Death Note Dan Platinum End, Kemiripan Yang Bertolak Belakang
Minggu, 02 September 2018
Death Note,
light yagami,
Manga,
News,
others,
takeshi obata,
tsugumi ohba
Edit
Tidak salah kalau para fans Death Note, telah menantikan manga yang dibentuk oleh kerja sama jenius Takeshi Obata dan Tsugumi Ohba ini yaitu Platinum End, dan banyak dari kita pula membandingkan Platinum End dengan Death Note? apa para fans Death Note mengharapkan akan lahir manga yang se jenius Death Note ditangan mereka berdua? tentu saja secara alamiah para fans Death Note akan membanding-bandingkan Death Note dengan Platinum End, alasannya yakni semenjak awal terbit chapter pertama Platinum End, Tsugumi Ohba sendiri yang menciptakan para fans Death Note mengingat kembali bagaimana lahirnya KIRA, dengan alur dongeng Platinum End yang serupa dengan Death Note namun dengan komponen dongeng yang bertolak belakang.
Sejak sehabis menonton Death Note, saya tidak mengharapkan akan menemukan anime yang lebih jenius dan keren dari Death Note bahkan dari duet jenius Takeshi Obata dan Tsugumi Ohba sekalipun
Oke,ini yakni beberapa hal yang bertolak belakang antara Death Note dan Platinum End.
Light yagami & mirai
light yagami yakni seorang siswa jenius dengan latar keluarga yang baik, semenjak awal light yakni orang dengan huruf idealis yang tinggi, dengan hidupnya sendiri yang telah berjalan sempurna, ia berusaha menciptakan dunia gres dengan idealisnya sedangkan mirai, dari chapter 1 dan 2 kita bisa melihat mira yakni seorang siswa dengan keluarga yang dibunuh sendiri oleh bibi dan pamannya sendiri, hidupnya jauh dari kata bahagia, bahkan ia berusaha untuk bunuh diri, ia seorang yang putus asa untuk mencari kebahagiaan namun disamping itu ia masihlah seorang anak pria yang sealalu ingat dengan nasehat ibunya.
Dewa ajal &Angel
Ryuk yakni seorang yang kuasa ajal yang bosan dengan dunianya yang mencari hiburan kedunia manusia, disamping mencari hiburan dan memakan apel, ia masa kolot dengan hal lain, ia tidak berpihak pada siapapun dan hanya menonton dari dekat namun berbeda halnya dengan nasse seorang Angel yang menolong mirai, nasse yakni angel yang bertingkah layaknya menyerupai iblis, dia berusaha menasehati mirai, apa yang harus dilakukannya biar sanggup bahagia, bahkan nasse sendiri yang mendorong mirai biar membunuh bibinya sendiri.
Art style : Death Note &Platinum End
Art style Death Note yakni gothic, gambar yang realistic with splash of fantasy, gaya gambar Death Note yakni gaya gambar yang sangat realistik dan detail namun tidak menghilangkan unsur bahwa Death Note yakni manga, kita sanggup melihat manga Death Note sangatlah realistik dari panel manga walaupun kecil namun Takeshi Obata-sensei tetap menggambar background menyerupai dinding, pintu, dan ornamen lainnya, tokoh-tokoh dalam Death Note juga tak kalah detailnya, Takeshi Obata- sensei kelihatan sangat konsen sekali dalam menciptakan suatu tokoh yang realistik namun mempunyai cirikhasnya masing-masing, pola saja Light Yagami, Obata-sensei tidak menciptakan Light menyerupai tokoh anime lainya yang dengan jubah ataupun tato ditubuhnya yang menciptakan orang bisa mengenalnya, namun ketika Light memakai kemeja, sweater atau apapun itu orang bisa mengenalnya, itu alasannya yakni gaya rambut dan tatapan mata Light yang tajam. Splash of fantasi dari Death Note yakni dengan kehadiran dewa-dewa kematian, yang digambarkan tidak menyerupai yang kuasa ajal pada umumnya.
Sedangkan pada Platinum End gaya gambarnya lebih cenderung fantasy dibanding realistik, realistik gambarnya bisa kita lihat pada penmpilan sehari-hari mirai namun untuk cirikhas fisik mirai kurang kuat, sejauh ini saya kira akan sulit bagi orang untuk mengenali apakah itu mirai tanpa ada panah ditanganya ataupun angel nasse dibelakangnya, lebih cenderung fantasy saya katakan alasannya yakni di Platinum End ini Obata-sensei lebih banyak memainkan screentone pada background, dengan efek-efek panah dan sparkle menyerupai manga pada umumnya
Sedangkan pada Platinum End gaya gambarnya lebih cenderung fantasy dibanding realistik, realistik gambarnya bisa kita lihat pada penmpilan sehari-hari mirai namun untuk cirikhas fisik mirai kurang kuat, sejauh ini saya kira akan sulit bagi orang untuk mengenali apakah itu mirai tanpa ada panah ditanganya ataupun angel nasse dibelakangnya, lebih cenderung fantasy saya katakan alasannya yakni di Platinum End ini Obata-sensei lebih banyak memainkan screentone pada background, dengan efek-efek panah dan sparkle menyerupai manga pada umumnya
Bishounen & Ecchi
Saya tidak tahu pasti, mungkin salah satu faktor yang menyebabkan Death Note populer di kalangan cewek alasannya yakni banyak tokohnya bishounen (laki-laki cantik/tampan) tidak heran kalau sampai sekarangpun mereka masih banyak mempunyai fans terutama Light Yagami, mungkin ini yakni strategi promosi dari Obata-sensei sedangkan kali ini di Platinum End saya kira Obata dan Ohba-sensei berusaha menarik perhatian pembaca pria alasannya yakni di chapter 2 Platinum End obata-sensei membuktikan kemampuannya menggambar kumpulan perempuan tanpa busana, saya sendiri tidak menyukai Ecchi, berdasarkan saya ini malahan merusak jalan cerita.
Anime pertama yang saya tonton yakni Detective conan namun Death Note yakni anime pertama yang menciptakan saya stuck to watch anime again and again maybe because i've been searching the similar one, dan bahkan saya hobi menggambar manga alasannya yakni saya terkesan dengan gambar Takeshi Obata-sensei.
Platinum End, dengan konsep dongeng yang berbanding terbalik dengan Death Note, sehabis saya baca sampai chapter 2, mungkin manga ini tidak akan serialisasi dalam waktu yang panjang, mungkin manga ini akan berkhir 20-25 chapter, namun saya berharap besar untuk manga ini.
0 Response to "Death Note Dan Platinum End, Kemiripan Yang Bertolak Belakang"
Posting Komentar