Sosiologi: Ilmu Wacana Kehidupan Sehari-Hari
Definisi sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari kehidupan sosial sehari-hari muncul di paruh kedua era 20. Salah satu sosiolog yang mengenalkan terminologi “everyday life” atau kehidupan sehari-hari yakni Henri Lavebre (1984), sosiolog Perancis yang tertarik mengkaji kehidupan masyarakat perkotaan. Lavebre dalam kajiannya banyak merujuk pada karya Fenomenolog Edmund Husserl.
Baca juga:
〉 Sejarah perkembangan sosiologi
〉 Objek kajian sosiologi
Menurut Husserl, sosiologi sebagai ilmu sosial wacana kehidupan sehari-hari awal kemunculannya dipengaruhi oleh konsep Fenomenologi. Husserl mengategorikan acara insan sehari-hari sebagai acara natural yang tidak ter-refleksikan. Dalam teorinya, Husserl yang juga dikenal sebagai Bapak Fenomenologi berbicara wacana “lifeworld”, dunia kehidupan pada aspek kesadaran manusia.
Realitas kehidupan sehari-hari disebut oleh Husserl sebagai “taken-for-granted reality”. Ketika kita facebook-an memakai smartphone misalnya, kita tidak berpikir wacana berapa byte muatan optik yang terkirim ke satelit atau siapa saja yang bertambah uangnya saat kita meng-approve sebuah friend request. Semuanya berlangsung begitu saja, sedemikian adanya diluar kesadaran kita.
Kondisi demikian kontras dengan apa yang dinamakan Husserl sebagai “theoretical attitude”, yaitu sikap melihat dunia yang berangsung begitu saja itu sebagai hal yang aneh. Ketika kita ke kantor atau ke kampus, “theoretical attitude” tidak dapat melepaskan diri dari mempertanyakan hal-hal yang detail, seperti: “apakah sepatu yang kita kenakan ialah produk perusahaan yang mengeksploitasi pekerjanya?”
Fenomenologi yakni jadwal wacana meninggalkan fatwa teoritis. Sosiologi yang mempelajari fenomena kehidupan sehari-hari yakni fenomenologi. Husserl beropini bahwa realitas sosial yang bekerjsama berada pada kehidupan sehari-hari. Oleh alasannya itu, para ilmuwan sosial seharusnya meninggalkan “koper teori”-nya sebelum riset ke lapangan.
Alih-alih memberi kerangka teoritis pada fenomena sosial di luar sana, ilmuwan sosial harus mengambil persepsi dari apa yang ada dilapangan, kemudian berguru dari pengalaman orang-orang biasa. Ilmu wacana kehidupan sehari-hari merupakan ilmu pengetahuan yang dibangun bersama oleh akar rumput. Pengertian sosiologi sebagai ilmu kehidupan sosial sehari-hari menegaskan bahwa pengetahuan dibangun secara “grounded-up” bukan “top-down”.
Sebagai disiplin ilmu sosial yang kental nuansa teoritis, sosiologi juga mengadaptasi banyak konsep fenomenologi. Maka muncullah istilah “sociology of everyday life”, sosiologi wacana kehidupan sehari-hari. Dalam definisi sosiologi wacana kehidupan sehari-hari, studi diarahkan pada “habitat alami” orang-orang native dengan segala aktivitasnya.
Baca juga Sosiologi: Sebuah Ringkasan
Sosiolog mendengarkan secara secama cerita-cerita dari native yang disampaikan melaui dialeknya dan dipotret melalui lensa matanya. Pada dasarnya, semua orang merupakan native di lingkungannya masing-masing. Oleh alasannya itu, sosiologi kehidupan sehari-hari meletakkan orang-orang biasa pada posisi yang istimewa. Mereka punya cerita, kehidupan, dan realitas yang dapat dipelajari. Sosiologi yakni ilmu wacana kehidupan sehari-hari.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "Sosiologi: Ilmu Wacana Kehidupan Sehari-Hari"
Posting Komentar