Desainer Arsitektur Vs Desainer Interior

Dalam dunia perancangan, ada banyak kategori desainer beserta spesialisasinya. Meskipun lahir dari jurusan kuliah yang sama, spesialisasinya sanggup saja berbeda. Contoh contohnya seorang lulusan arsitektur sanggup saja bekerja di konsultan interior atau sebaliknya.

Membahas mengenai desainer arsitektur dan desainer interior, kira-kira menjadi yang mana yang lebih anggun ya ? apakah menjadi konsultan arsitektur atau menjadi konsultan interior saja ? jawabannya sudah tentu dikembalikan pada masing-masing individu.

Saat ini sangat jarang kita temui konsultan yang murni arsitektur saja, malahan lebih banyak konsultan yang murni interior saja. Lalu apakah memang lebih yummy merancang interior daripada exterior ? berikut ini yaitu ulasannya versi arsitur.com

Berdasarkan pengalaman langsung bekerja di konsultan arsitektur dan interior sekaligus, rasanya memang keduanya tidak praktis disandingkan. Lebih enaknya kalau sanggup mengambil eksterior dan interior sekaligus, alasannya yaitu sanggup menerapkan kekerabatan yang lebih baik antara ruang luar dan dalam.

Namun, jikalau harus disebutkan kelebihan dan kekurangan masing-masing bidang perancangan ini, mari kita simak perbandingannya dengan cara menjabarkan antara desainer arsitektur dengan desainer interior.

1. Konsultan Arsitektur

Pekerjaan arsitektur bekerjasama dengan kulit luar (shell) bangunan dan segala sesuatu yang nampak dari luar, termasuk perpaduan dengan sistem struktur, zonasi site, sampai style yang harus berpadu dengan lingkungan sekitar.


 ada banyak kategori desainer beserta spesialisasinya Desainer Arsitektur vs Desainer Interior
Sydney Opera House, Karya Arsitektur yang Fantastis


Kelebihan bila mendapat bab merancang bab arsitektur :

  • Konsep utama dipegang oleh konsultan arsitektur, jadi arsitek yaitu ketua dari segala urusan desain sementara konsultan struktur, MEP, lanskap sampai interior harus sesuai konsep arsitektur.
  • Bangunan biasanya menjadi ikon atau signature dari sebuah proyek, sanggup kita lihat dari beberapa projek kelas dunia yang bentuk bangunannya dikenang sepanjang masa. Contohnya Sydney Opera House, The Falling Water, Guggenheim Musem, dll.
  • Lingkup desain arsitektur lebih luas daripada interior, sehingga jikalau dilihat dari nilai kontraknya relatif lebih besar.
  • Desain arsitektur biasanya tidak terlalu mendetail detail, sudah disokong oleh konsultan struktur, MEP dan lanskap, termasuk interior.

Kekurangan bila mendapat bab merancang bab arsitektur :

  • Kulit luar bangunan (arsitektur), untuk bangunan kecil terkadang tidak terlalu sanggup didesain setinggi imajinasi sang desainer, jadi agak terbatas gerak desainnya.
  • Bagian luar bangunan untuk jenis tertentu, tidak terlalu usang dinikmati oleh penghuni bangunan, alasannya yaitu rata-rata penghuni lebih banyak menikmati ruang dalam (interior).
  • Dalam skala proyek yang besar, seringkali arsitek terbatasi oleh struktur, MEP dan interior, sehingga terkadang harus mengalah, walaupun tidak selalu.
  • Tanggung jawab arsitek juga mencakup bab luar ibarat ketahanan terhadap gempa, cuaca, dan keawetan desain bangunan.

2. Konsultan Interior

Pekerjaan interior bekerjasama dengan segala sesuatu yang berada di dalam ruangan sesuai kontrak yang tertulis. Perancangan interior tidak hanya mencakup elemen bawah, samping dan atas, tetapi juga termasuk furniture dan pernak perniknya.

 ada banyak kategori desainer beserta spesialisasinya Desainer Arsitektur vs Desainer Interior
Bagian interior yaitu yang paling erat dengan pengguna


Kelebihan bila mendapat bab merancang bab interior :

  • Bagian dalam bangunan biasanya yaitu bab yang paling sering dan paling usang dinikmati oleh pengguna bangunan, jadi nama desainer interior akan sangat deikenang.
  • Desainer interior bermain aman, tidak perlu bertanggung jawab terhadap kekuatan bangunan, gempa, resiko roboh, bocor dan lain-lain alasannya yaitu sudah tanggung jawab arsitek dan struktur.
  • Desainer interior mendesain dari layout yang diberikan arsitek, jadi tidak perlu repot survey lapangan, tidak perlu survey kontur tanah, kecuali untuk proyek renovasi.

Kekurangan bila mendapat bab merancang bab interior :

  • Penampakan interior hanya sanggup dinikmati jikalau benar-benar masuk ke dalam ruangan sebuah bangunan, untuk bangunan skala besar, desainer arsitektur biasanya lebih dikenal.
  • merancang interior tidak sesederhana yang dibayangkan orang awam, alasannya yaitu harus memperhatikan ergonomi, antropilogi, kenyamanan ruang, kesan, kekerabatan dengan arsitektur yang semuanya membutuhkan banyak energi dan konsentrasi.
  • Penyesuaian style dengan arsitektur yang terkadang cukup sulit, apalagi jikalau arsitek mempunyai gaya desain yang cenderung berbeda.

Nah demikianlah mengenai perbandingan mengerjakan desain arsitektur vs desain interior. Bagusnya kalau sanggup mendapat kontrak untuk mendesain keduanya sekaligus, sehingga praktis dalam penyesuaiannya. Namun hal ini jarang terjadi untuk proyek berskala besar.

Sumber http://www.arsitur.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Desainer Arsitektur Vs Desainer Interior"

Posting Komentar