Sistem Distribusi Daya Listrik Pada Sebuah Kapal


Energi untuk beban penerangan dan beban daya Sistem kelistrikan suatu kapal biasanya disuplai oleh 2 atau lebih generator. Selain itu juga sanggup disuplai dari emergency generator atau dari battery (aki). Daya listrik keluaran dari generator ini biasanya semuanya akan dipusatkan menuju ke satu Main Switch Board (MSB). Biasanya, emergency switchboard dan sistem emergency distribution dayanya terhubung dengan bus tie dari switchboard di kapal.

Jika sistem pelayanan daya di kapal mengalami kegagalan/kerusakan, sistem emergency distribution akan secara otomatis berpindah dari pelayanan normal ke pelayanan Emergency Generator. Ada banyak disain yang berbeda untuk distribusi daya pada instalasi beban listrik di kapal tergantung type kapalnya. 


Pada kapal penumpang yang besar, 2 atau 3 sub distribusi atau load center switchboard harus tersedia untuk distribusi daya dan sistem penerangan. Secara umum satu switchboard terletak pada potongan depan kapal, satu pada potongan depan dan jikalau memungkinkan yang ketiga diletakkan pada potongan tengah kapal. Tiap potongan switchboard sentra daya disuplai dari switchboard layanan kapal dengan memakai Bus feeder.

Desain ini lebih hemat dari pada menunjukkan banyak jalur yang panjang dari switchboard layanan kapal ke seluruh potongan kapal. Masing-masing switchboard diletakkan/dipasang pada ruangan yang sesuai. Kompartemen ini biasanya juga bertindak sebagai sentra untuk pelayanan kebutuhan listrik dan perawatan serta masing-masing mungkin juga menyediakan meja kerja dan locker untuk komponen peralatan lampu sekring dan kebutuhan listrik lainnya.


Selanjutnya daya listrik atau arus listrik keluaran dari MSB dibagi dalam beban-beban yang terdiri dari 3 kelompok besar :
  • Beban penerangan; semua beban pada kelompok ini memiliki tegangan 220 V satu phase dengan frekwensi 50 Hz. Kebanyakan beban ini berupa penerangan pada gang-gang, ruangan-ruangan tertutup, ruangan terbuka dan socket keluaran untuk peralatan untuk peralatan-peralatan power yang relatif rendah. 
  • Beban daya; semua beban pada kelompok ini memiliki tegangan 220 V/380 V tiga phase dengan frekwensi 50 Hz. Kebanyakan beban pada kelompok ini ialah peralatan berupa mesin pompa (ballast, bilga, FW, dan lain-lain), mesin angkat (crane, jangkar, dan lain-lain), refrigerator dan sistem air condition (AC).
  • Beban komunikasi dan navigasi; terdiri dari peralatan navigasi bertegangan 220 V dengan frekwensi 50 Hz. Beban-beban instrumentasi pada tegangan 36 V DC/   24 V DC yang diambil dari rectifier dan di back up oleh battery melalui UPS
Supplai utama dari output generator memiliki tegangan line 390 V atau tegangan phase 225 V pada frekwensi 50 Hz. Kabel transmisi akan mengakibatkan drop tegangan dan ini harus dihentikan lebih dari 3 % berdasarkan rule BKI. Kaprikornus tegangan pada tiap terminal dari beban-beban ialah 380 V (line voltage) / 220 V (tegangan phase) pada frekwensi 50 Hz.


Pelayanan sistem beban daya secara prinsip terdiri dari motor pencetus peralatan bantu dan peralatan pemanas yang tersedia baik secara tersendiri atau dalam kelompok oleh feeder dari layanan switchboard distribusi. Feeder normalnya dipakai untuk sumber daya peralatan bantu sistem propulsi yang besar. Dan diletakkan pada ruangan yang sama dengan switchboard distribusi. Tapi mungkin dipakai untuk motor yang besar pada salah satu kawasan di kapal.

Kelompok beban disuplai oleh feeder melalui panel distribusi. Panel ini menjadi sentra kawasan penyuplaian beban. Dibawah ini sanggup dilihat diagram distribusi daya di kapal :


[Buku Ajar Listrik Kapal]

Referensi :

1. Harington, Roy L.; [1992]; “Marine Engineering”; SNAME; New York. 
2. Watson, George Oliphant; [1983]; “Marine Electrical Practice”; Butterworth & Co.; London.  

Sumber http://www.blogteknisi.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Sistem Distribusi Daya Listrik Pada Sebuah Kapal"

Posting Komentar