Cara Budidaya Keong Tanduk Yang Wajib Dicoba Dan Menguntungkan
Horned nerite snail atau biasa disebut keong tanduk merupakan keong aquascape yang mempunyai penampilan unik berupa tanduk pada bab tumbuhnya. Keong yang dikenal sebagai keong harimau atau keong zebra ini merupakan siput air tawar kecil dikenal hebat dalam hal memakan alga.
Keong tanduk tergolong dalam siput air tawar,akan tetapi keong tanduk hanya sanggup berkembang biak pada perairan air payau. Keong satu ini berasal dari Afrika Timur dan ditemukan di Utara muara Sungai Lubba di Somalia, sedangkan di timur ditemukan di rawa bakau dan laguna di Kenya dan Tanzania. Di bab selatan, juga ditemukan di dataran rendah pesisir Mozambik dan Afrika Selatan. Bahkan, nama natalensis sebetulnya mengacu pada Natal, sebuah provinsi tertua di Afrika Selatan (saat ini dikenal sebagai KwaZulu-Natal).
Keong tanduk ialah jenis keong yang hampir seluruh hidupnya berada di dalam air, jarang sekali untuk keong satu ini untuk menampakan diri di atas permukaan. Keong ini mempunyai perawakan tanduk kecil, mempunyai ukuran badan kecil dari 1 cm sampai 2 cm. Cangkang keong tanduk sangat berpengaruh dan kokoh, sedangkan tanduknya berkhasiat sebagai prosedur pertahanan diri yang baik. Keong jenis ini merupakan makhluk tergolong sangat jinak dan tak menganggu penghuni lain kalau disatukan dalam satu aquarium.
Keong tanduk mempunyai warna belang hitam dan kuning yang sedap dipandang. Pada waktu sudah dewasa, tumpuan warna garis-garis hitam dan juga kuning akan bertambah lebar, warna belang ini juga sudah muncul semenjak keong tanduk masih kecil. Selain tumpuan warna yang sudah disebutkan tadi, keong tanduk juga mempunyai variasi warna lain, dengan tumpuan menarik serta warna belang yang berbeda.
Keong tanduk umumnya mempunyai 5 jenis warna, yaitu keong tanduk hitam (black horned nerite), keong tanduk millennium bumblebee (horned nerite snail), keong tanduk hijau (green horned nerite), keong merah (red horned nerite), dan keong tanduk thron (zebra thron snail).
Cara Budidaya Keong Tanduk
Keong jenis ini biasanya banyak dijadikan sebagai penghias akuarium aquascape, sanggup juga ditempatkan pada akurium tradisonal atau akurium yang pada umumnya digunakan, akan tetapi jumlahnya per tangki (per aquarium) cukup 3 sampai 6 ekor saja. Selain itu, keong tanduk populer sebagai pembersih aquarium yang handal. Tak heran kalau banyak pencinta aquarium atau aquascape sangat menyukai binatang satu ini sebagai alat pembersih alami yang luar biasa.
Banyaknnya penggemar keong tanduk, baik dipakai sebagai penghias aquarium atau pembersih aquarium siput jenis ini berpotensi menjadi lahan bisnis menguntungkan. Maka itu, budidaya keong tanduk sanggup menjadi salah satu cara untuk memanfaatkan peluang tersbut. Tak perlu banyak kata lagi, berikut ini merupakan cara budidaya keong tanduk praktis ibarat cara budidaya bekicot dalam drum, diantaranya :
- Kandang Keong Tanduk
Cara budidaya koeng tanduk yang pertama ialah menyiapkan sangkar daerah tinggal. Kandang untuk ternak siput ini tak memerlukan area lahan yang luas, berbeda dengan cara menanam pisang ambon, alasannya kau keong tanduk berkuran sangat kecil yaitu 1 cm sampai 2 cm.
Ukuran aquarium yang sanggup dipakai yaitu sanggup menyesuaikan dengan jumlah keong tanduk yang hendak dibudidaya. Ukuran akurium 10 galon atau 37 liter merupakan yang ideal sebagai daerah tinggal keong tanduk budidaya anda.
Keong tanduk biasanya disatukan dengan binatang lain, maka itu sebaiknya lebih berhati-hati kalau membudidayakan keong tanduk bersamaan dengan jenis binatang lain. Meskipun siput ini tidak akan menganggu penghuni lain dalam aquarium, tapi ikan merupaka binatang yang tak sanggup akur dengan keong tanduk, apalagi ikan pemangsan siput harus dihindari. Untuk ikan yang tak sanggup akur dengan keong tanduk ialah ikan buntal, loaches (botia), dan cichlids bergairah berukuran besar. Bukan itu saja, terdapat banyak ikan contohnya guramai dan bettas akan mencoba menyerang keong tanduk, meskipun tak sanggup membuatnya terbunuh, kendati ikan-ikan tadi kerap kali melukai siput satu ini, namun situasi harus diwaspadai.
Selain menempatkan siput dalam kandang, hal yang harus diwaspadai dari keong tanduk adalah, mereka (keong tanduk) hobi sekali keluar dari air aquarium dengan cara memanjat keluar dari air lalu jatuh dari bibit tangki. Dengan demikian, cangkang keong pun menjadi rusak. Bila tak segera memasukan keong tanduk itu kedalam air meraka akan mati lantaran kekeringan. Maka itu diharapkan alat epilog yang aman, supaya keong tanduk ternak anda tak suka keluyuran.
- Air untuk Keong Tanduk
Berbeda dengan cara merawat pohon lemon cepat berbauah lebat dan laba berlimpah, donasi air ketika budidaya keong tanduk harus diperhatikan dan tidak sembarangan. Keong ini tak sanggup berkembangbiak dalam air tawar murni. Air yang dipakai ialah air payau, penggunaan air jenis ini sanggup mengakibatkan keong tanduk berkembang biak dengan maksimal. Akan tetapi kalau keong sudah menetas, anakan harus dipindah kedalam aquarium dengan kandungan alga yang tinggi. Air maritim merupakan solusi terbaik.
Setidaknya, dalam proses pemidahan ini keong tanduk dibiyarkan dalam air maritim kurang lebih 4 minggu, sesudah itu sanggup dipindahkan kembali ke aquarium air tawar. Selain jenis air, suhu dalam air juga mempunyai peranan dalam cara budidaya keong tanduk, untuk suhu yang harus dijaga ialah 71 – 79 derajat Fahrenheit atau 22 – 26 derajat celcius. Sedangkan untuk pH-nya berada pada 7.0 – 8.5.
- Makanan Keong Tanduk
Berbeda dengan cara budidaya keong mas, masakan utama keong tanduk ialah ganggang atau alga yang terdapat pada aquarium. Meskipun masakan keong ini hanya berupa alga dalam kolam, untuk menunjang serta menambah kebutuhan nutrisi keong tanduk, perlu sekali ditambakan masakan lain. Adapun masakan bernutrisi yang dimaksud ialah pelet udang vegetarian.
Selain menunjukkan pelet, anda juga sanggup menambahakan sayuran contohnya mentimun, brokoli dan selada. Pemberia masakan pemanis yang bernutrisi dan tentunya sehat sanggup menunjang kesehatan keong tanduk supaya proses tumbuh kembangnya menjadi maksimal. Sebagai catatan, ketika menunjukkan masakan pemanis sebaiknya mengeluarkan sisa masakan dari dalam aquarium yang tak dimakan dalam waktu 24 jam, ini berkhasiat untuk menghindari adanya sisa masakan yang membusuk dan mengotori air.
- Proses Perkawainan Keong Tanduk
Tak ibarat kebanyakan keong pada umumnya, keong tanduk tidak hermafrofit. Keong satu ini mempunyai jenis kelamin jantan ataupun betina, namun sulit untuk membedakan keduanya. Untuk membedakan jenis jantan atau pun betina dengan praktis amati pada ketika perkawinan berlangsung, biasanya sang jantan akan berada di atas, sedangkan sang betina dibawah. Bila masih kesulitan, cara lain yang sanggup dipakai ialah melihat keong tanduk budidaya yang bertelur.
Keong tanduk memang memerlukan perawatan khusus, alasannya proses pembiakan keong satu ini terbilang gampang praktis susah. Untuk membiakkan serta meningkatkan larva (calon anakan) dibutuhkan pengamatan yang teliti. Namun begitu, untuk sanggup memperoleh anakan keong tanduk anda harus memasukkan setidaknya 6 keong, dalam keleompok itu harus sudah dipastikan terdapat keong jantan maupun betina.
Sumber https://ilmubudidaya.com
0 Response to "Cara Budidaya Keong Tanduk Yang Wajib Dicoba Dan Menguntungkan"
Posting Komentar