Sejarah Perekembangan Teori Cahaya
Halo sahabat bangkusekolah, kali ini kita akan membahas wacana teori cahaya. Pada jaman dahulu, para pemikir dan ilmuwan sudah tertarik mengenai cahaya. Cahaya merupakan hal yang sangat menarik untuk diteliti. Cahaya bisa ditemukan di mana-mana sehingga sangat gampang ditemui. Akan tetapi ada beberapa fenomena cahaya yang dramatis menyerupai fenomena terjadinya pelangi yang mempunyai warna beraneka ragam.
Dulu, hal itu sangat sulit dijelaskan memakai teori yang sudah ada. Sementara itu, fenomena tersebut juga merupakan hal yang cukup sulit untuk diteliti. Banyak ilmuwan yang mencoba untuk meneliti wacana cahaya diantaranya ilmuwan kuno, ilmuwan era Newton dan Huygen dan lalu ada juga ilmuwan modern yang ikut meneliti wacana cahaya diantaranya yaitu Maxwell, Max Planck and Einsten.
Teori Cahaya
Mari kita bahas mengenai sejarah perkembangan teori cahaya sebagai berikut.
A. Pendapat para pemikir kuno
Cahaya bergerak dengan kecepatan yang terbatas. Hal ini merupakan pendapat yang disampaikan oleh pemikir dan politikus Empedocles. Kemudian, ada Aristoteles yang menemukan bahwa pelangi merupakan hasil pemantulan cahaya oleh titik air hujan. Selanjutnya, ada Euclid yang menyampaikan wacana aturan dari pemantulan dan beberapa sifat cermin.
B. Teori Tactile
Teori ini menyatakan teori cahaya menurut teori menyentuh. Jadi, saat tangan bisa menyentuh suatu benda, maka mata bisa mencicipi atau melihat suatu benda. Lalu, ada juga teori yang menyebutkan bahwa mata mengirimkan sinyal-sinyal tak tampak untuk mencicipi sebuah benda.
C. Teori Emisi
Teori emisi bertentangan dengan teori tactile. Teori ini menyampaikan bahwa benda mengirimkan partikel-partikel ke mata, sehingga mata alhasil bisa melihat benda sekitarnya. Akhirnya, teori ini bisa mengalahkan teori sebelumnya (teori tactile) hingga kala ke 8.
D. Teori Partikel atau Korpuskular
Teori ini dipeloposri oleh Isaac Newton. Newton melaksanakan penelitian pada kala ke 17. Newton menyampaikan bahwa cahaya terdiri atas beberapa partikel. Partikel-partikel tersebut dipancarkan ke segala arah. Kemudian, beliau juga menjelaskan wacana fakta bahwa cahaya bisa dipantulkan. Selain itu, cahaya juga mempunyai kelajuan sangat cepat saat memasuki medium yang lebih pekat/ padat alasannya yaitu tarikan gravitasinya lebih besar. akan tetapi, teori cahaya newton digugurkan oleh teori gelombang Huygen.
E. Teori Gelombang
Teori gelombang merupakan teori yang dipelopori oleh Christian Huygens (abad 17). Kemudian, teori ini dikembangkan oleh Thomas Young and Augustin Fresnel. Teori gelombang menyatakan bahwa cahaya hanya bisa dipancarkan dalam bentuk gelombang. Gelombang tersebut dipancarkan ke segala arah. Gravitasi tidak mensugesti gelombang cahaya sehingga cahaya bergerak makin lambat bila memasuki medium yang lebih padat. Gelombang cahaya berinteferensi menyerupai gelombang suara. Kemudian, teori gelombang juga menyampaikan bahwa cahaya bisa dipolarisasikan. Teroi ini menyampaikan juga bahwa cahaya membutuhkan media untuk merambat. Teori gelombang bertentangan dengan teori partikel.
F. Teori Elektomagnetik
James Clerk Maxwell yaitu tokoh teori elektromagnetik. Teori ini menyatakan bahwa gelombang cahaya yaitu gelombang elektromagnetik yang tidak membutuhkan media untuk merambat. Kelajuan cahaya bisa diprediksi dengan memakai beberapa konstanta listrik dan magnet.
G. Teori Kuantum
Tiga teori digabungkan. Pelopor teori ini yaitu Max Planck dan Einsten. “Gelombang cahaya tersusun atas paket-paket energy yang disebut foton pada tahun 1990” (Max Planck). Pada tahun 1905, Einsten bisa menjelaskan mengenai dampak foto listrik dengan teori kuantum.
Itulah klarifikasi mengenai sejarah perkembangan teori cahaya. Sahabat bangkusekolah.com bisa melihat bahwa ada banyak tokoh yang melaksanakan penelitian. Sampai kini teori cahaya yang digunakan yaitu teori elektromagnetik dan teori kuantum.
Sumber https://bangkusekolah.com
0 Response to "Sejarah Perekembangan Teori Cahaya"
Posting Komentar