Prinsip Kerja Generator Sinkron (Alternator)
Jumpa lagi sobat BlogTeknisi, hari ini aku mau menyebarkan perihal Mesin-mesin, tentunya bagi sobat yang bergelut dengan dunia permesinan niscaya sudah sangat familiar dengan hal ini "ALTERNATOR". Om BT ingin kembali mengingatkan perihal prinsip kerja alternator ini silahkan disimak.
Jika sebuah kumparan diputar pada kecepatan konstan pada medan magnethomogen, maka akan terinduksi tegangan sinusoidal pada kumparan tersebut. Medan magnet sanggup dihasilkan oleh kumparan yang dialiri arus DC atau oleh magnet tetap. Pada mesin tipe ini medan magnet diletakkan pada stator (disebut generator kutub eksternal / external pole generator) yang mana energi listrik dibangkitkan pada kumparan rotor.
Hal ini sanggup mengakibatkan kerusakan pada slip ring dan karbon sikat, sehingga mengakibatkan permasalahan pada pembangkitan daya tinggi. [Baca Juga : Konstruksi Generator Sinkron (Alternator)]
Jika sebuah kumparan diputar pada kecepatan konstan pada medan magnethomogen, maka akan terinduksi tegangan sinusoidal pada kumparan tersebut. Medan magnet sanggup dihasilkan oleh kumparan yang dialiri arus DC atau oleh magnet tetap. Pada mesin tipe ini medan magnet diletakkan pada stator (disebut generator kutub eksternal / external pole generator) yang mana energi listrik dibangkitkan pada kumparan rotor.
Credit Picture : pixabay.com (License: CC0 Public Domain) |
Gambaran sederhana kumparan 3-fasa dan tegangan yang dibangkitkan |
Untuk mengatasi permasalahan ini, dipakai tipe generator dengan kutub internal (internal pole generator), yang mana medan magnet dibangkitkan oleh kutub rotor dan tegangan AC dibangkitkan pada rangkaian stator. Tegangan yang dihasilkan akan sinusoidal kalau rapat fluks magnet pada celah udara terdistribusi sinusoidal dan rotor diputar pada kecepatan konstan.
Tegangan AC tiga fasa dibangkitan pada mesin sinkron kutub internal pada tiga kumparan stator yang diset sedemikian rupa sehingga membentuk beda fasa dengan sudut 120°. Bentuk citra sederhana kekerabatan kumparan 3-fasa dengan tegangan yang dibangkitkan diperlilhatkan pada gambar di bawah ini.
Tegangan AC tiga fasa dibangkitan pada mesin sinkron kutub internal pada tiga kumparan stator yang diset sedemikian rupa sehingga membentuk beda fasa dengan sudut 120°. Bentuk citra sederhana kekerabatan kumparan 3-fasa dengan tegangan yang dibangkitkan diperlilhatkan pada gambar di bawah ini.
Pada rotor kutub sepatu, fluks terdistribusi sinusoidal didapatkan dengan mendesain bentuk sepatu kutub. Sedangkan pada rotor silinder, kumparan rotor disusun secara khusus untuk mendapat fluks terdistribusi secara sinusoidal. Untuk tipe generator dengan kutub internal (internal pole generator), suplai DC yang dihubungkan ke kumparan rotor melalui slip ring dan sikat untuk menghasilkan medan magnet merupakan eksitasi daya rendah.
Jika rotor memakai magnet permanen, maka tidak slip ring dan sikat karbon tidak begitu diperlukan. [www.blogteknisi.com]
Sumber http://www.blogteknisi.com
Jika rotor memakai magnet permanen, maka tidak slip ring dan sikat karbon tidak begitu diperlukan. [www.blogteknisi.com]
0 Response to "Prinsip Kerja Generator Sinkron (Alternator)"
Posting Komentar