Tafsir Maudhu'i

Sebagaimana telah disinggung bahwa tokoh-tokoh ulama kita betul-betul mempunya perhatian yang amat besar terhadap tafsir Al-qur’an Al-karim. Tafsir mereka mencangkup seluruh corak dan pola penyajian, dari uraian yang panjang lebar hingga yang sederhana dan ringkas, ada yang penuh dengan uraian sekitar pendapat-pendapat pedoman kalam, teori ilmiah, dan sebagainya. Adapula yang cenderung mengemukakan pembahasan mengenai aspek balaghoh, aspek hokum dan sebagaianya. Sanagat menitikberatkan  kepada pembahasan kebahasaan.alhamdulillah berkat para ulama tersebut, kini perpustakaan islam penuh dengan karya-karya tafsir dengan segala corak dan bidang kajian.salah satunya  yang kami kaji ini yaitu tafsir mawdhu’Iy.

Tafsir ini menghimpun dan menyusun  ayat-ayat berdasarkan kronologi dilakukan untuk megetahui pokok-poko masalahnya.dengan demikian, tuduhan yang menyatakan bahwa didalam Al-qur’an terjadi pengulangan sia-sia tertolak dan lenyap.

Kalaupun ada, sedikit kali kita temukan pembahasan mengenai satu surat  secara menyeluruh,yang  memperkenalkan dan menjelaskan maksud secara global,dan menghubungkan ayat-ayatnya satu sama lainnya, sehingga surat-surat tersebut tampak dalam bentuknya yang utuh,teratur rapi lagi sempurna.
Pembahasan mengenai satu surat secara menyeluruh ini,menjelaskan maksudnya secara umum dan khusus, dan menghubungkan  masing-masing pokok masalahnya satu sama lain, dalah berkhasiat untuk mengatakan bahwa surat tersebut betul-betul cermat teliti dan utuh.

Tafsir Al Quran

1.Pengertian Tafsir Maudhu'i
Tafsir maudhu’i yaitu metode tafsir al-quran yang dalam menafsirkan ayat-ayat al-quran dilakukan dengan cara mengumpulkan ayat-ayat yang berbicara perihal suatu topic permasalahan tertentu. Kemudian ayat itu diurutkan sedemikian rupa,baru selanjutnya ditafsirkan dari banyak sekali segi secara terpadu.
Tafsir maudhu’i yaitu menghimpun ayat-ayat al-Quran yang memiliki maksud yang sama dalam arti sama-sama membicarakan satu topic duduk kasus dan menyusunya berdasar kronologi secara alasannya yaitu turunya ayat-ayat tersebut.
Ada pun teladan tafsir al-Quran yang disusun memakai metode maudhu’i ialah tafsir ayatil kaunruyah karya Dr.Abdullah Syahasah.

2. Dua Macam Bentuk Kajian Tafsir Maudhu’i
Tafsir maudhu’I ini memiliki dua macam bentuk kajian, yang sama-sama bertujuan menggali hokum-hukum yang terdapat di dalam al;-Quran, mengetahui kekerabatan di antara ayat-ayat dan untuk membantah bahwa di dalam al-Quran itu sering terjadi pengulangan, juga untuk menepis tuduhan lainya yang di lotarkan oleh sebagian orientalis dan pemikiran barat
Kedua bentuk kajian tafsir maudhu’I yang dimaksud adalah
1. Pembahasan mengenai satu surat secara mrnyeluruh dan utuh dengan menjelaskan maksudnya yang bersifat umum dan khusus, menjelaskan kekerabatan antara banyak sekali duduk kasus yang dikandungnya, sehingga surat itu nampak dalam bentuknya yang betul-betul utuh dan cermat.
2. Menghimpun sejumlah ayat dari membuatkan surat yang sama-sama  membicarakan satu duduk kasus tertentu, ayat-ayat tersebut disusun sedemikian rupa dan diletakkan di bawah satu tema, bahasan dan selanjutnya ditafsirkan secara maudhu’i.

3. Metode Tafsir Maudhu’i
Pada tahun 1977,Prof  Dr. Abdul Hay Al-Farmawiy,yang juga menjabat sebagai guru besar dalam fakultas ushulludin,Al-Azhar. Mengemukakan secara terinci langkah-langkah yang hendaknya ditempuh untuk menerapkan metode maudhu’i .
Langkah-langkah tersebut antara lain
1) memutuskan duduk kasus yang akan dibahas
2) menghimpun ayat-ayat berkaitan dengan duduk kasus tersebut
3) menyusun runtutan ayat sesuai dengan masa turunnya, disertai pengetahuan perihal azbab al-nuzul.
4) Menyusun pembahasan dalam kerangka yang sempurna
5) Melengakapi pembahasan dengan hadis-hadis yang relevan dengan pokok bahasan
6) Mempelajari ayat-ayat tersebut secara keseluruhan dengan jalan menghimpun ayat-ayat yang memiliki pengertian  sama.

4. Sebab Ketidakpedulian Masa Lalu 
Di tengah-tengah suasana perkembangan tafsir yang demikian, mereka para penafsir tersebut tidak memiliki kepedulian untuk menafsirkan al-Quran secara tematik lantaran dua sebab:
1. metude penafsiran maudhu’I itu mengarah pada kajian spesialis, yang bertujuan mengkaji satu tema bahasan sehabis meneliti dan menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan tema tersebut. Para penafsir masa kemudian tidak melaksanakan cara kajian semacam ini, lantaran prinsip seorang andal waktu itu belum menjadi tujuan kajian.
2. Para penafsir zaman dahulu belum mencicipi penting dan perlunya untuk mrlakukan kajian terhadap topic-topik tertentu yang terdapat di dalam al-Quran berdasarkan cara kerja metode maudhu’I.

5. Sebab Kepedulian Dan Perhatian Masa Kini
Adapun factor-faktor pendorong munculnya perhatian dan minat untuk melaksanakan pembahasan gres berdasar corak tafsir maudhu’I di zaman kini ini adalah:
a. Al-Quran sebagai kitab wahyu yang turun kepada nabi yang paling tepat yaitu mengandung majemuk ilmu bernilai tinggi, sehingga banyak ilmuan dan para peneliti berupaya mencapai khasanah tersebut
b. Dewasa ini banyak orang non Arab baik muslim maupun non-muslim yang semboyan demi ilmu, mempelajari masalah-masalah yang dikandung oleh al-Quran. Study mereka ini tidak jarang menghasilkan tuduhan mengenai kebatilan dan kelemahan al-Quran.
Pendek kata, kebutuhan ini kita akan metode tafsir maudhu’I di zaman kini ini, di mana kita memerlukan adanya pembaharuan metode dakwah islami.

6. Keistimewaan Tafsir Maudhu’i
Beberapa keistimewaan tafsir ini antara lain :
a. Menghindari problem atau kelemahan metode lain.
b. Satu cara terbaik dalam menafsirkan al-Quran
c. Kesimpulan yang dihasilkan gampang di fahami
d. Metode ini memungkinkan seseorang untuk menolak anggapan adanya ayat-ayat yang bertentangan dalam al_quran.

7. Beberapa Masalah Yang Hrus Di Perhatikan Dalam Membaca Tafsir Maudhu’i
a. Metode maudhui pada hakikatnya tidak atau belum mengemukakan seluruh kandungan ayat al-Quran yang ditafsirkannya itu.
b. Mufassir yang memakai metode ini hendaknya memperhatikan dengan secama urutan ayat- ayat dari segi masa turunnya.
c. Mufassir hendaknya memperhatikan benar seluruh ayat yang berkaitan dengan pokok bahasan yang telah ditetapkannya itu.



Sumber http://makalahahli.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Tafsir Maudhu'i"

Posting Komentar