Prosedur Kerja Perusahaan

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung blog gue :). Slamat tiba di blog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian biar orang-orang yang ngunjungin blog gue pada masuk nirwana semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue yakni seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue sanggup nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini sanggup bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel perihal Prosedur Kerja Perusahaan, Tanpa panjang lebar lagi yo check it ou

Pengertian Prosedur Kerja

Prosedur kerjada yakni rangkaian tata kerja yang berkaitan satu sama lain sehingga mengambarkan adaya suatu urutan sedikit demi sedikit yang harus ditempuh dalam penyelesaian sesuatu bidang tugas.

Manfaat Prosedur Kerja

Manfaat dari adanya mekanisme kerja yakni sebagai berikut :
  • Prosedur kerja penting artinya sebagai suatu contoh kerja yang menjabarkan tujuan, sasaran, jadwal kerja, fungsi-fungsi, dan kebijaksanaan perusahaan ke dalam kegiata-kegiatan pelaksanaan yang nyata;
  • Melalui mekanisme kerja yang sempurna sanggup dilakukan standarisasi dan pengendalian kerja dengan setepat-tepatnya;
  • Prosedur kerja bermanfaat baik bagi para pelaksana, maupun bagi semua pihak yang berkepentingan untuk dijadikan sebagai fatwa kerja.

Asas-asas Yang Harus Diperhatikan Dalam Penyusunan Prosedur Kerja

Dalam penyusunan mekanisme kerja perlu diperhatikan beberapa asas berikut ini :
  • Prosedur kerja harus dinyatakan secara tertulis, disusun secara sitematis, serta dituangkan ke dalam bentuk minimal atau fatwa kerja pelaksanaanya;
  • Prosedur kerja harus dikomunikasikan atau diinformasikan secara sistematis kepada semua petugas atau pihak yang bersangkutan atau berkepentingan;
  • Prosedur kerja harus selaras dengan kebijaksanaan pimpinan, atau sesuai dengan kebijaksanaan umum yang ditentukan pada tingkat yang lebih tinggi;
  • Prosedur kerja harus sanggup medorong pelaksanaan aktivitas secara efesien serta membuat jaminan yang memadai bagi terjadinya sumber-sumber yang berada dibawah pengendalian organisasi;
  • Prosedur kerja harus ditinjau dan dievaluasi kembali secara periodik dan kalau perlu sanggup direvisi sesuai dengan keadaan.

Pengaturan Kebijaksanaan Prosedur Kerja

Dalam pengeturan kebijaksanaanya, mekanisme kerja sanggup dinyatakan sebagai berikut :
  • Setiap pimpinan wajin menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi, baik di tiap-tiap lingkungan instansi maupun dalam hubungannya dengan instansi atau kantor lain;
  • Setiap pimpinan suatu organisasi bertanggung jawab memimpin dan mengoordinasikan bawahannya serta membimbing dan menunjukkan petunjuk bagi pelaksanaan kiprah bawahannya;
  • Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dengan memberikan laporan terpola sempurna pada waktunya;
  • Setiap pimpinan organisasi wajib mengelola dan memanfaatkan laporan sebagai materi pengambilan keputusan, penyusunan laporan lebih lanjut, dan menunjukkan petunjuk kepada bawahan;
  • Dalam memberikan suatu laporan, setiap satuan organisasi wajib menunjukkan tembusan kepada satuan organisasi lainnya secara fungsional mempunyai kekerabatan kerja.

Prinsip-Prinsip Penyusunan Prosedur Kerja

Berikut ini yakni prinsip-prinsip penyusunan mekanisme kerja yakni sebagai berikut :
  • Prosedur kerja harus disusun dengan memperhatikan segi-segi tujuan, fasilitas, peralatan,material, biaya, dan waktu yang tersedia serta segi luas, macam, dan sifat dari suatu kiprah atau pekerjaan;
  • Untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan tapak maka terlebih dahulu yakni dipersiapkan klarifikasi perihal tujuan pokok organisasi, denah organisasi berikut pembagian terstruktur mengenai dan analisis jabatan, unsur-unsur aktivitas di dalam organisasi, dan lainnya;
  • Hendaknya ditentukan pula satu pokok bidang kiprah yang akan dibentuk baga prosedurnya;
  • Perlu didaftar secara rinci, pekerjaan apa saja yang harus dilakukan berikut lamanya waktu yang diharapkan dalam melakukan bidang tugasi yang dimaksud;
  • Perlu didaftar secara rinci, pekerjakan apa saja yang harus dilakukan berikut lamanya waktu yang diharapkan dalam melakukan bidang kiprah yang dimaskud;
  • Dalam penentuan urutan rangkaian pekerjaan, maka antara tahap yang satu dengan tahap yang berikutnya harus mempunyai kekerabatan yang sangat eart menuju ke satu tujuan;
  • Setiap tahap harus merupakan satuan kerja aktual pelaksanaan dan penyelesaian seluruh kiprah atau pekerjaan yang dimaksudkan;
  • Perlu ditetapkan pula kecakapan dan keterampilan tenaga kerja yang diharapkan untuk penyelesaian bidang kiprah yang dimaksud;
  • Prosedur kerja yang disusun secara sempurna sehingga mempunyai stabilitas dan fleksibilitas;
  • Penyusunan mekanisme kerja harus selalui diadaptasi dengan perkembangan teknologi;
  • Untuk menjamin penerapan mekanisme kerja dengan terang dan tepat, maka perlu digunakan buku pedoma.

Buku Pedoman Prosedur Kerja

Buku fatwa mekanisme kerja yakni berupa buku yang memuat :
  1. Garis besar organisas (tugas-tugasi tiap jabatan tanpa nama);
  2. Sistem atau metode yang berafiliasi dengan pekerjaan;
  3. Formulir-formulir yang berafiliasi dengan pekerjaan;
  4. Tanggal dikeluarkan dan pemegang otoritas dari buku fatwa yang diterbitkan;
  5. Instruksi perihal penggunaan buku fatwa mekanisme tersebut.

Buku fatwa mekanisme kerja menunjukkan laba yang sangat besar bagi sebuah perusaaan. Buku fatwa tersebut membantu menstandarisasikan metode-metode dalam menunjukkan pengawasan terhadap apa yang telah dikerjakan.

Disamping untuk mengetahui hal-hal yang telah dijelaskan di atas, mekanisme kerja juga mempunyai kegunaan lain, diantaranya yakni :
  1. Pedoman kerja dan alat pendidikan, terutama bagi pegawai baru. Dalam hal ini mekanisme kerja disebut sebagai denah kerja, denah proses kerja, atau denah mekanisme kerja.
  2. alat untuk menuntaskan perselisihan dalam kekerabatan kerja;
  3. alat untuk mengadakan pembagian kerja dan mengatur frekuensi kerja yang tepat;
  4. alat untuk mengukur tata ruang kantor;
  5. alat untuk menghindari adanya pekerjaan yang bertumpuk;
  6. alat perencanaan kerja dan pengembangannya pada kemudian hari;
  7. alat untuk mengadakan klasifikasi, uraian, dan analisi jabatan;
  8. alat untuk menghemat waktu dalam mengetahui seluruh proses kerja;
  9. alat untuk mempersiapkan mekanisme prosedur.

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabiala ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualikum wr. wb.
Referensi :
  • Buku menerapkan prinsip profesional bekerja Sekolah Menengah kejuruan bidang studi keahlian bisnis dan manajemen

Sumber http://matematikaakuntansi.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Prosedur Kerja Perusahaan"

Posting Komentar