Cerita Rakyat : Roro Jonggrang
Cerita Rakyat Roro Jonggrang merupakan sebuah kisah rakyat yang berasal dari kawasan Yogyakarta. Jika sahabat sekalian berkunjung ke sana, niscaya banyak orang yang menyarankan untuk singgah ke sebuah objek wisata Candi Prambanan. Nah konon kisahnya terdapat sebuah kisah dibalik bangunan bersejarah tersebut. Cerita tersebut populer dengan nama Cerita Rakyat Roro Jonggrang.
Ketika sahabat mengunjungi objek wisata Candi Prambanan, sahabat bakal menemukan sebuah arca yang dinamakan Arca Dewi Durga. Arca Dewi Durga tersebut lah yang diyakini sebagai jelmaan Ratu Roro Jonggrang yang dikutuk alasannya yaitu kecurangannya.
Pada kesempatan ini, akan mencoba menghadirkan sebuah kisah rakyat yang berjudul Roro Jonggrang untuk sahabat sekalian. Semoga kisah rakyat di bawah ini sanggup bermanfaat. Check this out!!!
Roro Jonggrang
Dikisahkan, tersebutlah seorang pangeran berjulukan Raden Bandung Bondowoso, putra raja Pengging berjulukan Prabu Damar Moyo. Raden Bandung Bondowoso merupakan seorang pangeran yang populer berpengaruh dan sakti mandraguna.Selain Pengging, terdapat kerajaan yang lain yang berjulukan Keraton Boko. Raja Keraton Boko berjulukan Prabu Boko dan mentrinya bernam Patih Gupalo, mereka berdua yaitu raksasa pemakan mansia. Tetapi Prabu Boko mempunya seorang putri yang sangat bagus jelita berjulukan Roro Jonggrang.Suatu hari Prabu Boko berhasrat ingin memperluas wilayah kerajaan dengan menyerang kerajaan Pengging. Prabu Boko mengumpulkan pasukannya untuk menyerang Kerajaan Pengging. Pertempuran andal pun terjadi, pertumpahan darah pun tidak terelakan. Banyak korban berjatuhan dari kedua belah pihak. Untuk mengurangi rakyatnya yang terbunuh, Prabu Damar Moyo memerintahkan anaknya Raden Bandung Bondowoso untuk berduel pribadi dengan Prabu Boko. Berkat kekuatan dan kesaktian dari Raden Bandung Bondowoso, Prabu Boko pun terbunuh.Mendengar Prabu Boko terbunuh, Patih Gupala memerintahkan pasukannya untuk mundur dari lari ke istana. Tentu Raden Bandung Bondowoso tidak tinggal diam, ia pribadi mengejar Patih Gupala dan pasukan yang tersisa ke Keraton Boko. Patih Gupala yang tiba terlebih dahulu ke istana menemui Roro Jonggrong dan memberitahu bahwa Prabu Boko telah tewas di tangan Raden Bandung Bondowoso. Tak usang lalu Raden Bandung Bondowoso pun tiba. Ketika ia sedang mencari Patih Gupala di dalam istana, ia bertemu dengan anak Prabu Boko yaitu Roro Jonggrang. Karena kecantikan nya, Raden Bandung Bondowoso pribadi jatuh cinta dengannya. Dan meminta untuk menikahinya. Tetapi Roro Jonggrang menolaknya, alasannya yaitu ia tahu bahwa Raden Bandung Bondowoso yang telah membunuh ayahnya.Untuk menolak lamaran Raden Bandung Bondowoso, Roro Jonggrang memperlihatkan syarat kalau Raden Bandung Bondowoso ingin menikahinya. Roro Jonggrang berkata:“Jika kamu ingin menikahi ku, kamu harus berbagi ku sebuah sumur dan seribu candi dalam satu malam.”Permintaan tersebut terdengar mustahil. Tapi Raden Bandung Bondowoso percaya diri dengan kekuatan dan kesaktian yang ia miliki dan pribadi menyanggupi seruan tersebut. Dia pun memulai untuk menciptakan sebuah sumur yang populer dengan nama Jalatunda. Dan menciptakan 1000 candi dengan mengerahkan proteksi para jin untuk membuatnya.Kawatir Raden Bandung Bondowoso akan menyelesikannya. Roro Jonggrang meminta dayang-dayang untuk menumbuk padi dan memperabukan jerami di timur sebagai tanda bahwa pagi sudah datang. Para jin yang membantu Raden Bandung Bondowoso untuk menuntaskan 1000 candi pun kabur alasannya yaitu takut akan pagi. Pembuatan 1000 candi pun gagal, Raden Bandung Bondowoso hanya sanggup menuntaskan 999 candi.Raden bandung Bondowoso marah, murka alasannya yaitu bahwasanya pagi belumlah tiba. Dia sangat murka dikala menemukan bahwa Roro Jonggrang lah yang melaksanakan kecurangan di balik kegagalannya tersebut. Raden Bandung Bondowoso sangat murka dan lalu merubah Roro Jonggrang menjadi sebuah arca yang populer dengan Arca Dewi Durga untuk melengkapi 1000 candi tersebut.Dari kisah di atas, memiliki beberapa hal yang berharga untuk mengajarkan kita untuk tidak sombong dan untuk tidak mencurangi seseorang. Karena dikala kita mencurangi seseorang, sesuatu yang jelek yang akan menanti.
Semoga artikel perihal Cerita Rakyat Roro Jonggrang tersebut di atas sanggup kita ambil pelajaran yang tersimpan. Itulah cara leluhur kita mendidik anak keturunannya dengan menceritakan sebuah kisah untuk diambil amanatnya. Jika terdapat kesalahan baik dari segi penulisan maupun pembahasan, kami membuka kritik dan saran yang membangun dari sahabat sekalian. Jangan lupa like dan share juga ya sobat. Terima kasih... ^^Maju Terus Pendidikan Indonesia^^
Lihat juga banyak sekali Cerita Rakyat Indonesia lainnya, di sini.
Sumber http://www.zonasiswa.com
Lihat juga banyak sekali Cerita Rakyat Indonesia lainnya, di sini.
0 Response to "Cerita Rakyat : Roro Jonggrang"
Posting Komentar