Pengertian Dan Rumus Arus Listrik

Senang sanggup jumpa lagi sobat BT, hari ini OM BT bakal kembali sharing wacana Ilmu Kelistrikan. Pada kesempatan ini OM BT akan membahas Pengertian dan Rumus Arus Listrik. Pada ilmu kelistrikan Arus Listrik sangat berkait bersahabat dengan Tegangan (V), Daya (P) dan Hambatan (R). Untuk Menjelaskan hubungannya sanggup dilihat pada gambar di bawah :



Pada kesempatan ini kita akan membahas secara spesifik tentang Pengertian dan Rumus Arus Listrik. Kaprikornus arus listrik yakni banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. 

Arus listrik sanggup diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere. Contoh arus listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikro Ampere menyerupai di dalam jaringan badan sampai arus yang sangat besar lengan berkuasa 1-200 kiloAmpere (kA) menyerupai yang terjadi pada petir.

Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional. Satuan internasional untuk arus listrik yakni Ampere (A). Secara formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, jika dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang sanggup diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.

Arus listrik yang mengalir pada penghantar sanggup berupa arus searah atau direct current (DC) dan sanggup berupa arus bolak-balik atau alternating current (AC). Aliran arus listrik pada kawat kita kenal sebagai arus listrik. Aliran muatan sanggup berupa muatan positif (proton) dan muatan negatif (elektron).

Pada dasarnya rangkaian listrik dibedakan menjadi dua, yaitu rangkaian listrik terbuka dan rangkaian listrik tertutup. Rangkaian listrik terbuka yakni suatu rangkaian yang belum dihubungkan dengan sumber tegangan, sedangkan rangkaian listrik tertutup yakni suatu rangkaian yang sudah dihubungkan 


Pada rangkaian listrik tertutup, terjadi pedoman muatan-muatan listrik. Aliran muatan listrik positif identik dengan pedoman air.

Aliran muatan listrik positif dari A ke B identik dengan pedoman air dari A ke B yang disebut arus listrik

Air dalam ember A memiliki energi potensial lebih tinggi daripada air dalam ember B, sehingga terjadi pedoman air dari ember A menuju ember B atau dikatakan bahwa potensial di A lebih tinggi daripada potensial di B sehingga terjadi pedoman muatan listrik dari A ke B. Jadi, sanggup dikatakan bahwa muatan listrik positif mengalir dari titik berpotensial tinggi ke titik berpotensial rendah. Selanjutnya, pedoman muatan listrik positif tersebut dinamakan arus listrik. Jadi, arus listrik sanggup didefinisikan sebagai pedoman muatan positif dari potensial tinggi ke potensial rendah. Arus listrik terjadi apabila ada perbedaan potensial. Bagaimana jika dua titik yang dihubungkan memiliki potensial yang sama? Tentu saja tidak ada pedoman muatan listrik positif atau tidak terjadi arus listrik.


Kita niscaya berpikir bagaimana halnya dengan muatan listrik negatif? Apakah muatan listrik negatif tidak sanggup mengalir? Pada perkembangan selanjutnya, sehabis elektron ditemukan oleh ilmuwan fisika J.J. Thompson (1856–1940), ternyata muatan yang mengalir pada suatu penghantar bukanlah muatan listrik positif, melainkan muatan listrik negatif yang disebut elektron.

Arah pedoman elektron dari potensial rendah ke potensial tinggi (berlawanan dengan arah pedoman muatan positif). Namun hal ini tidak mengakibatkan masalah, lantaran banyaknya elektron yang mengalir dalam suatu penghantar sama dengan banyaknya muatan listrik positif yang mengalir, hanya arahnya yang berlawanan. Jadi, arus listrik tetap didefinisikan menurut pedoman muatan positif yang disebut arus konvensional.

Rumus Arus Listrik

Besarnya arus listrik (disebut besar lengan berkuasa arus listrik) sebanding dengan banyaknya muatan listrik yang mengalir. Kuat arus listrik merupakan kecepatan pedoman muatan listrik. Dengan demikian, yang dimaksud dengan besar lengan berkuasa arus listrik yakni jumlah muatan listrik yang melalui penampang suatu penghantar setiap satuan waktu. Bila jumlah muatan Q melalui penampang penghantar dalam waktu t, maka besar lengan berkuasa arus I secara matematis sanggup ditulis sebagai berikut :

Rumus Arus Listrik
Berdasarkan persamaan menyerupai pada gambar di atas, sanggup disimpulkan bahwa satu coulomb yakni muatan listrik yang melalui sebuah titik dalam suatu penghantar dengan arus listrik tetap satu ampere dan mengalir selama satu second.

Mengingat muatan elektron sebesar -1,6 × 10-19 C, (tanda negatif (-) mengatakan jenis muatan negatif), maka banyaknya elektron (n) yang menghasilkan muatan 1 coulomb sanggup dihitung sebagai berikut.

1 C = n × besar muatan elektron

1 C = n × 1,6 × 10-19 C,

 hari ini OM BT bakal kembali sharing wacana Ilmu Kelistrikan Pengertian dan Rumus Arus Listrik

Jadi, sanggup dituliskan 1 C = 6,25 × 1018 elektron.

Demikianlah pembahasan tentang Pengertian dan Rumus Arus Listrik yang Om BT ramu dari aneka macam sumber, biar bermanfaat ! [BT]

Sumber http://www.blogteknisi.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Pengertian Dan Rumus Arus Listrik"

Posting Komentar