menjadi transmisi digital. Angka-angka sebagai nomer telepon merupakan frekuensi tertentu yang mempunyai satuan Hertz. Hubungan utama yang ada dalam sirkuit akan menjadi on hook ketika dibuka, kemudian akan muncul getaran. Bunyi yang muncul di telepon akseptor mengambarkan telepon telah siap digunakan.
Sejarah Perkembangan awal telepon
* 1871, Natonio Meucci mematenkan penemuannya yang disebut sound Telegraph. Penemuannya ini memungkinkan adanya komunikasi dalam bentuk bunyi antara dua orang dengan memakai mediator kabel.
* 1875, perusahaan telekomunikasi The Bell mendapatkan hak paten atas inovasi Meucci yang disebut transmitters and Receivers for Electric Telegraphs. Sistem ini memakai getaran multiple baja untuk memperlihatkan jeda pada sirkuit.
* 1876, perusahaan Bell mematenkan Improvement in Telegraphy. Sistem ini memperlihatkan metode untuk mentransmisikan bunyi secara telegraf.
* 1877, The Charles Williams Shop merupakan kawasan dimana telepon pertama kali dibentuk dengan pengawasan Watson, yang selanjutnya menjadi departemen riset dan pengembangan dari perusahaan telekomunikasi tersebut. Alexander Graham Bell terus memantau produktivitas perusahaan tersebut sehingga pada tamat tahun sebanyak tiga ratus telepon sanggup digunakan. Perusahaan Bell juga telah mematenkan telepon electro-magnetic yang memakai magnet permanen, diafragma besi, dan dering panggilan.
* 1878, papan pengganti secara manual ditemukan sehingga memungkinkan banyak telepon terhubung melalui sebuah kanal pertukaran. dibawah kepemimpinan Theodore N. Vail, perusahaan Bell mempunyai 10.000 telepon yang sanggup digunakan.
* 1880, sirkuit metalic pertama dipasang. Sirkuit ini merupakan perbaharuan dari sirkuit one-wire menjadi two-wire. Perbaharuan ini membantu mengurangi gangguan yang seringkali dirasakan dengan penggunaan jalur one-wire.
* 1891, telepon dengan nomor dial pertama kali digunakan. Telepon akan bekerja secara otomatis menghubungkan penelepon ke operator dengan cara menekan nomor dial menurut instruksi.
* 1915, telepon dengan sistem wireless pertama kali digunakan. Sistem ini memudahkan pengguna telepon untuk saling bekerjasama lintas negara.
Sumber http://harisok.blogspot.com
Sebelum adanya teknologi seluler, setiap orang yang membutuhkan komunikasi bergerak harus memasang Telepon radio di dalam mobilnya. Untuk melayani telepon radio ini, setiap kota didirikan sebuah menara sentral, yang cukup besar biar bisa menjangkau jarak yang cukup jauh, mungkin sekitar 70 km. Menara sentral ini masih mempunyai kanal yang sangat terbatas. Tidak lebih dari 50 saluran, artinya menara sentral tidak akan bisa melayani lebih dari jumlah kanal yang dimilikinya pada dikala yang bersamaan, yang mana keadaan menyerupai ini akan menciptakan kemampuan untuk melayani telepon radio juga sangat terbatas. Dengan telepon radio / telepon kendaraan beroda empat ini berarti kita juga harus mempunyai pesawat transmisi yang berpengaruh yang cukup bisa untuk mengirim sinyal pada jarak yang cukup jauh.
Teknologi seluler membagi sebuiah kota menjadi sel-sel kecil dengan luas wilayah tertentu. Sistem ini memungkinkan frekuensi yang luas dipakai berkali-kali di seantero kota, sehingga memungkinkan jutaan orang sanggup memakai telepon sel-sel yang disebut sebagai “Seluler” itu secara bersamaan. Setiap sel mempunyai sebuah Base Transmission Station ( BTS ), yang terdiri dari sebuah menara dan sebuah bangunan berisi perlengkapan pemancaran dan penerimaan sinyal telepon. BTS inilah yang akan melayani setiap panggilan telepon selular, mendapatkan sinyal, mengolah, dan kemudian menghubungkan ke nomor yang dituju.
Karena dalam satu kota atau wilayah terdapat banyak BTS, maka ponsel akan dilayani oleh BTS yang ada di sekitar Ponsel kita, terutama yang paling dekat. Pelayanan ini akan berpindah secara otomatis, manakala telepon kita sedang bergerak dari wilayah layanan BTS yang satu ke wilayah layanan BTS yang lain.
Prinsip dasar telepon
Ketika gagang telepon diangkat, posisi telepon disebut off hook. Lalu sirkuit terbagi menjadi dua jalur di mana bab positifnya akan berfungsi sebagai Tip yang memperlihatkan angka nol sedangkan pada bab negatif akan berfungsi sebagai Ring yang memperlihatkan angka -48V DC. Kedua jalur ini yang nantinya akan memproses pesan dari sender untuk hingga ke receiver. Agar sanggup menghasilkan bunyi pada telepon, sinyal electrik ditransmisikan melalui kabel telepon yang kemudian diubah menjadi sinyal yang sanggup didengar oleh telepon receiver. Untuk teknologi analog, transmisi sinyal analog yang dikirimkan dari central office (CO) akan diubah menjadi transmisi digital. Angka-angka sebagai nomer telepon merupakan frekuensi tertentu yang mempunyai satuan Hertz. Hubungan utama yang ada dalam sirkuit akan menjadi on hook ketika dibuka, kemudian akan muncul getaran. Bunyi yang muncul di telepon akseptor mengambarkan telepon telah siap digunakan.
Sejarah Perkembangan awal telepon
* 1871, Natonio Meucci mematenkan penemuannya yang disebut sound Telegraph. Penemuannya ini memungkinkan adanya komunikasi dalam bentuk bunyi antara dua orang dengan memakai mediator kabel.
* 1875, perusahaan telekomunikasi The Bell mendapatkan hak paten atas inovasi Meucci yang disebut transmitters and Receivers for Electric Telegraphs. Sistem ini memakai getaran multiple baja untuk memperlihatkan jeda pada sirkuit.
* 1876, perusahaan Bell mematenkan Improvement in Telegraphy. Sistem ini memperlihatkan metode untuk mentransmisikan bunyi secara telegraf.
* 1877, The Charles Williams Shop merupakan kawasan dimana telepon pertama kali dibentuk dengan pengawasan Watson, yang selanjutnya menjadi departemen riset dan pengembangan dari perusahaan telekomunikasi tersebut. Alexander Graham Bell terus memantau produktivitas perusahaan tersebut sehingga pada tamat tahun sebanyak tiga ratus telepon sanggup digunakan. Perusahaan Bell juga telah mematenkan telepon electro-magnetic yang memakai magnet permanen, diafragma besi, dan dering panggilan.
* 1878, papan pengganti secara manual ditemukan sehingga memungkinkan banyak telepon terhubung melalui sebuah kanal pertukaran. dibawah kepemimpinan Theodore N. Vail, perusahaan Bell mempunyai 10.000 telepon yang sanggup digunakan.
* 1880, sirkuit metalic pertama dipasang. Sirkuit ini merupakan perbaharuan dari sirkuit one-wire menjadi two-wire. Perbaharuan ini membantu mengurangi gangguan yang seringkali dirasakan dengan penggunaan jalur one-wire.
* 1891, telepon dengan nomor dial pertama kali digunakan. Telepon akan bekerja secara otomatis menghubungkan penelepon ke operator dengan cara menekan nomor dial menurut instruksi.
* 1915, telepon dengan sistem wireless pertama kali digunakan. Sistem ini memudahkan pengguna telepon untuk saling bekerjasama lintas negara.
0 Response to "✔ Cara Kerja Telepon"
Posting Komentar