Pembiasan Dan Pemantulan Sempurna
Pembiasan Sempurna
Jika sobat bangkusekolah.com mengamati benda yang lebih rapat yang berada dalam medium yang kurang rapat, maka tinggi bayangan semu lebih kecil dibandingkan dengan tinggi sebenarnya. Gejala ini dikenal sebagai pemendekan semu.
Kemudian, jikalau kau mengamati benda yang berada di medium yang kurang rapat yang berada dalam medium yang lebih rapat, maka tinggi banyangan semu lebih besar dibandingkan dengan tinggi sebenarnya. Gejala ini disebut dengan pemanjangan semu.
Dalam geometri, kita memperoleh bahwa:
Persamaan di atas sanggup dituliskan sebagai berikut:
Dengan arti:
h’ = tinggi semu,
h = tinggi sebenarnya,
n1 = indeks bias medium daerah benda,
n2 = indeks bias medium daerah pengamat,
∅1 = sudut datang,
∅2 = sudut bias.
Latihan soal
Andi sedang menyelam pada kedalaman 0.5 meter sedangkan iwan sedang berbaring pada papan loncat di suatu bak renang yang jarak antara papan tersebut dengan permukaan bak renang 3 meter. Berakan jarak iwan dan andi berdasarkan (a) Iwan dan (b) andi.
Sebuah watu terletak di dasar sebuah kolomm. Kolam tersebut berisi air sedalam 2 mete dengan indeks bias 4/3. Pada kedalaman berapa watu tersebut terlihat oleh mata dari permukaan airm jikalau (a) gres tersbeut dilihat hampir secara vertikal di atas watu dan (b) sudut antara garis pandang terhadap bayangan watu dengan garis normal 30 derajat.
Sebuah benda berada 30 cm di atas permukaan air. Sorang penyelam yang berada hampir vertikal dibawah benda tersebut mengamati benda. Jika penyelam berada 0,5 meter di bawah permukaan air, tentukanlah (a) jarak tampak benda tersebut dihitung dari permukaan air dan (b) jarak tampak benda tersebut dengan garis normal 30 derajat?
Pemantulan Sempurna
Jika suatu berkas cahaya tiba dari medium yang lebih rapat ke medium yang kurang rapat, maka sinar yang dibiaskan akan menjauhi garis normal. Pada suatu sudut tiba tertentu sanggup dibentuk sedemikian rupa sehingga sudut bisa ∅2 = 90 derajat (sinar dibiaskan dalam arah sejajar permukaan batas).
Besar sudut tiba dalam keadaan ini disebut sebagai sudut kritis atau sudut batas dengan lambang ∅k. Untuk nilai-nilai sudut tiba ∅1 yang lebih besar dari ∅k, semua cahaya yang tiba akan dipantulkan, tidak ada yang dibiaskan. Peristiwa ini dikenal dengan pemantulan sempurna.
Besar sudut kritis ∅k sanggup ditentukan dengan menerapkan aturan Snellius sebagai berikut:
n1 sin ∅k = n2 sin 90 derajat
sin ∅k = n2/n1
dengan;
n1 = indeks bias medium 1,
n2 = indeks bias medium 2 dengan syarat n1 lebih besar dari n2
Pemantulan tepat mustahil terjadi jikalau cahaya tiba dari medium yang kurang rapat ke medium yang lebih rapat.
Intan tampak indah berkilau alasannya ialah kejadian pemantulan sempurna. Fenomena ini juga yang mengakibatkan serat optik bisa membelokan cahaya pada sudut yang tajam. Serat optik sering dipakai untuk dunia kedokteran dalam mengusut bab dalam badan pasien tanpa harus membedahnya.
Latihan soal
Seberkas sinar tiba dari beling menuju air. Indeks bias beling 3/2 sedangkan indeks bias air 4/3 . berapa sudut kritisnya?
Sebuah benda bercahaya diletakkan pada dasar sebuah bak yang lebar sekali dengan kedalaman 7 meter berisi penuh air jernih. Berapa jari-jari minimum papan berbentuk bulat yang terapung di permukaan air untuk menghalangi penglihatan terhadapa benda dari segala arah? Anggap sentra papan tepat vertikal di atas benda dan indeks bias air 4/3.
Itulah ulasan mengenai tinggi semu akhir pembiasan dan pemantulan sempurna. Jangan lupa like dan share ya.
Sumber https://bangkusekolah.com
0 Response to "Pembiasan Dan Pemantulan Sempurna"
Posting Komentar