Proses Pembuatan Jalan Aspal Dengan Alat Berat
Proses pembuatan jalan asphalt mungkin pernah kita lihat dikala melewati jalan yang diperbaiki. Proyek pengerjaan jalan oleh para pekerja memakai alat berat menjadi pemandangan yang cukup familiar di kota-kota besar.
Namun pada mulanya bagaimanakah jalan asphalt dibentuk ? Berikut merupakan urutan proses pembuatan jalan asphalt beserta alat-alat berat yang terlibat dan kegunaannya masing-masing.
Untuk menciptakan bentuk alur jalan dan membersihkannya dari banyak sekali sampah, dipakai alat berat berupa excavator yang mempunyai skop yang digerakan oleh lengan hidraulik.
Setelah higienis dari sampah, selanjutnya permukaan lahan diratakan memakai buldozer. Buldozer bertugas meratakan tanah dengan cara mendorong dengan skop besar secara horizontal.
Adapun bekas galian tanah yang tersisa atau tanah urugan yang ingin ditambahkan diangkut dengan memakai dump truck.
Batu kabur diangkut dan dibeberkan memakai dump truck, kemudian proses meratakan watu ini menggunkaan tandem roller. Hal ini dilakukan lagi sampai mencapai pondasi atas (lapisan pasir) dan lapisan permukaan jalan.
Penghamparan aspal memakai suhu panas biar aspal cair dan dikerjakan oleh alat berat yang berjulukan asphalt finisher. Dengan begitu pekerja tidak perlu repot menuangkan material aspal.
Setelah dihamparkan, maka selanjutnya asphalt akan dipadatkan dan diratakan memakai roller yang mempunyai roda silinder. Dengan begitu maka permukaan jalan akan semakin halus dan siap dilalui kendaraan lainnya.
Demikianlah sekilas wacana Proses Pembuatan Jalan Aspal dengan Alat Berat, semoga bermanfaat dan sanggup menambah wawasan.
Sumber http://www.arsitur.com
Proses Pembuatan Jalan Aspal dengan Alat Berat |
Namun pada mulanya bagaimanakah jalan asphalt dibentuk ? Berikut merupakan urutan proses pembuatan jalan asphalt beserta alat-alat berat yang terlibat dan kegunaannya masing-masing.
1. Lahan jalan dibersihkan dan diratakan
Lahan yang akan dijadikan jalan raya harus terperinci dulu statusnya, gres kemudian alat berat sanggup masuk. Lahan harus higienis dari sisa akar tanaman maupun sampah lainnya.Untuk menciptakan bentuk alur jalan dan membersihkannya dari banyak sekali sampah, dipakai alat berat berupa excavator yang mempunyai skop yang digerakan oleh lengan hidraulik.
Meratakan lahan dengan excavator |
Setelah higienis dari sampah, selanjutnya permukaan lahan diratakan memakai buldozer. Buldozer bertugas meratakan tanah dengan cara mendorong dengan skop besar secara horizontal.
Adapun bekas galian tanah yang tersisa atau tanah urugan yang ingin ditambahkan diangkut dengan memakai dump truck.
2. Menghamparkan Material Pondasi Asphalt
Meskipun tanah telah diratakan dan dipadatkan memakai alat berat bukan berarti tanah tersebut sia menopang beban jalan. Maka dari itu perlu diberikan material pondasi berupa watu kali atau watu kapur.Batu kabur diangkut dan dibeberkan memakai dump truck, kemudian proses meratakan watu ini menggunkaan tandem roller. Hal ini dilakukan lagi sampai mencapai pondasi atas (lapisan pasir) dan lapisan permukaan jalan.
3. Penghamparan Material Asphalt
Setelah pondasi atas tamat dikerjakan dan permukaan lahan telah tertutup rata dengan pasir, maka selanjutnya ialah penghamparan material aspal. Cara kerjanya seakan-akan dengan pengadukan adonan beton untuk menciptakan plat lantai.Penghamparan aspal memakai suhu panas biar aspal cair dan dikerjakan oleh alat berat yang berjulukan asphalt finisher. Dengan begitu pekerja tidak perlu repot menuangkan material aspal.
Jalan dihaluskan dengan roller |
Setelah dihamparkan, maka selanjutnya asphalt akan dipadatkan dan diratakan memakai roller yang mempunyai roda silinder. Dengan begitu maka permukaan jalan akan semakin halus dan siap dilalui kendaraan lainnya.
Demikianlah sekilas wacana Proses Pembuatan Jalan Aspal dengan Alat Berat, semoga bermanfaat dan sanggup menambah wawasan.
Sumber http://www.arsitur.com
0 Response to "Proses Pembuatan Jalan Aspal Dengan Alat Berat"
Posting Komentar