Apa Yang Dimaksud Fondasi Dangkal (Shallow Foundation)
Bangunan / rumah sanggup didefinisikan sebagai struktur yang terdiri dari komponen-komponennya ibarat pondasi, kolom, dinding, balok, lantai, atap yang didirikan untuk menyediakan ruang dengan banyak sekali keperluan ibarat daerah tinggal, pendidikan, bisnis, manufaktur, penyimpanan, rawat inap, hiburan, ibadah dll. Masing-masing komponen struktur tersebut mempunyai fungsi dan tujuan yang berbeda-beda.
Setiap bangunan / rumah setidakya harus mempunyai dua komponen utama. Komponen yang dibangun di atas tanah dikenal sebagai super-struktur, sedangkan komponen yang dibangun di bawah tanah disebut sub-struktur. Pondasi termasuk dalam kategori sub-struktur. Di sini kita akan mengenai pondasi dangkal, sistem konstruksi, material, kelebihan dan kekurangannya.
Fondasi yakni penggalan terendah dari struktur bangunan yang bersentuhan pribadi dengan tanah. Pondasi memperlihatkan dasar untuk super-struktur di atasnya dan mentransfer beban struktur termasuk bobot mati struktur itu sendiri ke tanah di bawahnya biar bangunan tetap berdiri kokoh dan stabil untuk digunakan.
Fondasi dangkal yakni fondasi yang diletakkan di atas tanah yang keras di akrab lapisan tanah atas, dan di bawah penggalan terendah superstruktur, fondasi dangkal umumnya mempunyai kedalaman antara 1 m sampai 5-6 m. Ketika pondasi ditempatkan sempurna di bawah penggalan terendah dari penggalan super-struktur, itu disebut sebagai pondasi dangkal. Fondasi dangkal juga merupakan fondasi dengan kedalaman, dari permukaan tanah ke penggalan bawah fondasi kurang dari lima kali lebar pondasi.
Fondasi dangkal yakni jenis fondasi yang paling umum dan dipakai untuk semua bangunan kecil dan sanggup diletakkan memakai penggalian manual, dengan memungkinkan lereng alami di semua sisi. Jenis pondasi ini simpel untuk kedalaman sampai 5 meter dan biasanya masih berada di atas permukaan air.
Kita sanggup memakai pondasi dangkal untuk mendistribusikan beban struktural di area horizontal yang lebar pada kedalaman dangkal di bawah permukaan tanah. Pondasi dangkal menguntungkan untuk pondasi yang mempunyai kedalaman sama dengan lebar pondasi atau kalau kedalamannya kurang dari lebar pondasi.
Fondasi dangkal biasanya dipakai pada kasus fondasi menerus untuk menopang berat dinding non struktur pada bangunan. Dalam hal ini fondasi dangkal tidak berfungsi sebagai struktur utama, namun untuk menjaga elemen dinding saja.
Combined Footing atau Pijakan adonan mendukung dua atau lebih dari dua kolom dalam satu baris. Pijakan adonan sanggup berbentuk persegi panjang kalau kedua kolom mempunyai beban yang sama, atau sanggup berbentuk trapesium kalau ada batasan ruang.
Jenis footing ini menutupi seluruh area yang dibangun di bawah struktur dan mendukung semua kolom. Ketika beban struktur berat atau tekanan tanah rendah, penggunaan pijakan yang tersebar akan meliputi lebih dari setengah luas bangunan, dan mungkin terbukti lebih hemat untuk memakai pondasi rakit.
Fondasi rakit juga dipakai di mana massa tanah mengandung lensa yang sanggup dikompresi sehingga penyelesaian diferensial akan sulit untuk dikendalikan. Biasanya saat tanah keras dengan kapasitas yang baik tidak tersedia dalam kedalaman 1,5 sampai 2,5 m, pondasi rakit ini akan digunakan.
Grillage Footing dipakai untuk mengirimkan beban berat dari kolom baja ke tanah yang mempunyai daya dukung rendah. Jenis footing ini menghindari penggalian yang dalam dan juga menyediakan area yang diharapkan di pangkalan untuk mengurangi intensitas tekanan dalam daya dukung tanah yang aman. Berdasarkan pada materi yang dipakai dalam konstruksi pondasi panggangan, sanggup diklasifikasikan dalam dua kategori yaitu Grillage Baja dan kayu.
Terdiri dari dua pijakan terisolasi yang dihubungkan dengan tuas struktural atau strap. Strap menghubungkan pijakan sedemikian rupa sehingga mereka berperilaku sebagai satu unit. Strap hanya bertindak sebagai balok penghubung. Ketika tekanan tanah sebanding dan jarak antar kolom besar maka pijakan eksentrik lebih hemat daripada pijakan gabungan.
Demikianlah mengenai pondasi dangkal (Shallow Foundation), jenis fondasi bangunan yang memindahkan beban ke tanah yang sangat akrab dengan permukaan tanah. Tujuan dari pondasi dangkal yakni untuk mendistribusikan beban struktural pada area horizontal yang lebar pada kedalaman dangkal di bawah permukaan tanah.
Fondasi dangkal mungkin atau mungkin tidak cocok untuk bangunan bertingkat tinggi. Ini akan tergantung pada ketinggian bangunan dan jenis tanah.
Setiap bangunan / rumah setidakya harus mempunyai dua komponen utama. Komponen yang dibangun di atas tanah dikenal sebagai super-struktur, sedangkan komponen yang dibangun di bawah tanah disebut sub-struktur. Pondasi termasuk dalam kategori sub-struktur. Di sini kita akan mengenai pondasi dangkal, sistem konstruksi, material, kelebihan dan kekurangannya.
Fondasi yakni penggalan terendah dari struktur bangunan yang bersentuhan pribadi dengan tanah. Pondasi memperlihatkan dasar untuk super-struktur di atasnya dan mentransfer beban struktur termasuk bobot mati struktur itu sendiri ke tanah di bawahnya biar bangunan tetap berdiri kokoh dan stabil untuk digunakan.
Fondasi Dangkal dan Fondasi Dalam
Fondasi sanggup dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu Fondasi dalam dan Fondasi atau Fondasi terbuka. Klasifikasi ini didasarkan pada kedalaman pemasangan pondasi. Fondasi dalam yakni fondasi yang diletakkan di atas tanah yang kokoh, dan yang jauh di bawah penggalan bawah bangunan atas, ini sebab lapisan atas bukan tanah yang keras dan bagus. Kita akan menyebut fondasi dalam saat menggali di bawah 10 meter lebih.Apa yang Dimaksud Fondasi Dangkal (Shallow Foundation) ?
Apa yang Dimaksud Fondasi Dangkal (Shallow Foundation) ? |
Fondasi dangkal yakni fondasi yang diletakkan di atas tanah yang keras di akrab lapisan tanah atas, dan di bawah penggalan terendah superstruktur, fondasi dangkal umumnya mempunyai kedalaman antara 1 m sampai 5-6 m. Ketika pondasi ditempatkan sempurna di bawah penggalan terendah dari penggalan super-struktur, itu disebut sebagai pondasi dangkal. Fondasi dangkal juga merupakan fondasi dengan kedalaman, dari permukaan tanah ke penggalan bawah fondasi kurang dari lima kali lebar pondasi.
Fondasi dangkal yakni jenis fondasi yang paling umum dan dipakai untuk semua bangunan kecil dan sanggup diletakkan memakai penggalian manual, dengan memungkinkan lereng alami di semua sisi. Jenis pondasi ini simpel untuk kedalaman sampai 5 meter dan biasanya masih berada di atas permukaan air.
Kapan Menggunakan Fondasi Dangkal (Shallow Foundation) ?
bentuk shallow foundation |
Kita sanggup memakai pondasi dangkal untuk mendistribusikan beban struktural di area horizontal yang lebar pada kedalaman dangkal di bawah permukaan tanah. Pondasi dangkal menguntungkan untuk pondasi yang mempunyai kedalaman sama dengan lebar pondasi atau kalau kedalamannya kurang dari lebar pondasi.
Fondasi dangkal biasanya dipakai pada kasus fondasi menerus untuk menopang berat dinding non struktur pada bangunan. Dalam hal ini fondasi dangkal tidak berfungsi sebagai struktur utama, namun untuk menjaga elemen dinding saja.
Kelebihan Fondasi Dangkal (Shallow Foundation)
- Fondasi ini membutuhkan lebih sedikit penggalian sehingga mengurangi biaya tenaga kerja.
- Konstruksi pondasi dangkal sederhana sebab kedalaman yang kurang.
- Peralatan yang diharapkan untuk konstruksi pondasi dangkal sederhana dan juga lebih murah.
- Fondasi dangkal sanggup dibangun dalam waktu singkat, yang juga membantu dalam mengurangi biaya mempekerjakan peralatan dan tenaga kerja.
- Konstruksi pondasi yang dangkal akan menyebabkan gangguan yang lebih kecil pada permukaan tanah dan hasilnya baik untuk ekologi dan lingkungan.
- Fondasi dangkal membantu mengurangi penurunan struktur, kalau tanahnya padat.
- Tidak diharapkan alat berat dan struktur besar ibarat tiang pancang, sehingga mengurangi biaya.
- Ada sedikit ketidakpastian dalam prediksi fondasi dangkal dan tanah pendukung, sementara ketidakpastian pada fondasi dalam akan lebih banyak.
Kekurangan Fondasi Dangkal (Shallow Foundation)
- Ada kemungkinan gerusan tanah kalau strukturnya akrab sungai atau laut. Fondasi dangkal tidak sanggup dipakai di tempat-tempat ibarat itu.
- Jika ketinggian air bawah tanah cukup tinggi dan tidak hemat untuk memompa air keluar dari lubang atau terusan maka pondasi dangkal tidak sanggup digunakan.
- Fondasi ini tidak sanggup dipakai kalau daya dukung tanah permukaan atas kurang.
- Fondasi ini tidak sanggup dipakai saat berat struktur tinggi dan beban struktur didistribusikan secara tidak merata.
- Tidak cocok untuk struktur utama bangunan bertingkat.
Kriteria Desain Fondasi Dangkal (Shallow Foundation)
Saat merancang fondasi dangkal untuk sistem bangunan tertentu, fondasi harus memenuhi persyaratan desain tertentu sesuai standar yang berlaku ibarat SNI. Ada tiga persyaratan dasar atau kriteria desain pondasi dangkal yakni secara umum sebagai berikut:- Penempatan pondasi, yang melibatkan kedalaman dan lokasi pondasi.
- Keselamatan terhadap daya dukung bangunan, merupakan persyaratan yang meliputi proporsi ganjal yang sesuai untuk menghindari kegagalan struktur tanah pada fondasi.
- Setiap tanah mengendap sebab memikul beban. Ini membutuhkan pengetahuan lengkap wacana sifat geo-teknis tanah untuk menilai penyelesaian struktur yang mengantisipasi bencana.
Jenis Fondasi Dangkal (Shallow Foundation)
Fondasi dangkal dibagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan bentuk, ukuran dan konfigurasi umum sebagai berikut ini :- Spread Footing
- Combined Footing
- Mat or raft Foundation
- Grillage Footing
- Eccentrically Loaded Footing
01. Strip Footing
Pijakan strip disediakan untuk dinding yang menahan beban. Pijakan strip juga disediakan untuk barisan kolom yang jaraknya sangat akrab sehingga pijakan penyebarannya saling tumpang tindih atau hampir saling menyentuh. Dalam kasus ibarat itu, jenis footing ini lebih hemat untuk menyediakan pijakan strip daripada menyediakan sejumlah pijakan yang menyebar dalam satu baris. Pijakan strip juga dikenal sebagai pijakan kontinu.02. Spread Footing
Seperti namanya, dalam hal spread footing atau pijakan yang tersebar, pangkalan beban disalurkan anggota struktur ke tanah dibentuk lebih luas sehingga mendistribusikan beban ke area yang lebih luas. Berbagai jenis pijakan yang tersebar meliputi :- Wall footings
- Reinforced concrete footings
- Inverted arch footings
- Column footings
03. Combined Footing
02. Combined Footing |
Combined Footing atau Pijakan adonan mendukung dua atau lebih dari dua kolom dalam satu baris. Pijakan adonan sanggup berbentuk persegi panjang kalau kedua kolom mempunyai beban yang sama, atau sanggup berbentuk trapesium kalau ada batasan ruang.
04. Mat atau Raft Footing
03. Mat atau Raft Footing |
Jenis footing ini menutupi seluruh area yang dibangun di bawah struktur dan mendukung semua kolom. Ketika beban struktur berat atau tekanan tanah rendah, penggunaan pijakan yang tersebar akan meliputi lebih dari setengah luas bangunan, dan mungkin terbukti lebih hemat untuk memakai pondasi rakit.
Fondasi rakit juga dipakai di mana massa tanah mengandung lensa yang sanggup dikompresi sehingga penyelesaian diferensial akan sulit untuk dikendalikan. Biasanya saat tanah keras dengan kapasitas yang baik tidak tersedia dalam kedalaman 1,5 sampai 2,5 m, pondasi rakit ini akan digunakan.
05. Grillage Footing
04. Grillage Footing |
Grillage Footing dipakai untuk mengirimkan beban berat dari kolom baja ke tanah yang mempunyai daya dukung rendah. Jenis footing ini menghindari penggalian yang dalam dan juga menyediakan area yang diharapkan di pangkalan untuk mengurangi intensitas tekanan dalam daya dukung tanah yang aman. Berdasarkan pada materi yang dipakai dalam konstruksi pondasi panggangan, sanggup diklasifikasikan dalam dua kategori yaitu Grillage Baja dan kayu.
06. Eccentrically Loaded Footing
05. Eccentrically Loaded Footing |
Terdiri dari dua pijakan terisolasi yang dihubungkan dengan tuas struktural atau strap. Strap menghubungkan pijakan sedemikian rupa sehingga mereka berperilaku sebagai satu unit. Strap hanya bertindak sebagai balok penghubung. Ketika tekanan tanah sebanding dan jarak antar kolom besar maka pijakan eksentrik lebih hemat daripada pijakan gabungan.
Demikianlah mengenai pondasi dangkal (Shallow Foundation), jenis fondasi bangunan yang memindahkan beban ke tanah yang sangat akrab dengan permukaan tanah. Tujuan dari pondasi dangkal yakni untuk mendistribusikan beban struktural pada area horizontal yang lebar pada kedalaman dangkal di bawah permukaan tanah.
Fondasi dangkal mungkin atau mungkin tidak cocok untuk bangunan bertingkat tinggi. Ini akan tergantung pada ketinggian bangunan dan jenis tanah.
Referensi :
- https://en.wikipedia.org/wiki/Shallow_foundation
- https://gharpedia.com/shallow-foundation/
- https://theconstructor.org/geotechnical/shallow-foundations-types/5308/
0 Response to "Apa Yang Dimaksud Fondasi Dangkal (Shallow Foundation)"
Posting Komentar